Bekisting plat lantai ini menggunakan multiplek dengan tebal 9 mm dan dipasang dengan menggunakan paku yang dipakukan pada balok memanjang dan
melintang. Pada permukaan bekisting plat lantai diolesi minyak pelumas oli bekas agar nantinya akan memudahkan dalam proses pembongkaran bekisting.
3. Bekisting Kolom Pemasangan bekisting kolom dilakukan setelah pekerjaan penulangan kolom
selesai dan telah dilakukan pengecekan letak, dimensi, dan elevasi. Papan bekisting menggunakan multiplek tebal 9 mm yang telah diolesi dengan minyak
pelumas pada bagian dalamnya. Bekisting ini setelah dipakai akan digunakan kembali untuk bekisting kolom. Setelah tulangan siap, bekisting yang telah dibuat
dipasang pada kolom. Sebagai pendukung bekisting pada tiap sisi kolom dipasang batang diagonal yang ditumpu pada perletakan yang telah dibuat sebelumnya.
Agar kedudukan bekisting sesuai dengan perencanaan maka pada bekisting dipasang dua buah unting-unting pada setiap sisi bekisting.
3.10.4 Pekerjaan Pengecoran
Sebelum dilakukan pengecoran, terlebih dahulu diperhatikan hal-hal berikut : 1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pengecoran acuan harus bersih dari segala kotoran, pasir,
bekas serutan, sisa potongan-potongan kayu dan reruntuhan lainnya yang dapat melekat atau mengotori beton.
Sebelum pengecoran, cetakan harus diteliti untuk memastikan
kebenaran letaknya, kekuatannya agar tidak terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang.
Pekerjaan peralatan, alat bantu dan alat-alat yang sesuai dengan
kebutuhan seperti vibrator, concrete mixer, concrete pump dan lainnya.
Pengecoran hanya boleh dilakukan apabila acuan telah dinyatakan baik dan disetujui oleh panasehat teknis.
2. Pengadukan Beton Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton batch
mixer atau portable continuous mixer. Mesin pengaduk beton harus benar-benar
kosong sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya, dan harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
3. Pengangkutan Pengangkutan dari pabrik beton ke lokasi proyek dapat memakai truck mixer dan
isinya 5-7 m
3
. 4. Pengecoran
Pengisian acuan dengan beton harus dikerjakan dalam waktu yang singkat, karena hal ini merupakan suatu pekerjaan yang kritis. Ketika pengecoran harus
dilakukan maka perlu penjagaan yang cukup, karena apabila terjadi suatu kesalahan maka tindakan biaya perbaikannya sangat tinggi dan besar, serta
kualitas pekerjaan beton juga sangat mengecewakan. Penuangan spesi beton ke lokasi bangunan menggunkan alat concrete bucket atau concrete pump.
5. Pemadatan Beton Pada daerah pembesian yang penuh padat harus digetarkan dengan alat
penggetar vibrator agar terjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik. Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli dan terlatih.
6. Pembongkaran Bekisting Pembongkaran bekisting dilakukan apabila bagian struktur tersebut telah
mampu memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanan yang bekerja padanya. a.
Pembongkaran Bekisting Balok Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah beton berusia 28 hari.
Pembongkaran bekisting balok diawali dengan pembongkaran steger yang menjadi penopang balok maupun plat lantai. Selanjutnya dilakukan
pembongkaran bekisting dengan cara melepas mencongkel bekisting balok dengan menggunakan penyongkel besi.
b. Pembongkaran Bekisting Plat Lantai 2-3
Pembongkaran bekisting plat lantai dilakukan dengan cara mencongkel bekisting plat dengan menggunakan besi atau linggis
c. Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting kolom harus disetujui oleh pengawas lapangan dan kontraktor yang bertanggung jawab sepenuhnya. Pembongkaran bekisting dapat
dilakukan sekurang-kurangnya 48 jam setelah pengecoran. Pembongkaran dimulai dengan pelepasan bekisting secara keseluruhan dengan cara di pukul hingga beton
tidak menempel ke bekisting dan mudah untuk di buka. 7. Perawatan dan Perbaikan Beton
Perawatan beton bertujuan untuk menjaga kelembaban permukaan beton agar tidak terjadi retak atau pecah sebelum beton tersebut mengalami pengerasan.
ketika beton mulai mengeras, maka diperlukan perawatan agar mendapatkan pengerasan yang optimal, untuk menghindari dari :
Kehilangan zat cair yang banyak ketika pengerasan beton pada jam awal. penanggulangan kehilangan zat cair :
1. Dibiarkan didalam bekisting 2. Menutupi dengan lembar plastik
3. Menutupi dengan goni basah 4. Menggenangi dengan air bagian datar
5. Menyemprot dengan air secara terus menerus pada permukaan betonnya. Penguapan air yang banyak pada pengerasan beton hari pertama
Perbedaan temperatur dalam beton yang mengakibatkan retakan pada beton.
3.11 Pekerjaan Instalasi Air