Manfaat Penelitian Review Studi Terdahulu

10 Hasil Penelitian: Pada penelitian ini menawarkan mudharabah dan musyarkah sebagai pengembangan bentuk hedging untuk dapat digunakan sebagai lindung nilai islami yang dapat diterima. karena konsep hedging yang ada dan berkembang belum sesuai dengan syariah. Perbedaan: Pengaturan open position dengan menganalisa hal-hal yang akan terjadi yang berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan nilai valuta asing. Dan pada transaksi LC dengan melibatkan financing bank pada LC jenis ussance .

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulisan dibagi menjadi lima bab. Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, review studi terdahulu dan sistematika penulisan. Bab II merupakan bab yang membahas landasan teori, teori yang dibahas merupakan teori-teori yang berkaitan dan mendukung penelitian. Yang meliputi teori manajemen risiko, valuta asing, dan letter of credit. Bab III merupakan bab yang membahas mengenai metodologi penelitian. Pada bab ini hal-hal yang dibahas adalah mengenai Pendekatan Penelitian, Jenis Penelitian, Sumber Data Penelitian, Teknik pengumpulan Data, Subjek-Objek Penelitian, dan Metode Afnalisis. 11 Bab IV hasil penelitian dan analisis. Pada bab ini membahas tentang gambaran hasil penelitian, penerapan manajemen risiko valuta asing yang digunakan, jenis transaksi valuta asing yang tersedia, masalah fluktuasi nilai tukar, pihak yang terkait pada transaksi LC, mekanisme transaksi LC di bank, Sight dan Ussance pada LC di Bank Muamalat Indonesia dan masalah yang dihadapinya. Pada bab ini dijelaskan pula keseuaian antara teori dan praktek, dan keberhasilan manajemen risiko yang digunakan perusahaan. Bab V merupakan penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran yang relevan dari penelitian. 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Risiko

Hubungan antara risiko dan hasil secara alami berkolerasi secara linear negative. Semakin tinggi hasil yang diharapkan, dibutuhkan risiko yang semakin besar untuk dihadapi. Untuk itu, diperlukan upaya yang serius agar hubungan tersebut menjadi kebalikannya, yaitu aktivitas yang meningkatkan hasil pada saat risiko menurun. 4 Maka dari itu manajemen risiko perlu diterapkan sebagai cara untuk mengelola risiko. Dalam ajaran Islam, konsep manajemen risiko pada hakikatnya sudah banyak tertera dalam ayat-ayat al-Quran. Salah satunya adalah, Allah memerintahkan agar manusia bertakwa kepada Allah dan memperhatikan apa yang akan dikerjakannya, agar dirinya terpelihara dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Anfal ayat 25:                Artinya: “dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan- Nya.” 4 Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia Jakarta: Rajawali Pers, 2008, h.5 13

1. Definisi Manajemen Risiko

Menurut Ferry N. Idroes “Manajemen Risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses .” 5 Menurut Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Manajemen Risiko diartikan sebagai berikut “Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank ”. 6 Menurut COSO, risk management manajemen risiko dapat diartikan sebagai: “a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives ”. 7 Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen risiko merupakan metodologi yang digunakan perusahaan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengendalikan sesuatu yang kejadiannya 5 Ibid, h.5 6 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Management for Islamic Bank Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013, h.63 7 Ibid, h.66