Limbah Lignoselulosa TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2. Aplikasi nanoteknologi dalam bidang pangan No Sub-bidang Aplikasi 1 Pertanian • Molekul tunggal pendeteksi untuk menentukan interaksi enzim dan substrat • Nanokapsul untuk mengirimkan pestisida, pupuk, dan bahan lainnya agar lebih efisien • Nanochips untuk identitas pelestarian • Nanosensor untuk deteksi hewan dan tanaman patogen • Nanokapsul untuk mengirimkan vaksin • Nanopartikel untuk mengirimkan DNA ke tanaman target rekayasa genetika 2 Pengolahan pangan • Nanoenkapsulasi flavor • Nanotube dan nanopartikel sebagai penggumpal dan agen viskositas • Nanoemulsi dan partikel untuk ketersediaan dan penyerapan nutrisi yang lebih baik 3 Suplemen • Tepung berukuran nano untuk meningkatkan absors dari nutrisi • Nanokristal selulosa sebagai pengangkut obat • Vitamin dalam bentuk spary yang menyebarluaskan molekul dalam nanodroplet untuk penyerapan lebih baik. Sumber : Winarno dan Fernandez 2010

B. Limbah Lignoselulosa

Limbah pada dasarnya adalah suatu bahan yang tidak dipergunakan kembali dan merupakan hasil dari aktivitas manusia atau proses-proses alam yang mempunyai nilai ekonomi sangat rendah. Tongkol jagung, jerami, dedaunan, dan kulit kacang-kacangan merupakan limbah pertanian yang memiliki potensi tinggi untuk dimanfatkan kembali menjadi produk baru bernilai ekonomi tinggi karena keberadaannya yang melimpah di Indonesia. Limbah-limbah pertanian tersebut tergolong ke dalam limbah lignoselulosa. Limbah lignoselulosa adalah limbah yang mengandung selulosa, hemiselulola dan lignin Richana dan Suarni 2004. Penelitian tentang limbah lignoselulosa sudah cukup banyak dilakukan. Rata- rata limbah lignoselulosa tersebut diolah kembali menjadi bioetanol dengan teknologi BBN Bahan Bakar Nabati yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai biomassa baru Sari dkk 2008 . Selain sebagai sumber biomassa, limbah lignoselulosa juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk sintesis nanoselulosa. Saat ini, penelitian tentang nanoselulosa 4 sangat prospektif untuk dikembangkan. Di luar negeri telah dilakukan beberapa penelitian yang mencoba memanfaatkan jerami Kaushik dan Sigh 2011, sekam Johar et al.2012, dan kulit kacang kedelaiAlemdar dan Sain 2008 sebagai bahan baku untuk pembuatan nanoselulosa. Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia . Banyak daerah di Indonesia yang berbudaya mengkonsumsi jagung, antara lain Madura, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dll. Produksi jagung di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 17,39 ton pipilan kering BPS 2011. Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka akan bertambah pula limbah yang dihasilkan dari industri pangan dan pakan berbahan baku jagung.Tanaman jagung termasuk jenis tanaman pangan yang diketahui banyak mengandung serat kasar yang terdiri dari senyawa kompleks selulosa, hemiselulosa dan lignin. Komposisi kimia limbah jagung dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi Kimia Limbah Jagung Komponen Tongkol Jagung Air 7.68 Serat 38.99 crude fiber Selulosa 19.49