Sebelum dilakukan pengukuran kadar etanol sampel terlebih dahulu dibuat kurva standar menggunakan etanol murni dengan pelarut metanol. Kadar etanol
sampel diperoleh dari persamaan kurva standar berikut : y = 2274,1x dengan R
2
dimana y adalah luas area kurva dan konsentrasi etanol vv = 0,9998
Lampiran 2 Prosedur pengujian aktivitas enzim selulase dan xilanase 1.
Diagram alir pengujian aktivitas CMC-ase pada blanko, kontrol, dan sampel
0,5 ml CMC 1
Ditambahkan 0,5 ml H
2
O steril Ditambahkan
1 ml DNS
Blanko
0,5 ml CMC 1
Ditambahkan 0,5 ml selulase
Inkubasi pada suhu 30
°C-60°C selama 60 menit
Ditambahkan 1 ml DNS
Divortex
Diinkubasi pada suhu 100
°C selama 15 menit
Diukur absorbansi pada
540 nm
Sampel
0,5 ml CMC 1
Ditambahkan 1 ml DNS
Ditambahkan 0,5 ml selulase
Kontrol
2. Diagram alir pengujian aktivitas xilanase pada blanko, kontrol, dan
sampel
3.
Penghitungan aktivitas enzim
Nilai absorban yang diperoleh digunakan untuk menghitung konsentrasi gula pereduksi X melalui persamaan kurva standar glukosa dan xilosa. Aktivitas
enzim dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
X sampel – X kontrol x FP x x 1000 Aktivitas enzim Uml =
BM gula pereduksi x waktu inkubasi x V enzim Keterangan:
BM : berat molekul FP : faktor pengenceran V : volume enzim ml
0,3 ml xilan 1
Ditambahkan 0,3 ml H
2
O steril Ditambahkan
0,6 ml DNS
Blanko Sampel
0,3 ml xilan 1
Ditambahkan 0,6 ml DNS
Ditambahkan 0,3 ml xilanase
Kontrol
0,3 ml xilan 1
Ditambahkan 0,3 ml xilanase
Inkubasi pada suhu 30
°C-80°C selama 60 menit
Ditambahkan 0,6 ml DNS
Divortex
Diinkubasi pada suhu 100
°C selama 15 menit
Diukur absorbansi pada 540 nm
Lampiran 3 Metode analisis proksimat, kandungan pati dan komponen serat
1. Kadar Air AOAC, 1999
Sampel sebanyak 2-5 g dalam cawan aluminium yang telah dikeringkan selama satu jam pada suhu 100-105
o
C dan telah diketahui bobotnya kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 100-105
o
Bobot sampel awal – Bobot sampel akhir C selama 3 jam.
Sampel didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Pemanasan dan pendinginan dilakukan kembali sampai bobot sampel konstan. Kadar air
dihitung menggunakan rumus berikut: Kadar Air = x 100
Bobot sampel awal
2. Kadar Abu AOAC, 1999
Sampel sebanyak 2-5 g dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya yang terlebih dahulu dibakar dalam tanur dan
didinginkan dalam desikator. Sampel kemudian diarangkan dan dilanjutkan dengan pengabuan dalam tanur pada suhu 600
o
Bobot abu C. Abu yang diperoleh
dihitung menggunakan rumus berikut: Kadar Abu = x 100
Bobot sampel
3. Kadar Lemak Kasar Metode Soxhlet AOAC, 1995
Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang A. sebanyak 5 g sampel
dibungkus dalm kertas saring kemudian dimasukkan dalam labu ekstraksi soxhlet. Kemudian dilakukan ekstraksi selama 6 jam dengan pelarut lemak
berupa heksan. Lemak yang terekstrak kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
B – A C selama 1 jam. Labu bersama lemak didalamnya ditimbang
B. Kadar Lemak = x 100
Bobot sampel