Diagram alir pengujian aktivitas xilanase pada blanko, kontrol, dan

Lampiran 3 Metode analisis proksimat, kandungan pati dan komponen serat

1. Kadar Air AOAC, 1999

Sampel sebanyak 2-5 g dalam cawan aluminium yang telah dikeringkan selama satu jam pada suhu 100-105 o C dan telah diketahui bobotnya kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 100-105 o Bobot sampel awal – Bobot sampel akhir C selama 3 jam. Sampel didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Pemanasan dan pendinginan dilakukan kembali sampai bobot sampel konstan. Kadar air dihitung menggunakan rumus berikut: Kadar Air = x 100 Bobot sampel awal

2. Kadar Abu AOAC, 1999

Sampel sebanyak 2-5 g dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya yang terlebih dahulu dibakar dalam tanur dan didinginkan dalam desikator. Sampel kemudian diarangkan dan dilanjutkan dengan pengabuan dalam tanur pada suhu 600 o Bobot abu C. Abu yang diperoleh dihitung menggunakan rumus berikut: Kadar Abu = x 100 Bobot sampel

3. Kadar Lemak Kasar Metode Soxhlet AOAC, 1995

Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang A. sebanyak 5 g sampel dibungkus dalm kertas saring kemudian dimasukkan dalam labu ekstraksi soxhlet. Kemudian dilakukan ekstraksi selama 6 jam dengan pelarut lemak berupa heksan. Lemak yang terekstrak kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o B – A C selama 1 jam. Labu bersama lemak didalamnya ditimbang B. Kadar Lemak = x 100 Bobot sampel

4. Kadar Serat kasar AOAC, 1999

Sebanyak 2 g sampel dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml kemudian ditambahkan 100 ml H 2 SO 4 0.325 N dan dihidrolisis dalm otoklaf selama 15 menit pada suhu 105 o C. Setelah dingin kemudian ditambahkan NaOH 1.25 N sebanyak 50 ml dan dihidrolisis kembali dalam otoklaf selama 15 menit. Dalalm keadaan panas, cairan dalam labu Erlenmeyer disaring dan dikeringkan kemudian bobotnya ditentukan. Endapan pada kertas saring dicuci berturut-turut dengan 25 ml air panas, 25 ml H 2 SO 4 0.325 N, 25 ml air panas dan terakhir dengan etanol 95. Kertas saring dikeringkan dalm oven 105 o Bobot kertas saring dan serat – Bobot kertas saring C selama 1 jam. Kadar serat = x 100 Bobot sampel awal

5. Kadar Protein Kasar Metode Kjeldahl AOAC, 1995

Sampel sebanyak 0.1 g yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam labu Kjeldahl dan ditambahkan 2.5 ml H 2 SO 4 A – B pekat. Sampel didihkan selama 1- 1.5 jam atau hingga cairan berwarna jernih. Labu beserta isinya didinginkan dan isinya dipindahkan kedalam alat destilasi dan ditambahkan 15 ml NaOH 50 dan dibilas air suling. Labu Erlenmeyer yang berisi HCl 0.02 N diletakkan dibawah kondensor, sebelumnya ditambahkan 2-4 tetes indikator didalamnya. Ujung tabung kondensor harus terendam dalam labu HCl kemudian dilakukan destilasi hingga sekitar 25 ml destilat tertampung. Ujung kondensor dibilas dengan sedikit air suling dan ditampung dalam Erlenmeyer dan dititrasi dengan NaOH 0.02 N. Penetapan blanko dilakukan dengan cara yang sama. N = x 100 Bobot sampel Keterangan: A = ml NaOH titer untuk blanko B = ml NaOH titer untuk sampel N = normalitas NaOH Kadar protein = N x 6.25