transpor sedimen dan 3 pasang surut menyebabkan massa air masuk-keluar pada perairan teluk.
-0.6 -0.4
-0.2 0.2
0.4
1 24
47 70
93 116
Waktu Pengukuran Jam K
isar an
N ilai
P asu
t m
dishidro s
lapanga
Gambar 27. Garfik Pola Pasang Surut Perairan Teluk Indramayu. Hasil Pengukuran Pasang Surut Pada 26-31 Maret 2007 dan Pengukuran Dishidros Pada Bulan Maret
2007 Sumber Data : Jawatan Hidro-Oseanografi TNI-AL, 2007.
4.4. Arus
4.4.1. Pola Pergerakan Arus Pada Teluk
Pada Gambar 28 dan 29 terlihat bagaimana pola pergerakan arus di Teluk Indramayu. Secara menyeluruh arus bergerak dari timur kemudian memasuki
wilayah teluk, pada bulan Maret terlihat bahwa arah tidak langsung membelok memasuki teluk tapi bergerak terus mendekati tanjung sebalah barat kemudian
membelok memasuki bagian dalam teluk dengan arah gerak barat ke timur kemudian membelok lagi dan bergerak searah dengan arus di bagian depan
teluk dekat bagian tanjung sebelah timur, pola sebaran ini juga menunjukan pola pergerakan eddies. Kecepatan rata-rata arus berkisar antara 0.012-0.024 mdet.
Jika didasarkan pada posisi bujur dan lintang Lampiran 14, dapat dikatakan bahwa kekecapatan rata-rata dari massa air yang bergerak dari arah timur
mengalami perlambatan yaitu 0.024 mdet menjadi 0.014 mdet pada lintang 6.22
dan 0.022 mdet menjadi 0.013 mdet pada lintang 6.23 – 6.24
, kemudian arah pergerakan mengalami perubahan dengan berbelok ke bagian dalam teluk.
Perlambatan yang terjadi disebabkan oleh massa air yang bergerak memasuki perairan yang lebih dangkal sehingga terjadi gesekan yang mengakibatkan
pergerakannya diperlambat. Sedangkan pembelokan arah gerak kedalam teluk disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup dari arah barat laut dan utara
Lampiran 2. Kecepatan massa air yang bergerak memasuki teluk meningkat
ketika berada di sekitar lintang 6.23 – 6.24
dan bujur 108.03 -108.07
dari 0.012 menjadi 0.021 mdet, perubahan tersebut di pengaruhi oleh angin dan
perubahan kedalam. Semakin kebagian dalam teluk kecepatan arus menurun bahkan mendekati konstan pada kecepatan antara 0.014 – 0.015 mdet.
Pada bulan Juli, arus yang bergerak dari arah timur ketika mencapai tanjung bagian timur terbagi dua yaitu ada langsung berbelok memasuki teluk
dan tetap bergerak lurus ke arah barat, didalam teluk sendiri arus tidak membentuk pola pergerakan melingkar tapi langsung bergerak kearah barat dan
bergabung dengan arus yang bergerak di bagian depan teluk. Kecepatan rata- rata arus berkisar antara 0.17-0.32 mdet. Jika didasarkan pada posisi bujur
lintang, kecepatan aliran di bagian luar mulut teluk pada lintang 6.22 massa
air yang bergerak dari arah timur mengalami perubahan dari lambat ke cepat kemudian lambat dan akhirnya cepat lagi Tabel 16 dan 17. Perubahan ini
diakibatkan oleh terpecahnya aliran, ada bagian yang tetap bergerak ke barat tapi sebagian lagi berbelok memasuki bagian dalam teluk. Bagian yang bergerak
ke bagian dalam teluk, kecepatannya juga menurun dari 0.032 mdet menjadi 0.024 mdet, tapi arahnya berubah menuju ke barat dengan kecepatan
meningkat 0.025 mdet, kemudian menurun menjadi 0.017 mdet, perubahan arah dan kecepatan ini di pengaruhi oleh angin yang dominan bertiup dari arah
timur Lampiran 2.
Gambar 28. Pola Pergerakan Massa Air Di Teluk Indramayu Pada Bulan Maret 2007. sumber : Wahyu BS – P2O LIPI
Secara keseluruhan terlihat bahwa kecepatan arus pada Teluk Indramayu mengalami perlambatan ketika massa air bergerak semakin ke dalam teluk.
Keberadaan angin sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perubahan arah aliran massa air diperkuat oleh angin, di ketahui pada bulan Maret angin dominan
bergerak dari arah utara 57,78 dan barat laut 22,22 menyebabkan massa air yang bergerak ke barat mengalami pembelokan arah kebagian dalam teluk,
sedangkan pada bulan Juli 2007 arah pergerakan angin dominan dari Timur 66,67, sehingga massa air yang bergerak akan mengarah ke barat.
Tabel 16 Kecapatan Arus di Perairan Teluk Indramayu pada Bulan Maret 2007 Berdasarkan Posisi Lintang dan Bujur.
Posisi Kecepatan Arus mdet
Lintang Bujur
6 .22’ 6
.23’-6 .24’ 6
.25’-6 .27’ 6
.28’-6 .30’ 6
.30’ 107
.88’-107 .92’ 0.014
0.013 -
- -
107 .93’-107
.97’ 0.021 0.014
0.012 -
- 107
.98’-108 .02’ 0.020
0.014 0.013
0.015 -
108 .03’-108
.07’ 0.023 0.021
0.021 0.015 0.015
108 .08’-108
.15’ 0.024 0.022
0.017 0.014 0.015
Gambar 29 Pola Pergerakan Massa air di Teluk indramayu pada Bulan Juli 2007 Sumber : Wahyu BS – P2O LIPI.
Arus yang disebabkan oleh angin pada umumnya bersifat musiman, dimana pada satu musim arus bergerak satu arah dengan tetap dan pada musim
berikutnya akan berubah arah sesuai arah angin yang terjadi Pariwono, 1998. Parameter arus permukaan mengikuti pola musim, yaitu pada musim barat
Desember - Pebruari arus permukaan bergerak ke arah timur dan pada musim timur Juni - Agustus arus bergerak ke arah barat. Pada musim barat, arus
permukaan ini mencapai maksimum 0.656 mdet dan minimum 0.006 mdet, sedangkan pada musim timur arus maksimum mencapai 0.592 mdet dan
minimum 0.006 mdet PKSPL-IPB, 2000 dalam BAPPEDA Jabar, 2007.
Tabel 17 Kecapatan Arus di Perairan Teluk Indramayu pada Bulan Juli 2007 Berdasarkan Posisi Lintang dan Bujur.
Posisi Kecepatan Arus mdet
Lintang Bujur
6 .22’ 6
.23’-6 .24’ 6
.25’-6 .27’ 6
.28’-6 .30’ 6
.30’ 107
.88’-107 .92’ 0.032
0.017 -
- -
107 .93’-107
.97’ 0.033 0.022
0.025 -
- 107
.98’-108 .02’
0.028 0.025 0.027 0.022 -
108 .03’-108
.07’ 0.032 0.024
0.027 0.022 0.023
108 .08’-108
.15’ 0.028 0.024
0.021 0.025 0.021
4.4.2. Arus Sepanjang Pantai