Ikan mas merupakan salah satu ikan budidaya yang menjadi prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam program peningkatan produksi tahun
2010-2014 KKP, 2010. Budidaya ikan mas tumbuh cepat hasil transgenesis diharapkan dapat mendukung program peningkatan produksi ikan budidaya
nasional tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Budidaya ikan mas yang memiliki pertumbuhan cepat merupakan salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendukung program peningkatan
produksi ikan mas nasional. Salah satu metode rekayasa genetik yang bisa diaplikasikan untuk memproduksi ikan mas dengan pertumbuhan relatif cepat
adalah transfer gen penyandi hormon pertumbuhan GHGrowth Hormone. Elektroporasi merupakan salah satu metode introduksi gen yang tidak
membutuhkan kecermatan tinggi dan dapat menghasilkan ikan transgenik dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat. Tahapan dalam produksi ikan
transgenik tumbuh cepat yang dapat digunakan oleh pembudidaya adalah introduksi dan analisis ekspresi gen GH, produksi ikan transgenik generasi kedua,
dan produksi ikan transgenik homosigot yang berguna dalam produksi ikan mas secara massal oleh pembudidaya. Oleh karena itu sebagai tahap awal, pada
penelitian ini akan dilakukan introduksi gen GH pada ikan mas menggunakan metode elektroporasi, dan analisis ekspresinya.
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan ikan mas Cyprinus carpio transgenik tumbuh cepat dengan cara mengintroduksikan gen hormon
pertumbuhan menggunakan metode elektroporasi. Selanjutnya menganalisis tingkat ekspresi gen GH pada individu transgenik founder F0 dan keturunan
pertamanya F1.
1.4. Manfaat Penelitian
Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat berperan dalam peningkatan produktivitas ikan mas. Secara khusus, ikan mas transgenik yang dihasilkan dari
penelitian ini sangat berguna dalam produksi ikan mas transgenik homosigot.
Pemijahan antara ikan transgenik homosigot dengan ikan non transgenik akan menghasilkan ikan transgenik secara massal.
1.5 Hipotesis
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hipotesis bahwa bila proses transfer gen melalui sel gamet sperma yang telah diintroduksi DNA eksogenous melalui
metode elektroporasi berhasil, maka akan diperoleh individu dari tiap induk founder
F0 yang mengekspresikan gen penyandi hormon pertumbuhan pada tubuh dan gonadnya. Selanjutnya dari pemijahan individu dari tiap induk founder
F0 positif akan menghasilkan keturunan F1 yang mewarisi ekspresi gen penyandi hormon pertumbuhan di dalam tubuhnya. Individu F1 yang mewarisi
ekspresi gen penyandi hormon pertumbuhan akan memiliki pertumbuhan lebih cepat dibandingkan individu yang tidak mengekspresikan gen penyandi hormon
pertumbuhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA