Tujuan PHBS Manfaat PHBS Indikator PHBS di sekolah dasar

Menururut penelitan Ophel tahun 2011 tentang “Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak Sekolah Dasar dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat” pada sebaran perilaku hidup bersih dan sehat anak sekolah dasar, didapatkan 19.8 siswa memiliki perilaku bersih dan sehat, 22.6 memiliki perilaku yang tidak Bersih dan sehat, 17.9 yang memiliki perilaku hidup bersih dan tidak sehat, dan perilaku yang tidak bersih dan tidak sehat sebesar 39,6 . 3

2.2.1. Sasaran PHBS

Sasaran PHBS menurut Depkes RI 2008 dikembangkan dalam lima tatanan yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-tempat umum, institusi pendidikan, dan di sarana kesehatan. Sedangkan sasaran PHBS di institusi pendidikan adalah seluruh warga institusi pendidikan yang terbagi dalam: 7

2.2.1.1. Sasaran primer

Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah individu kelompok dalam institusi pendidikan yang bermasalah. 8

2.2.1.2. Sasaran sekunder

Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait. 8

2.2.1.3. Sasaran tersier

Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat, dan orang tua murid. 9

2.2.2. Tujuan PHBS

6 Tujuan PHBS yaitu membudayakan perilaku hidup bersih sehat bagi perorangan, keluarga atau kelompok dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap derajat kesehatan. 9

1.2.3. Manfaat PHBS

Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah di bidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain. 10

1.2.4. Indikator PHBS di sekolah dasar

Depkes RI 2011 menjelaskan bahwa indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di institusi pendidikan. Indikator institusi pendidikan adalah sekolah dasar negeri maupun swasta SDMI. Sasaran PHBS tatanan institusi pendidikan adalah sekolah dan siswa dengan indikator: 11 1. Kebersihan Pribadi  Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih. Rambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu. Memeriksa kebersihan dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh dokter kecilkader kesehatanguru UKS minimal seminggu sekali. 12  Memakai Pakaian Bersih dan Rapih Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian yang bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika. Memeriksa baju yang dipakai dapat 7 dilakukan oleh dokter kecilkader kesehatanguru UKS minimal seminggu sekali. 12  Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga tidak hitamkotor. Memeriksa kuku secara rutin dapat dilakukan oleh dokter kecilkader kesehatanguru UKS minimal seminggu sekali. 12 2. Jajan di kantin sekolah, tidak jajan di sembarang tempat. Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan atau jajanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum. Menurut Depkes RI alasan tidak boleh jajan di sembarang tempat, harus di kantin sekolah karena: 12  Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin kebersihannya, terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus.  Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan siswa, sehingga siswa menjadi lebih berprestasi di sekolah.  Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan dan peralatan makan.  Tersedianya tempat sampah1 yang tertutup dan saluran pembuangan air kotor.  Adanya pengawasan secara teratur oleh guru, siswa dan komite sekolah. 3. Mencuci tangan dengan air besih yang mengalir dan sabun, setiap kali tangan kita kotor, setelah buang air besar atau buang air kecil, sebelum makan, sebelum memegang makanan sehingga tubuh terhindar dari kuman dan bibit penyakit. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. 13 Menurut DepKes cara mencuci tangan yang benar, yaitu: 1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun 2. Gosok tangan setidaknya selama 15-20 detik 3. Bersihkan bagian punggung tangan, sela-sela jari dan kuku 4. Basuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir 8 WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas di luar sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat. 14 4. Buang air kecil dan buang air besar di jamban sekolah serta menyiram jamban dengan air setelah di gunakan. Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari tanah di sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan. 15 5. Mengikuti kegiatan olahraga dan aktivitas fisik di sekolah. Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Kegiatan olahraga di sekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain : meningkatkan kemampuan jantung dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, serta memperlancar peredaran darah. 15 6. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin. Kegiatan ini dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Kegiatan memberantas jentik nyamuk di sekolah diantaranya : 16  Lakukan pemberantasan sarang nyamuk PSN dengan cara 3 M plus menguras, menutup, mengubur, plus menghindari gigitan nyamuk  PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit, seperti demam berdarah, demam dengue, chikungunya, malaria, filariasis kaki gajah di tempat-tempat perkembangbiakannya. Manfaat sekolah bebas jentik adalah: 9  Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi  Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti demam berdarah dengue DBD, malaria, chikungunya, atau kaki gajah.  Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3 M menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat penampungan air bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah. 17 7. Tidak merokok di sekolah. Rokok mengandung kurang lebih 4.000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Oleh karena itu kebiasaan merokok harus dihindarkan sejak dini mulai dari tingkat sekolah dasar. 18 Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman, guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak anak-anak menganggap bahwa dengan merokok akan menjadi lebih dewasa. Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak sekolah. 18 8. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan. Tumbuh berarti bertambahnya ukuran tubuh dan jumlah sel serta jaringan diantara sel- sel tubuh, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Mengukur berat dan tinggi badan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan diketahuinya tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak maka dapat memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi makanan yang bergizi bagi pertumbuhan anak. Sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan seorang anak normal atau tidak, bisa diketahui melalui cara membandingkan ukuran tubuh anak yang bersangkutan dengan ukuran tubuh anak seusia pada umumnya. Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah. 15 9. Membuang sampah pada tempatnya. 10 Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar lingkungan selalu terjaga dari sampah sebagai berikut :  guru memberi contoh pada siswa-siswi membuang sampah pada tempatnya  guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah di sembarang tempat  mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarang tempat pada buku atau membuat kartu pelanggaran  membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda terhadap siswa- siswi yang membuang sampah di sembarang tempat. 19

1.2.5. Cara-cara penerapan PHBS di sekolah