Penghitungan derajat polimerisasi DP Pengamatan Mikroskopis Total Asam AOAC, 1999. Kadar Etanol

Sebelum dilakukan pengukuran kadar etanol sampel terlebih dahulu dibuat kurva standar menggunakan etanol murni dengan pelarut metanol. Kadar etanol sampel diperoleh dari persamaan kurva standar berikut : y = 2274,1x dengan R 2 dimana y adalah luas area kurva dan konsentrasi etanol vv = 0,9998 Lampiran 2 Prosedur pengujian aktivitas enzim selulase dan xilanase 1. Diagram alir pengujian aktivitas CMC-ase pada blanko, kontrol, dan sampel 0,5 ml CMC 1 Ditambahkan 0,5 ml H 2 O steril Ditambahkan 1 ml DNS Blanko 0,5 ml CMC 1 Ditambahkan 0,5 ml selulase Inkubasi pada suhu 30 °C-60°C selama 60 menit Ditambahkan 1 ml DNS Divortex Diinkubasi pada suhu 100 °C selama 15 menit Diukur absorbansi pada 540 nm Sampel 0,5 ml CMC 1 Ditambahkan 1 ml DNS Ditambahkan 0,5 ml selulase Kontrol

2. Diagram alir pengujian aktivitas xilanase pada blanko, kontrol, dan

sampel 3. Penghitungan aktivitas enzim Nilai absorban yang diperoleh digunakan untuk menghitung konsentrasi gula pereduksi X melalui persamaan kurva standar glukosa dan xilosa. Aktivitas enzim dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X sampel – X kontrol x FP x x 1000 Aktivitas enzim Uml = BM gula pereduksi x waktu inkubasi x V enzim Keterangan: BM : berat molekul FP : faktor pengenceran V : volume enzim ml 0,3 ml xilan 1 Ditambahkan 0,3 ml H 2 O steril Ditambahkan 0,6 ml DNS Blanko Sampel 0,3 ml xilan 1 Ditambahkan 0,6 ml DNS Ditambahkan 0,3 ml xilanase Kontrol 0,3 ml xilan 1 Ditambahkan 0,3 ml xilanase Inkubasi pada suhu 30 °C-80°C selama 60 menit Ditambahkan 0,6 ml DNS Divortex Diinkubasi pada suhu 100 °C selama 15 menit Diukur absorbansi pada 540 nm Lampiran 3 Metode analisis proksimat, kandungan pati dan komponen serat

1. Kadar Air AOAC, 1999

Sampel sebanyak 2-5 g dalam cawan aluminium yang telah dikeringkan selama satu jam pada suhu 100-105 o C dan telah diketahui bobotnya kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 100-105 o Bobot sampel awal – Bobot sampel akhir C selama 3 jam. Sampel didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Pemanasan dan pendinginan dilakukan kembali sampai bobot sampel konstan. Kadar air dihitung menggunakan rumus berikut: Kadar Air = x 100 Bobot sampel awal

2. Kadar Abu AOAC, 1999

Sampel sebanyak 2-5 g dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya yang terlebih dahulu dibakar dalam tanur dan didinginkan dalam desikator. Sampel kemudian diarangkan dan dilanjutkan dengan pengabuan dalam tanur pada suhu 600 o Bobot abu C. Abu yang diperoleh dihitung menggunakan rumus berikut: Kadar Abu = x 100 Bobot sampel

3. Kadar Lemak Kasar Metode Soxhlet AOAC, 1995

Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang A. sebanyak 5 g sampel dibungkus dalm kertas saring kemudian dimasukkan dalam labu ekstraksi soxhlet. Kemudian dilakukan ekstraksi selama 6 jam dengan pelarut lemak berupa heksan. Lemak yang terekstrak kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o B – A C selama 1 jam. Labu bersama lemak didalamnya ditimbang B. Kadar Lemak = x 100 Bobot sampel