Penyediaan Biakan Jamur Pengujian Kayu Perhitungan Persentase Penurunan Bobot

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Pengambilan Contoh Uji Kayu contoh uji yang digunakan dalam metode ini berukuran 2 × 2 × 1 cm, dengan bentuk pemotongan arah serat cross. Contoh uji dikeringkan di dalam oven hingga mencapai kering tanur pada suhu 6 0˚C selama 2 hari.

3.3.2 Penyediaan Biakan Jamur

Kondisi pengujian keawetan kayu terhadap jamur harus dibuat lembab dengan menyediakan terlebih dahulu biakan jamur di dalam botol uji yang steril. Media biakan jamur yang digunakan adalah menggunakan pasir kuarsa yang telah dicampur dengan extra malt, pepton dan glukosa. Biakan jamur dibuat dengan mencampur 250 g pasir kuarsa, dengan 40 g glukosa, 3 g pepton dan 15 g extra malt dalam 1000 ml air suling. Kemudian sebanyak 80 ml campuran tersebut dimasukkan ke dalam botol uji dan ditutup dengan kapas. Toples tersebut yang telah berisi media biakan jamur disterilkan ke dalam autoklaf selama 30 menit pada tekanan 15 psi. Setelah proses sterilisasi, gelas tersebut diletakkan mendatar sehingga biakan berada di bagian bawah leher gelas. Jamur penguji diinokulasi sehari kemudian.

3.3.3 Pengujian Kayu

Contoh uji yang steril dan telah dihitung bobotnya dimasukkan ke dalam botol uji yang sudah ada biakan jamur penguji. Biakan jamur terkontaminasi harus diganti dengan biakan baru yang lebih baik. Pengamatan dilakukan setelah 12 minggu. Contoh uji dibersihkan dari miselium dan diamati kerusakan yang terjadi pada contoh uji. Penilaian kerusakan dapat dilakukan menurut kondisi contoh uji mulai dari utuh sampai hancur sama sekali. Contoh uji dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam pada suhu 60°C dan ditimbang. Presentase penurunan bobot dihitung atas dasar selisih bobot contoh uji sebelum dan sesudah diserang jamur.

3.3.4 Perhitungan Persentase Penurunan Bobot

Setelah masa pengumpanan selesai, contoh uji dikeluarkan dari botol uji dan dibersihkan dari jamur-jamur yang menempel di sekelilingnya, kemudian ditimbang bobot basahnya serta dikeringkan dengan oven. Setelah contoh uji dikeringkan dalam oven kemudian disimpan dalam desikator dan ditimbang untuk mengetahui bobot kering tanurnya. Besarnya serangan jamur pelapuk diperoleh dengan menghitung penurunan bobot, yaitu : P = W1 – W2 × 100 W1 Keterangan: P = persentase Penurunan Bobot W1 = bobot kering tanur contoh uji sebelum diumpankan g W2 = bobot kering tanur contoh uji setelah diumpankan g

3.4 Pengolahan Data