10
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di wilayah perairan barat Sumatera yang secara geografis terletak pada 8
o
LU-10
o
LS dan 90
o
BT-108
o
BT. Namun pengamatan sebaran konsentrasi klorofil-a serta kelengkapan data citra secara spasial dibagi
kedalam tiga lokasi pengamatan, yaitu lokasi pertama pada koordinat 2
o
-4
o
LU dan 92
o
- 98
o
BT, lokasi kedua pada koordinat 0
o
-2
o
LS dan 94
o
-101
o
BT dan lokasi ketiga pada kordinat 4
o
-6
o
LS dan 97
o
-105
o
BT.
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian di Perairan Barat Sumatera
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi seperangkat komputerlaptop yang dilengkapi dengan perangkat lunak seperti:
Surfer digunakan untuk menampilkan pola kontur sebaran klorofil-a
mingguan
Microsoft word 2007
Microsoft Excel 2007
Matlab Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
Citra SeaWiFS level 3, 8-harian dari 29 Agustus 1997 sampai dengan 9
Februari 2009.
Peta Rupa Bumi Sumber: BAKOSURTANAL
3.3. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah penanganan data yang direkam oleh sensor penginderaan jauh hingga menjadi bentuk data yang dapat diinterpretasi, dan atau
bentuk informasi yang dapat dipergunakan oleh pengguna Purwadhi, 2001. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu input data, cropping,
penapisan data, persentase data, visualisasi. Data klorofil-a diperoleh dari situs http:reason.gsfc.nasa.govgiovanni, data yang digunakan berupa data rataan 8
harian, sehingga perekaman data berjumlah 46 minggu. Pemotongan data citra klorofil-a dilakukan langsung pada saat mengakses data pada situs
http:reason.gsfc.nasa. govgiovanni. Output yang didapat berupa data ASCII asc dengan variabel data format tersebut terdiri dari variabel lintang, bujur dan
nilai estimasi konsentrasi klorofil-a. Hasil dari data ASCII dilanjutkan dengan
mengestimasi jumlah data tersebut. Setelah itu, dilakukan proses p ersentase ≥75
data spasial mingguan dan pemilihan ≥ 5 tahun data temporal dari 11 tahun yang
terwakili. Sebelum melakukan visualisasi pada surfer, data yang telah di pilih kemudian di rata-ratakan, untuk menentukan kisaran data, nilai maksimum, dan
nilai minimum. Selanjutnya melakukan analisis ragam variance dan pola sebaran klorofil-a rata-rata mingguan pada tiap lokasi berbeda. Proses berikutnya
adalah penentuat plot data klorofil citra SeaWiFS tanpa persentase data. Skema proses pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
Gambar 3. Flowchart Proses Pengolahan Data Mulai
Download data klorofil-a Sensor SeaWiFS di
http:reason.gsfc.nasa.gov dalam bentuk ASCII file
Versi data : Reprocessing 5.2 Penutupan spasial: Global 90
o
S-90
o
N Resolusi spasial : 0.083
o
x 0.083
o
9km x 9km di ekuator
Resolusi temporal : 8-harian
Microsoft Excel 2007 1.
Filter data 2.
Perata-rataan konsentrasi klorofil-a 3.
Estimasi jumlah data lokasi 1,2,3 4.
Persentase ≥ 75 data spasial 5.
Pemilihan Pemilihan ≥ 5 tahun data temporal
Surfer 1.
Pola sebaran klorofil-a mingguan 2.
Ragam variance
Matlab 1.
Fluktuasi nilai rataan klorofil-a 2.
Plot data klorofil citra SeaWiFS Analisis
Selesai
3.3.1. Pengumpulan Data Data kloorofil-a diperoleh dengan mengakses data dari situs
http:reason.gsfc.nasa.govgeovani. Data American Standard Code for Information Interchange ASCII yang berformat .txt.Variabel data format
tersebut terdiri dari variabel lintang, bujur dan nilai estimasi konsentrasi klorofil- a. Proses selanjutnya dilakukan pengolahan data di Microsoft Excel 2007.
3.3.2. Penapisan filter Data Data 8 harian hasil perekaman citra SeaWIFS terdapat nilai estimasi
konsentrasi klorofil 6.5535 mgm
3
. Nilai tersebut merupakan undefinedmissing value perekaman disetiap minggunya. Nilai tersebut kemudian dihilangkan atau di
filter pada Microsoft Excel dengan menggunakan persamaan rumus berdasarkan Madiun 2010 yaitu:
Filter: =IFLogical_test;[value_if_true];[value_if_false]....................................1 Keterangan :
Logica, diisi nilai yang dapat diuji untuk menghasilkan nilai true atau false. Dalam pengisian logika ini antara kondisi dan syarat harus menggunakan
pembanding. Value_if_true, diisi dengan nilai yang dihasilkan apabila logika bernilai benar.
Value_if_false, diisi dengan nilai yang dihasilkan apabila logika bernilai salah. Setelah itu dilakukan perata-rataan nilai klorofil pada setiap pixelnya selama
kurang lebih sebelas tahun. Kemudian dilakukan penghapusan data yang memiliki frekuensi kemunculan kurang dari 12n+1 n=11, yang merupakan banyaknya
tahun.
3.3.3. Estimasi Jumlah Data Penentuan jumlah data dilakukan pada ketiga lokasi. Hal ini bertujuan untuk
melihat total keseluruhan jumlah data di lokasi pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu untuk melihat data yang berbeda di tiap lokasi dan melihat area pengamatan.
Metode ini dilakukan dengan menghitung jumlah data hasil perekaman citra SeaWiFS yang telah diformat ASCII pada Microsoft Excel. Sedangkan penentuan
area dilakukan dengan membandingkan data yang berbeda di tiap minggu tertentu yaitu mencari selisih jumlah data. Hal ini bertujuan sebgai penentuan spacing
griiding pada Surfer. 3.3.4.
Persentase Data Spasial ≥75 Persentase data dilakukan untuk melihat bahwa nilai yang digunakan pada
saat melakukan perata-rataan memenuhi persyaratan untuk digunakan. Persentase tersebut dilakukan
≥ 75 data terisi dari masing-masing total data di tiap minggunya 8 harian selama lebih kurang ± 11 tahun di lokasi pertama , lokasi
kedua dan lokasi ketiga. Proses persentase data diawali dengan menjumlah data terisi, kemudian dilakukan persentase pada Microsoft Excel dengan persamaan
rumus yaitu: Data = A B x 100........................................................................................2
Dimana:
= Persentase Data A = Jumlah data per tahun pada tiap minggu 8 harian
B = Total data pada tiap lokasi Setelah itu dilakukan pembulatan nilai pada Microsoft Excel. Pembulatan data
tersebut sebesar 2 point dengan menggunakan rumus yaitu :
Pembulatan nilai = CEILING number;significant...........................................3 Keterangan :
Number = Banyaknya data yang disortir
Significant = Pembulatan nilai, misalnya dua angka dibelakang koma
Selanjutnya adalah tahap persentase data spasial ≥ 75 menggunakan rumus
yang dilakukan di Microsoft Excel dari hasil data terisi yaitu; Data Spasial ≥ 75 = COUNTIF range;criteria...............................................4
Keterangan : Range
= Kisaran data Criteria
= “≥ 75” Fungsi IF merupakan rumus fungsi yang digunakan untuk menguji suatu
syarat tertentu apakah syarat tersebut terpenuhi atau tidak terpenuhi sedangkan count number berfungsi untuk menghitung jumlah sel dalam range sel yang berisi
data Madiun, 2010 3.3.5. Dat
a Temporal ≥ 5 Tahun Terwakili Penghitungan hasil persentase ≥ 75 selama ± 11 tahun kemudian dipilih ≥
5 tahun yang digunakan untuk menentukan minggu-minggu yang memiliki kecukupan data. Data yang terpilih kemudian dilakukan tahapan gridding data,
setelah itu dilakukan perata-rataan nilai klorofil. Selain menentukan nilai klorofil- a, perata-rataan dilakukan untuk mengetahui range nilai klorofil-a tersebut.
Gridding data menggunakan metode Nearest Neigborh pada surfer lalu data disimpan dalam format DAT .dat untuk mendapatkan interpolasi data terisi.
3.4. Fluktuasi Nilai Rataan Klorofil-a