Paper Machine PM Paper Production Cost Analysis Brief Card and Woodfree (Case Study at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Karawang, West Java)

19 7. Production Head a. Bertanggung jawab terhadap target hasil produksi serta kualitas produk yang dihasilkan b. Berkoordinasi dengan bagian PPIC dalam hal penentuan jenis produksi.

4.9 Paper Machine PM

Pada tahun 1977, mulai beroperasinya paper machine 1 dan 2 dengan memiliki dua unit mesin kertas yaitu PM 1 dan PM 2 dengan kapasitas produksi awal 600 ton bulan. Awalnya jenis kertas yang dihasilkan adalah PPC Photocopy Paper Color dengan gramatur 60-80 gsm. Namun seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, maka Paper Machine 1-2 meningkat menjadi 167 mmenit, dengan kapasitas produksi 18.000 tontahun dan broke yang dihasilkan sekitar 4,5 atau 816 tontahun. Broke adalah kertas atau bubur kertas yang diperoleh dari berbagai proses yang dilewati. Pada tahun 1979, dimulai pembangunan Paper Machine 3-4 dan mulai beroperasi pada tahun 1980 dengan kapasitas 2.200 tonbulan dengan jenis produknya adalah wet strength dan base paper. Paper machine 3 memiliki kecepatan produksi 210 mmenit, kapasitas produksi 19.200 tontahun. Paper Machine 4 memiliki kecepatan produksi 180 mmenit, kapasitas produksi 36.000 tontahun dan broke yang dihasilkan 4,5 atau sekitar 1.440 tontahun. Jenis kertas yang dihasilkan oleh Paper Machine 4 antara lain base paper, cast coat paper, dan foney color board. Pada tahun 1980, PT. Pindo Deli Pulp and Paper berupaya untuk meningkatkan produksi kertasnya dengan mendirikan mesin OMC atau Off Machine Coating. Pada tahun 1981 mesin OMC ini mulai beroperasi dengan kapasitas produksinya sebesar 630 tonbulan. Jenis kertas yang dihasilkan adalah art paper. Untuk meningkatkan variasi produk yang dihasilkan maka pada tahun 1990 dibangunlah paper machine 5 yang dikhususkan untuk produk jenis tissue. Pada tahun 1991 Paper Machine ini telah menghasilkan produk dengan kapasitas 1.170 tonbulan. Adapun produk yang dihasilkan adalah facial tissue, napkin tissue. Untuk saat ini kapasitas produksi untuk Paper Machine 5 yaitu kecepatan produksi 900 20 mmenit, kapasitas produksi 14.040 tontahun dan broke yang dihasilkan 6 atau 840 tontahun. Paper Machine 6 didirikan pada tahun 1990, bersamaan dengan Paper Machine 5. Paper Machine 6 ini mulai beroperasi pada tahun 1992 dengan memiliki kapasitas produksi 300 tonbulan. Jenis kertas yang dihasilkan oleh Paper Machine 6 ini adalah base paper OMC art paper. Untuk saat ini, kapasitas produksi untuk Paper Machine 6 yaitu kecepatan produksi 800 mmenit, kapasitas produksi 59.400 tontahun dan broke yang dihasilkan adalah 4,5 atau 12.670 tontahun. Unit Paper Machine 7 dibangun bersamaan dengan Paper Machine 6 yaitu pada tahun 1989, selain Paper Machine ini dibangun juga On Coating dan pada tahun 1991 Paper Machine yang rangkaiannya bersatu dengan On Coating ini mulai beroperasi dengan menghasilkan produk art board dan ivory board. Untuk saat ini, kapasitas produksi untuk Paper Machine 7 yaitu kecepatan produksi 300 mmenit, kapasitas produksi 83.160 tontahun dan broke yang dihasilkan adalah 5 atau 4.164 tontahun. Pada tahun 1990, dibangun sarana penunjang proses produksi yaitu mesin deinking . Mesin deinking ini berfungsi agar limbah-limbah kertas baik itu limbah kertas hasil produksi atau dari kertas lain seperti majalah dapat diproses kembali atau didaur ulang. Awalnya mesin ini digunakan untuk majalah-majalah yang diimpor dari negara lain. Mesin ini mampu mengolah kertas bekas sebanyak 300 tonbulan. Sejak 1996 mesin deinking ini hanya mengolah limbah hasil produksi saja. Karena kebutuhan kertas yang semakin lama semakin meningkat, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri maka pada tahun 1996 dibangunlah area PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills II yaitu untuk Paper Machine 8 dan Paper Machine 9 beserta dengan sarana pendukungnya seperti Fresh Water Treatment, Waste Water Treatment , Workshop Pallet, Workshop, Co-Generator, serta fasilitas lainnya. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills II menggunakan mesin serta peralatan pendukung dan mampu menghasilkan kertas sebanyak 18.000 tonbulan. 21 Pada tahun 1996 PT. Pindo Deli Pulp and Paper memperoleh ISO 9002 dari SGS Yarsley International Certification Service United Kingdom setelah membuktikan pengalaman selama 29 tahun di bidangnya sehingga mampu bersaing di tingkat internasional dengan mengutamakan produk berkualitas terbaik untuk konsumennya. Peningkatan permintaan untuk kertas fotocopy ternyata diikuti pula permintaan kertas jenis lainnya seperti kertas cast coated, kertas tissue, dan kertas non karbon sehingga pada tahun 1998 dibangunlah Paper Machine Cast Coated, Paper Machine 11 Tissue Machine 11 dan Machine Carbonless. Tissue Machine 11 dengan kapasitas produksi 6.300 tontahun dan Machine Carbonless ini sudah mampu berproduksi dengan produk andalannya yaitu Passeo Tissue. Kepedulian perusahaan terhadap masalah lingkungan membuahkan hasil yang cukup memuaskan dan telah diakui di dunia international dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001 dari SGS Yarsley International Certification Service United Kingdom berdasarkan hasil audit Sistem Manajemen Lingkungan yang dilakukan pada tahun 1999. Untuk meningkatkan efisiensi produk terutama dalam hal bukan pengemas produk, maka pada tahun 2000 dibangunlah Machine Corrugator yang berfungsi untuk menghasilkan kemasan produk, selain untuk memenuhi permintaan kemasan produk dari perusahaan sendiri, corrugator ini juga mampu memenuhi kebutuhan perusahaan lainnya. Selain itu juga, pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat terhadap kertas mendorong perusahaan ini untuk sekian kalinya membangun paper machine yaitu PM 12 dan PM 13 di tahun 2011. PM 12 mulai beroperasi pada tahun 2005 menggunakan mesin second hand buatan IHI Co. Ltd. Jepang. Mesin dengan tipe fourdriner ini memiliki lebar 3,3 meter dan memiliki kecepatan 1000-1200 mmenit. Kapasitas produksinya mencapai 7.000 ton per bulan. PM 12 dilengkapi dengan sistem operasi DCS Distributed Control System. PM 12 memproduksi enam kelompok jenis kertas yaitu basepaper castcoated, woodfree, stiffnerboard, drawing paper, preprint dan briefcard. 22 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Biaya Produksi