3. Penghitungan derajat polimerisasi DP
Derajat polimerisasi menunjukkan panjang rantai polimer penyusun gula. Semakin rendah nilai DP semakin pendek rantai polimer penyusun gula, artinya
telah terjadi pemutusan polimer berantai panjang menjadi monomer berantai pendek akibat proses hidrolisis.
4. Pengamatan Mikroskopis
Pengamatan mikroskopis dilakukan menggunakan mikroskop cahaya terpolarisasi dengan perbesaran 100x.
5. Total Asam AOAC, 1999.
Total asam ditentukan dengan cara titrasi dan dinyatakan dalam persen asam asetat. Sebanyak 10 ml sampel dipipet kedalam erlenmeyer 50 ml dan
ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein PP. Selanjutnya sampel dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna merah jambu.
V titer x N NaOH x FP x BM CH
3
Total Asam = COOH
V sampel x 1000
6. Kadar Etanol
Pengukuran kadar etanol sampel dilakukan menggunakan GC Gas Chromatrography dengan membandingkan waktu retensi sampel dengan waktu
retensi standar etanol. Kondisi pengujian GC adalah sebagai berikut : Instrumen
: Agilent Technologies 6890N Detektor
: Flame Ionisation Detector FID suhu 250 °C
Kolom : Kolom kapiler HP-Innowax panjang 60 m, diameter 0,25
mm, ketebalan film 0,25 µm Suhu oven
: suhu awal 40 °C ditahan selama 20 menit
Suhu injection port : 200 °C
Gas pembawa : Helium
Mode kolom : Constant flow
Volume injeksi : 0,8 mlmin
Split : 50:1
Total gula mgml Nilai DP =
Gula pereduksi mgml
Sebelum dilakukan pengukuran kadar etanol sampel terlebih dahulu dibuat kurva standar menggunakan etanol murni dengan pelarut metanol. Kadar etanol
sampel diperoleh dari persamaan kurva standar berikut : y = 2274,1x dengan R
2
dimana y adalah luas area kurva dan konsentrasi etanol vv = 0,9998
Lampiran 2 Prosedur pengujian aktivitas enzim selulase dan xilanase 1.
Diagram alir pengujian aktivitas CMC-ase pada blanko, kontrol, dan sampel
0,5 ml CMC 1
Ditambahkan 0,5 ml H
2
O steril Ditambahkan
1 ml DNS
Blanko
0,5 ml CMC 1
Ditambahkan 0,5 ml selulase
Inkubasi pada suhu 30
°C-60°C selama 60 menit
Ditambahkan 1 ml DNS
Divortex
Diinkubasi pada suhu 100
°C selama 15 menit
Diukur absorbansi pada
540 nm
Sampel
0,5 ml CMC 1
Ditambahkan 1 ml DNS
Ditambahkan 0,5 ml selulase
Kontrol
2. Diagram alir pengujian aktivitas xilanase pada blanko, kontrol, dan
sampel
3.
Penghitungan aktivitas enzim
Nilai absorban yang diperoleh digunakan untuk menghitung konsentrasi gula pereduksi X melalui persamaan kurva standar glukosa dan xilosa. Aktivitas
enzim dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
X sampel – X kontrol x FP x x 1000 Aktivitas enzim Uml =
BM gula pereduksi x waktu inkubasi x V enzim Keterangan:
BM : berat molekul FP : faktor pengenceran V : volume enzim ml
0,3 ml xilan 1
Ditambahkan 0,3 ml H
2
O steril Ditambahkan
0,6 ml DNS
Blanko Sampel
0,3 ml xilan 1
Ditambahkan 0,6 ml DNS
Ditambahkan 0,3 ml xilanase
Kontrol
0,3 ml xilan 1
Ditambahkan 0,3 ml xilanase
Inkubasi pada suhu 30
°C-80°C selama 60 menit
Ditambahkan 0,6 ml DNS
Divortex
Diinkubasi pada suhu 100
°C selama 15 menit
Diukur absorbansi pada 540 nm
Lampiran 3 Metode analisis proksimat, kandungan pati dan komponen serat
1. Kadar Air AOAC, 1999