Subjek-Objek Penelitian Metode Analisis

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Manajemen Risiko Bank Muamalat Indonesia dalam Mengatasi Kurs Valuta

Asing Pada term valuta asing terdapat open position yang mempengaruhi kurs naik dan kurs turun. Bank Muamalat memiliki analis untuk open position khususnya dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, untuk memantau pergerakan kurs tersebut. Apabila untuk jangka pendek hal yang terjadi seperti tahun lalu, yaitu ketika diperkirakan trend nya naik, maka open position Bank Muamalat besar. Open untuk posisi devisa netto nya dibuat plus besar, sehingga selain ada keuntungan transaksi ada juga keuntungan dari reval. LabaRugi reval adalah labarugi dari selisih kurs yang diakibatkan dari perbedaan kurs valuta tertentu pada periode tertentu sebesar Net Open Position NOP yang dikelola. Contoh : NOP 3 April 2014 adalah USD 10 milyar, harga USD 1 = Rp.11,300, bank pada posisi long. Pada 4 April 2014, closing pada Rp.11,320 untuk setiap USD 1 dengan asumsi NOP tetap, maka ada potensi laba revaluasi sebesar 11,320-11,300 x USD 10 milyar = Rp.200 juta. Laba reval hanyalah potensi laba. Hal ini baru dapat dikatakan labarugi ketika ada eksekusi jualbeli pada kurs tertentu. Disebut laba yaitu ketika jual lebih besar daripada beli dan sebaliknya. 41 Mengenai penggunaan hedging untuk manajemen risiko kurs, bank syariah masih terbatas dalam penggunaannya. Karena di Indonesia tidak seperti di Malaysia. Jika ada transaksi, secara normal bank segera melakukan squaring. Misalnya bank memiliki posisi beli 1.000.000, maka dijual lagi 1.000.000, hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko kenaikan atau penurunan kurs. Hedging belum digunakan di Bank Muamalat Indonesia, namun masih diolah dan diusahakan di BI. Karena jika tidak ada hedging risikonya besar, namun konsep hedging jika dinilai dari sisi syariahnya masih harus dikaji ulang. Karena di Indonesia ruang lingkupnya kecil jika dilihat dari bank itu sendiri. Tidak seperti di Malaysia dilihatnya industri secara keseluruhan. Untuk mengatasi risiko kurs nialai tukar, karena bank tidak menggunakan hedging, maka bank mempunyai analis sendiri yang memantau bagaimana pergerakan kurs dan bagaimana open position yang harus dilakukan. Misalnya seperti saat ini, kecendrungan kursnya naik ekstrem dan turun ekstrem, maka bank cenderung square dan PDN nya nol, karena hal tersebut dinilai lebih aman. Penyediaan valuta asing pada Bank Muamalat digunakan untuk likuiditas. Likuiditas yang dimaksud adalah untuk keperluan tertentu, misalnya penarikan atau transfer nasabah, realisasi pembiayaan, dan lain lain. Transaksi valuta asing jualbeli, diselesaikan pada hari itu juga untuk meminimalisir adanya revaluasi tambahan dari NOP Net Open Posisition hari tersebut yang akan tercatat pada esok harinya. 42 Untuk nasabah yang meminta pembayaran LC untuk 3 bulan yang akan datang, Bank Muamalat menggunakan financing bank. Sehingga ada yang langsung membayar LC tersebut, namun dengan harga tertentu. Karena bank tidak menggunakan forward atau swap, maka LC tersebut dijual lagi ke financing bank . Financing bank adalah bank yang telah menjalin kerjasama trade finance dengan Bank Muamalat, yang terikat dalam perjanjian dengan persyaratan tertentu. Financing bank yang digunakan bisa financing bank syariah ataupun konvensional, karena transaksi yang digunakan adalah jual-beli, sehingga tidak ada kaitannya dengan bunga. Keberhasilan Bank Muamalat Dari manajemen kurs, Bank Muamalat Indonesia untuk tahun lalu dapat memperoleh laba reval di atas 60 Milyar. Karena dari posisi itu analis ada view kedepannya akan terjadi seperti ini. Seperti misalnya kemarin ketika Amerika ekonominya akan recover, ada isu dari tapering , maka ada kemungkinan orang dananya kembali ke sana, maka bank segera pegang posisi long. Ketika posisi long rupiah terus melemah. Misalnya awal beli Rp.9.500, maka dijual Rp.10.400. Hal tersebut dilakukan bukan hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk menjaga dari sisi likuiditas. Meskipun posisi bank pegang long, namun untuk transaksi tetap squaring, yaitu beli satu jual satu. Walaupun Bank Muamalat Indonesia menggunakan jenis manajemen risiko kurs yang lain selain daripada hedging, namun Bank Muamalat tidak 43 khawatir akan kehilangan loyalitas nasabah. Karena nasabah emosional Bank Muamalat Indonesia banyak, jadi nasabah melihatnya dari sisi kesyariahannya. Selain itu mereka juga melihat dari sisi pricing yang diberikan. Pricing yang diberikan kepada nasabah cukup menguntungkan dibandingkan dengan bank lain. Misalnya dari segi investasi, Bank Muamalat memberikan pembiayaan kepada mereka, lalu bagi hasil yang diberikan jika diekuivalenkan rate nya, jika untuk deposito bagi hasilnya lebih tinggi. Atau jika untuk pembiayaan, bagi hasil di Bank Muamalat lebih rendah dari bank lain. Oleh karena itu nasabah tetap mau ke Bank Muamalat. Jadi, nasabah yang memilih Bank Muamalat Indonesia ada yang memilih secara rasional atau emosional.

B. Valuta Asing

Jenis mata uang yang diperjualbelikan di Bank Muamalat Indonesia ada tujuh macam. Jenis mata uang yang bisa untuk transfer dan dilengkapi bank note ada tiga jenis, yaitu: USD United State Dollar, SAR Saudi Arabia Riyal MYR Malaysia Ringgit dan SGD Singapore Dollar, namun SGD Singapore Dollar hanya ada di Batam saja. Hanya itu saja jenis mata uang yang dilengkapi dengan bank note , karena Pengadaan bank note biayanya banyak, jadi jika transaksinya belum banyak bank belum menyediakan. Namun, jika ada permintaan jenis mata uang tertentu bank bisa menyediakannya. Untuk Jenis mata uang yang tidak disertai bank note yaitu SGD Singapore Dollar, EUR Euro, JPY Japannese Yen dan AUD Australian