Kedudukan Masing-Masing Pihak Secara Teknis Kedudukan Masing-Masing Pihak Secara Hukum

3.Hubungan kerja antara pemberi tugas dan pelaksana terikat dalam suatu ikatan kontrak kerja. Pihak pemberi tugas akan memberikan biaya pelaksanaan pekerjaan, dan pihak pelaksana akan memberikan hasil pelaksanaan pekerjaan. 4. Hubungan kerja antara pemberi tugas dan pimpro. Pihak pemberi tugas memberi penugasan kepada pimpro dan pimpro bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya serta mewakili pemberi tugas dalam memonitoring pada tahap perencanaan. 5. Hubungan kerja antara pimpro dengan perencana, pengawasan dan pelaksana berupa memonitoring dan pengawasan pekerjaan. Pihak perencana, pengawasan dan pelaksana melakukan pekerjaan yang telah diberikan sesuai dengan fungsinya masing-masing. 6.Hubungan kerja antara pengawas dan pelaksana diikat oleh peraturan pelaksanaan pekerjaan. Pihak pengawas memberi persyaratan peraturan pelaksanaan pekerjaan ke pelaksana dan pelaksana merealisasikan peraturan pelaksanaan pekerjaan.

3.5.1 Kedudukan Masing-Masing Pihak Secara Teknis

Adapun kedudukan masing-masing pihak secara teknis ditentukan oleh kedudukan dan peran dari masing-masing unsur proyek yang terkait antara antara lain terdiri dari : 1. Pemilik proyek Pemilik Proyek adalah pihak yang memiliki proyek tersebut, dengan kata lain sebagai pihak yang berhak memberikan perintah atau komando kepada konsultan perencana, konsultan pengawas, dan pemborong untuk melaksanakan proyek yang dimilikinya. 2. Konsultan Perencana Konsultan perencana memiliki tugas dalam membuat perencanaan seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan membuat hitungan rencana konstruksi serta gambar-gambar rencana bangunan secara lengkap. 3. Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas bertugas membantu pengelolahan proyek dan melaksanakan pengawasan pada tahap konstruksi fisik serta bertanggung jawab secara aktual kepada pemilik proyek. 4. Kontraktor Pelaksana Kontraktor pelaksana adalah perusahan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan konstruksi fisik suatu bangunan dan mempertanggung jawabkan penyelesaian proyek sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh pemilik proyek.

3.5.2 Kedudukan Masing-Masing Pihak Secara Hukum

Kedudukan masing-masing pihak secara hukum dimaksudkan bahwa pemilik proyek langsung membawahi kontraktor pelaksana, artinya kontraktor pelaksana langsung bertanggung jawab atas hasil pekerjaan kepada pemilik proyek. Begitu juga dengan Konsultan pengawas, Konsultan perencana mempertanggung jawabkan apa yang telah menjadi tugasnya kepada pemilik proyek. 3.6 Pengadaan Material Untuk pengadaan material pada proyek ini telah diatur dalam beberapa metode pengadaan terdiri dari : 1. Pengadaan tata letak material di lapangan. 2. Pengecekan jumlah bahan yang masuk. 3. Jalur keluar masuk kendaraan proyek untuk mengangkut material ke lokasi proyek. 3.7 Pekerjaan Persiapan 3.7.1 Papan Nama Proyek