Analisis Transaksi Valuta Asing yang Tersedia di Bank Muamalat Indonesia

65 Hal ini dilakukan oleh nasabah karena kebutuhannya untuk memutarkan dana cash yang dimilikinya. Sebenarnya dengan penggunaan akad kafalah ini nasabah memiliki keuntungan karena ia diberikan kesempatan untuk memuatarkan dana cash yang dimiliki. Dari segi masalah, sejauh ini Bank Muamalat tidak ada masalah pada transaksi LC. Masalah yang terjadi biasanya masalah ketidaksesuaian barang yang diinginkan importir dan barang yang dikirim oleh eksportir. Namun, masalah ini bukanlah masalah bank, karena bank tidak ada urusan dengan barang. Tugas bank hanyalah dari segi pembayaran dan pengecekan dokumen saja. Ketika dokumen sudah cocok namun ternyata barang yang dikirim berbeda maka itu diluar tanggung jawab bank. Selain itu, masalah yang terjadi biasanya adalah masalah kurs, karena kurs itu selalu berubah-ubah setiap waktu. Untuk hal ini bank sudah memiliki cara tersendiri yaitu dengan cara melibatkan financing bank. Atau selain itu, jika ada keterlambatan bayar dari nasabah maka bank mewajibkan kepada nasabah untuk memenuhi pembayaran kewajibannya tersebut dengan mengkonversi terlebih dahulu rupiah yang ia miliki, menjadi valuta asing yang digunakan dalam pembayaran LC dengan jumlah yang sama banyak pada saat transaksi. Perkembangan transaksi LC yang tersedia di Bank Muamalat sudah sama seperti bank lain pada umumnya. Hal ini terbukti dengan bergabungnya Bank Muamalat sebagai anggota swift. Dengan menjadi anggota swift, setidaknya bank 66 dapat melakukan penerbitan atau penerimaan LC dengan lebih banyak bank. Karena bank besar sudah menggunakan swift sebgai sarana pengiriman LC. Dari jenis LC, Bank Muamalat juga telah mengembangkan jenisnya dengan menyediakan LC UPAS yang baru-baru ini disediakan sebagai jenis transaksi LC selain dari sight dan ussance. 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dan merujuk pada hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal berkut: 1. Manajemen Risiko Bank Muamalat Indonesia untuk mengatasi kurs valuta asing pada posisi yaitu dengan mengatur NOP Net Open Position sebagaimana yang telah ditentukan oleh analis berdasarkan kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi. Pada transaksinya Bank Muamalat menggunakan squaring untuk menimilasir kenaikan atau penurunan kurs. Jenis transaksi yang digunakan adalah Today TOD 2. Transaksi LC pada Bank Muamalat Indonesia mengacu pada peraturan UCPDC Uniform Customs and Practice Documentary atau yang biasa dikenal dengan UCP 600. Untuk akadnya yang digunakan adalah akad kafalah bil ujrah yang diatur pada fatwa DSN-MUI nomor 57 tahun 2007 tentang LC dengan akad kafalah bil ujrah. 3. Manajemen risiko kurs valuta asing pada transaksi LC yang digunakan adalah risk transfer yaitu dengan melibatkan financing bank.