3. Karakterisasi Fisik Produk Akhir Sintesis Nanoselulosa
a. Parameter Warna
Mutu suatu produk sering kali dapat dinilai melalui karakteristik warna yang dimilikinya.Produk nanoselulosa yang baik memiliki warna yang cerah mendekati
putih. Penampakan produk akhir sintesis nanoselulosa antar perlakuan dapat dilihat pada gambar 15. Produk akhir tersebut akan dianalisis parameter warnanya dengan
menggunakan sistem notasi Hunter L a b.
A B
C
Gambar 15. Perbandingan warna produk akhir sintesis nanoselulosa dengan berbagai Keterangan:
A = produk akhir dengan perlakuan NaOH 2 B = produk akhir dengan perlakuan NaOH 4
C = produk akhir dengan perlakuan NaOH 8 Hasil pengukuran parameter warna dengan ChromameterMinolta 300 akan
dianalisis statistik dengan menggunakan software The SAS System for Windows 9.0. Selain nilai L a b, nilai Hue sampel juga akan dihitung untuk menunjukkan kategori
warna sampel. Hasil pengukuran parameter warna produk akhir sintesis nanoselulosa dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil pengukuran atribut warna produk akhir sintesis nanoselulosa Parameter
Faktor Konsentrasi NaOH 2
Konsentrasi NaOH 4 Konsentrasi NaOH 8
WH 2 WH 3
WH 4 WH 2
WH 3 WH 4
WH 2 WH 3 WH 4
L 32,35
de
33,12
de
31,73
e
33,58
cd
33,71
cd
34,01
bc
37,81
a
35,27
b
37,17
a
a 2,98
ab
3.04
ab
2,88
bc
3,19
a
3,05
ab
2,73
cd
2,88
bc
2,73
cd
2,59
d
b 0,19
a
0,71
a
-0,51
a
-1,72
b
-1,83
b
-1,75
b
-4,15
c
-4,64
c
-3,95
c
Hue 84,37
a
79,90
a
76,89
a
61,93
b
59,10
b
57,42
b
33,24
c
32,40
c
30,23
c
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata berdasarkan uji DMRT 5
Keterangan : WH = Waktu homogenisasi jam
28
Melalui analisis statistik dengan Uji Duncan dapat dilihat bahwa perlakuan homogenisasi selama 2, 3, dan 4 jam pada konsentrasi NaOH 2 dan 4 tidak
memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai L produk akhir. Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan konsentrasi NaOH 8 pada waktu
homogenisasi 2 jam memiliki nilai L yang paling tinggi, sedangkan perlakuan dengan NaOH 2 pada waktu homogenisasi 4 jam memiliki nilai L yang paling rendah.
Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan maka akan semakin cerah warna produk akhir yang dihasilkan. Jika dilihat pada gambar
15, produk akhir yang diberi perlakuan NaOH 8 berwarna putih kekuningan, sedangkan produk akhir yang diberi perlakuan NaOH 2 dan 4 berwarna kecoklatan. Menurut
Hattaka 2001 warna coklat tersebut mengindikasikan kadar lignin yang masih cukup tinggi pada produk akhir karena lignin jika teroksidasi struktur aromatiknya akan
menghasilkan senyawa kuinon berwarna coklat yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil analisis statistik pada dengan uji Duncan dapat dilihat bahwa
perlakuan homogenisasi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai hue produk akhir, sedangkan perlakuan dengan konsentrasi NaOH yang berbeda berpengaruh nyata
terhadap nilai hue produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk akhir dengan perlakuan NaOH 2 dan 4 warnanya tergolong ke dalam yellow-red karena
memiliki nilai hue dengan kisaran 54-90, sedangkan produk akhir dengan perlakuan NaOH 8 warnanya tergolong ke dalam red-yellow karena memiliki nilai hue dengan
kisaran 18-54 Hutching 1999.
b. Parameter Pembentukan Suspensi