Melalui analisis statistik dengan Uji Duncan dapat dilihat bahwa perlakuan homogenisasi selama 2, 3, dan 4 jam pada konsentrasi NaOH 2 dan 4 tidak
memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai L produk akhir. Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan konsentrasi NaOH 8 pada waktu
homogenisasi 2 jam memiliki nilai L yang paling tinggi, sedangkan perlakuan dengan NaOH 2 pada waktu homogenisasi 4 jam memiliki nilai L yang paling rendah.
Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan maka akan semakin cerah warna produk akhir yang dihasilkan. Jika dilihat pada gambar
15, produk akhir yang diberi perlakuan NaOH 8 berwarna putih kekuningan, sedangkan produk akhir yang diberi perlakuan NaOH 2 dan 4 berwarna kecoklatan. Menurut
Hattaka 2001 warna coklat tersebut mengindikasikan kadar lignin yang masih cukup tinggi pada produk akhir karena lignin jika teroksidasi struktur aromatiknya akan
menghasilkan senyawa kuinon berwarna coklat yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil analisis statistik pada dengan uji Duncan dapat dilihat bahwa
perlakuan homogenisasi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai hue produk akhir, sedangkan perlakuan dengan konsentrasi NaOH yang berbeda berpengaruh nyata
terhadap nilai hue produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk akhir dengan perlakuan NaOH 2 dan 4 warnanya tergolong ke dalam yellow-red karena
memiliki nilai hue dengan kisaran 54-90, sedangkan produk akhir dengan perlakuan NaOH 8 warnanya tergolong ke dalam red-yellow karena memiliki nilai hue dengan
kisaran 18-54 Hutching 1999.
b. Parameter Pembentukan Suspensi
Suspensi didefinisikan sebagaisistem dua fase dengan partikel padat yang terdispersi dalam fase kontinyu yang bisa berupa fase padat, cair, ataupun gas Wasan
2008.Terbentuknya suspensi yang partikelnya terdispersi sempurna merupakan salah satu parameter yang penting dalam proses sintesis nanoselulosa. Produk nanoselulosa
yang baik pada suspensi dibawah 5 akan membentuk suspensi yang terdispersi sempurna dan pada suspensi diatas 10 akan membentuk gel Cranston 2011. Gambar
perbandingan pembentukkan suspensi pada produk akhir dengan perlakuan yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 16.
A B
C
Gambar 16. Perbandingan pembentukan suspensi pada produk akhir sintesis nanoselulosa
29
Keterangan : A = produk akhir dengan perlakuan NaOH 2
B = produk akhir dengan perlakuan NaOH 4 C = produk akhir dengan perlakuan NaOH 8
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH berpengaruh terhadap pembentukan suspensi produk akhir.Pada Gambar 16 dapat dilihat bahwa terdapat
endapan pada suspensi produk akhir dengan perlakuan NaOH 2 dan 4, sedangkan pada suspensi produk akhir dengan perlakuan NaOH 8 memiliki suspensi yang baik
fase padatnya terdispersi sempurna dalam fase cair. Hal ini terjadi karena stabilitas suspensi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran partikel, jumlah partikel dan
sifatmuatan partikel Pakki E 2007 . Semakin kecil ukuran partikel maka akan semakin sulit partikel tersebut
mengendap, hal ini berhubungan dengan luas penampang partikel terhadap daya tekan ke atas cairan dari suspensi tersebut. Hubungan antara ukuran partikel merupakan
perbandingan terbalik dengan luas penampangnya, sehingga semakin kecil ukuran pastikel akan semakin besar luas penampangnya sehingga akan semakin memperlambat
gerakan partikel untuk mengendapParticles Science Inc, 2009. Stabilitas suspensi juga dipengaruhi oleh jumlah partikel karena semakin banyak
partikel dalam sebuah suspensi maka partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas sehingga sering terjadi benturan antar partikel yang menyebabkan
terbentukknya endapanParticles Science Inc, 2009. Produk akhir dengan perlakuan NaOH 2 dan 4 memiliki kadar selulosa dan lignin yang lebih tinggi dibandingkan
produk akhir dengan perlakuan NaOH 8 sehingga jumlah partikelnya otomatis lebih banyak dan menyebabkan terbentuknya endapan, sedangkan produk akhir dengan
perlakuan NaOH 8 kandungan selulosa dan ligninnya paling sedikit sehingga jumlah partikelnya pun jauh lebih sedikit dibandingkan produk akhir dengan perlakuan NaOH
2 dan 4.Kadar lignin pada produk akhir juga mempengaruhi stabilitas suspensi karena lignin bersifat hidrofobiksedangkan fase cair yang digunakan untuk pembentukan
suspensi adalah air destilata. Oleh karena itu, semakin tinggi kadar ligninnya maka akan semakin sulit terbentuk suspensi yang terdispersi sempurna.
Pada penelitian ini, suspensi produk akhir hanya diamati fisiknya secara langsung. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung terlihat bahwa waktu
homogenisasi 2, 3, dan 4 jam tidak berpengaruh terhadap pembentukan suspensi produk akhir sintesis nanoselulosa. Akan tetapi, pengamatan secara langsung tidak cukup untuk
melihat pengaruh waktu homogenisasi terhadap proses pembentukan suspensi produk akhir sintesis nanoselulosa.
30
4. Karakterisasi Mikrostruktural Produk Akhir Sintesis