Komposisi Kimia Tepung Tongkol Jagung

B. Penelitian Utama

Berdasarkan penelitian pendahuluan, dapat diambil kesimpulan bahwa metode hidrolisis kimia dan homogenisasi telah mampu mengisolasi selulosa dengan diameter dibawah 500 nm, namun masih dalam jumlah yang relatif sedikit. Selain itu, diketahui juga bahwa waktu dan kecepatan homogenisasi mempengaruhi proses sintesis nanoselulosa, semakin tinggi kecepatan dan semakin lama waktu homogenisasi maka akan semakin baik proses reduksi ukuran selulosa. Oleh karena itu, pada penelitian utama akan digunakan metode hidrolisis kimia dan homogenisasi dengan proses homogenisasi pada kecepatan 11000 rpm pada tiga taraf waktu 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Pada penelitian utama ini tidak dilalukan homogenisasi pada kecepatan 16000 rpm karena kemampuan alat yang digunakan ultra-turrax tidak mencukupi. Pada penelitian utama juga akan dilakukan beberapa modifikasi pada metode hidrolisis kimia dan homogenisasi, yaitu adanya proses perendaman selama 1 jam sebelum hidrolisis basa pada suhu tinggi dan peningkatan suhu pada proses bleaching dari suhu ruang menjadi 60 o C, tahapan jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6. Modifikasi tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan proses sintesis nanoselulosa.

1. Komposisi Kimia Tepung Tongkol Jagung

Parameter bahan baku tepung tongkol jagung yang diukur pada penelitian ini adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat by difference, kadar selulosa, dan kadar lignin. Kadar selulosa dan lignin bahan baku merupakan salah satu parameter penting untuk proses sintesis nanoselulosa. Bahan baku yang baik untuk proses sintesis nanoselulosa memiliki kandungan selulosa yang tinggi dan lignin yang rendah. Rata-rata limbah pertanian yang digunakan untuk sebagai bahan baku sintesis nanoselulosa memliki kadar selulosa diatas 30 dan lignin dibawah 25, misalnya sekam dengan kadar selulosa 35 dan kadar lignin 23 Johar et al. 2012, jerami dengan kadar selulosa 43,2 dan kadar lignin 22, serta kulit kedelai dengan kadar selulosa 56,4 dan kadar lignin 18 Alemdar dan Sain 2008.Komposisi kimia tepung tongkol jagung yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komposisi kimia tepung tongkol jagung No Parameter bb bk 1 Kadar Air 8,19 8,94 2 Kadar Abu 2,22 2,42 3 Kadar Lemak 4,46 4,86 4 Kadar Protein 0,52 0,57 5 Kadar Karbohidrat by difference 84,61 83,21 • Kadar Selulosa 52,73 57,38 • Kadar lignin 9,08 9,88 25 Tongkol jagung yang digunakan sebagai bahan baku cenderung memiliki kadar air yang rendah, sehingga tidak mudah ditumbuhi oleh jamur. Selain itu karakteristik tongkol jagung yang digunakan cenderung memiliki kadar lemak yang tinggi 4,46 bb dan kadar protein yang rendah 0,52bb, bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Venty 2009. Pada penelitian yang dilakukan Venty 2009 tongkol jagung yang digunakan memiliki kadar lemak sebesar 0,7 bb dan kadar protein sebesar 3,2 BB. Tongkol jagung yang digunakan sebagai bahan baku karakteristiknya cenderung memilki kadar selulosa yang tinggi 52,73 bb bila dibandingkan dengan tongkol jagung yang digunakan pada penelitian Shofiyanto 2008. Tongkol jagung yang digunakan pada penelitian Shofiyanto 2008 kadar selulosanya hanya 41 bb. Kadar selulosa yang tinggi pada tongkol jagung menunjukkan bahwa tongkol jagung memiliki potensial yang tinggi sebagai bahan baku untuk sintesis nanoselulosa.

2. Karakterisasi Kimia Produk Akhir Sintesis Nanoselulosa