Gambar 13. Tahapan Analisis Numerik Dengan Menggunakan Program SMS
3.5.3. Arus
Analisa arus didasarkan pada data pengukuran lapangan dan data gelombang. Data lapangan digunakan untuk melihat pola aliran massa air pada teluk secara
menyeluruh. Sedangkan yang dihitung dari komponen gelombang ditujukan untuk mengetahui kecepatan massa air yang bergerak sepanjang pantai longshore current
dan sangat mempengaruhi transpor sedimen sepanjang pantai akibat perubahan profil pantai. persamaan yang digunakan untuk menghitung longshore current adalah :
b b
b
gH V
α α
cos sin
17 ,
1
2 1
= ............................................... 3.33
Dimana, V : kecepatan arus sepanjang pantai mdet
g : percepatan gravitasi 9.8 m
2
det H
b
: tinggi gelombang pecah m α
b
: sudut datang gelombang pecah
Spektral Gel-angin Dan Tinggi Muka Air
Data Arus Data Batimetri
Tinggi, Arah dan Perioda Gel
STWAVE
Surface Water Modeling System
Gradien Tekanan
Breacker Indices
Selected Wave
GENESIS
Data Garis Pantai
Longshore Transport Struktur dan
Kondisi Dasar
Coastline Change
3.5.4. Pasang Surut
Dari data pasang surut yang diperoleh pada pengukuran lapang dan data dari hasil pengamatan dishidros akan digunakan untuk melihat fluktuasi muka air sebagai
pengaruh pasang surut. Untuk kepentingan ini data lapangan dioleh dengan menggunakan progran microsoft exel.
Tipe pasut ditentukkan berdasarkan kriteria Courtier guna memperoleh bilangan Formzal F yang dinyatakan dalam bentuk:
1 1
2 2
O K
M S
A A
F A
A +
= +
....................................................................... 3.34 dimana:
1
K
A dan
1
O
A adalah amplitudo komponen pasang surut harian utama;
2
M
A dan
2
S
A adalah amplitudo komponen pasang surut ganda utama. dengan ketentuan :
F=0,25 = Pasang surut tipe ganda semidiurnal
0,25F=1,5 = Pasang surut tipe campuran condong keharian ganda mixed tide prevailing semidiurnal
1,5F=3,0 = Pasang surut tipe campuran condong keharian tunggal mixed tide
prevailing diurnal F3.0
= Pasang surut tipe tunggal diurnal Data pasang surut, analisisnya akan menggunakan Metode Admiralty Djaja 1989
dalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989 guna mendapatkan nilai konstanta harmonik pasutnya S
o
, K
1
, S
2
, M
2
, O
1
, P
1
, N
2
, M
4
, dan MS
4
. Hasil tersebut juga selanjutnya digunakan untuk memperoleh tipe pasut, tunggang air pasut dan koreksi kedalaman.
3.5.5. Perubahan Garis Pantai Analisis Sediment Budget