Ekspresi Gen TINJAUAN PUSTAKA
hewan akuatik dapat diawetkan cryopreservation, sehingga sperma dapat selalu tersedia untuk digunakan Tsai, 2000.
Menurut Symonds et al. 1994 bahwa jumlah DNA yang akan ditransfer ke dalam sperma tergantung pada tegangan listrik kVcm atau Vcm, jumlah
kejutan yang dikenakan dan konsentrasi DNA. Sedangkan efisiensi transfer DNA ke embrio atau sperma yang dielektroporasi sangat dipengaruhi oleh tegangan dan
lama kejutan. Sin 2000 menyebutkan bahwa sperma dalam kondisi motil akan lebih
mampu mengikat DNA asing yang akan ditransfer hingga mencapai 30 dari keseluruhan sperma. Dinyatakan lebih lanjut bahwa beberapa molekul DNA
terletak atau mengikat pada bagian luar spermatozoa ikan salmon Symonds et al
., 1994, abalon Haliotis iris Sin et al., 1995 dan ikan zebra Patil Khoo, 1996. Motilitas dari sperma ikan yang merupakan ukuran dari kelangsungan
hidup sperma akan menurun dengan semakin meningkatnya tegangan dan lama kejutan. Namun demikian, kelangsungan hidup dari embrio yang dibuahi dengan
sperma yang dielektroporasi dibandingkan dengan sperma tanpa perlakuan tidak nampak perbedaan karena diperkirakan 30 juta sel sperma digunakan untuk
membuahi 500 butir telur Sin, 2000. Menurut Lavitrano et al. 2006, setidaknya ada dua parameter penting
yang harus optimal dalam teknik SMGT agar lebih efisien, yaitu kualitas semen dan proses masuknya sperma. Proses masuknya sperma ini sangat tergantung
pada viabilitas dan motilitas sperma. Sedangkan kualitas sperma dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: musim, frekuensi pengambilan sperma, dan usia
donor. Keberhasilan fertilitas sperma sangat dipengaruhi oleh motilitas sperma tersebut. Ada korelasi positif kemampuan DNA asing masuk dan berintegrasi
dengan inti sperma dengan kualitas semen utamanya dan tingkat motilitas sperma. Untuk itu diperlukan progresivitas motilitas sperma paling tidak 80 dan tidak
boleh lebih kecil dari 65.