− Pembuatan kurva standar glukosa Pembuatan kurva standar diperoleh dari pengukuran absorbansi glukosa
standar pada berbagai konsentrasi disajikan pada Tabel di bawah. 1 ml larutan standar dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml larutan
DNS dan divortex. Setelah itu larutan dipanaskan pada suhu 100 °C selama 15
menit dan didinginkan sekitar 5 menit. Setelah dingin larutan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm.
Konsentrasi glukosa mgml
Absorbansi terkoreksi
0,00 0,00
0,15 0,27
0,20 0,41
0,25 0,53
0,30 0,65
0,35 0,81
0,40 0,90
− Penentuan kadar gula pereduksi sampel
Metode pengujian sampel sama dengan pembuatan kurva standar gula pereduksi, tetapi 1 ml larutan gula standar diganti dengan 1 ml sampel. Kadar gula
pereduksi diperoleh dari persamaan kurva standar dengan y sebagai nilai absorbansi dan x sebagai kadar gula pereduksi mgml.
3. Penghitungan derajat polimerisasi DP
Derajat polimerisasi menunjukkan panjang rantai polimer penyusun gula. Semakin rendah nilai DP semakin pendek rantai polimer penyusun gula, artinya
telah terjadi pemutusan polimer berantai panjang menjadi monomer berantai pendek akibat proses hidrolisis.
4. Pengamatan Mikroskopis
Pengamatan mikroskopis dilakukan menggunakan mikroskop cahaya terpolarisasi dengan perbesaran 100x.
5. Total Asam AOAC, 1999.
Total asam ditentukan dengan cara titrasi dan dinyatakan dalam persen asam asetat. Sebanyak 10 ml sampel dipipet kedalam erlenmeyer 50 ml dan
ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein PP. Selanjutnya sampel dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna merah jambu.
V titer x N NaOH x FP x BM CH
3
Total Asam = COOH
V sampel x 1000
6. Kadar Etanol
Pengukuran kadar etanol sampel dilakukan menggunakan GC Gas Chromatrography dengan membandingkan waktu retensi sampel dengan waktu
retensi standar etanol. Kondisi pengujian GC adalah sebagai berikut : Instrumen
: Agilent Technologies 6890N Detektor
: Flame Ionisation Detector FID suhu 250 °C
Kolom : Kolom kapiler HP-Innowax panjang 60 m, diameter 0,25
mm, ketebalan film 0,25 µm Suhu oven
: suhu awal 40 °C ditahan selama 20 menit
Suhu injection port : 200 °C
Gas pembawa : Helium
Mode kolom : Constant flow
Volume injeksi : 0,8 mlmin
Split : 50:1
Total gula mgml Nilai DP =
Gula pereduksi mgml
Sebelum dilakukan pengukuran kadar etanol sampel terlebih dahulu dibuat kurva standar menggunakan etanol murni dengan pelarut metanol. Kadar etanol
sampel diperoleh dari persamaan kurva standar berikut : y = 2274,1x dengan R
2
dimana y adalah luas area kurva dan konsentrasi etanol vv = 0,9998