3.5.4. Pasang Surut
Dari data pasang surut yang diperoleh pada pengukuran lapang dan data dari hasil pengamatan dishidros akan digunakan untuk melihat fluktuasi muka air sebagai
pengaruh pasang surut. Untuk kepentingan ini data lapangan dioleh dengan menggunakan progran microsoft exel.
Tipe pasut ditentukkan berdasarkan kriteria Courtier guna memperoleh bilangan Formzal F yang dinyatakan dalam bentuk:
1 1
2 2
O K
M S
A A
F A
A +
= +
....................................................................... 3.34 dimana:
1
K
A dan
1
O
A adalah amplitudo komponen pasang surut harian utama;
2
M
A dan
2
S
A adalah amplitudo komponen pasang surut ganda utama. dengan ketentuan :
F=0,25 = Pasang surut tipe ganda semidiurnal
0,25F=1,5 = Pasang surut tipe campuran condong keharian ganda mixed tide prevailing semidiurnal
1,5F=3,0 = Pasang surut tipe campuran condong keharian tunggal mixed tide
prevailing diurnal F3.0
= Pasang surut tipe tunggal diurnal Data pasang surut, analisisnya akan menggunakan Metode Admiralty Djaja 1989
dalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989 guna mendapatkan nilai konstanta harmonik pasutnya S
o
, K
1
, S
2
, M
2
, O
1
, P
1
, N
2
, M
4
, dan MS
4
. Hasil tersebut juga selanjutnya digunakan untuk memperoleh tipe pasut, tunggang air pasut dan koreksi kedalaman.
3.5.5. Perubahan Garis Pantai Analisis Sediment Budget
Guna mengetahui perubahan garis pantai sebagai akibat transpor sedimen dengan membagi garis pantai dalam bagian-bagian profil berdasarkan morfologi
pantai dikenal sebagai konsep coastal cell sediment budget. Interaksi antara gelombang yang membangkitkan dengan sedimen di daerah dekat pantai
menyebabkan sedimen tersebut bergerakterangkut dan diendapkan pada batas-batas tertentu. Analisis budget sedimen pantai didasarkan pada hukum kontinuitas
kekekalan massa sedimen sehingga diketahui daerah pantai yang mengalami erosi atau akresi sedimentasi dari aktifitas energi yang bekerja.
Gambar 14. Pembagian Segmen Pantai Untuk Menghitung Perubahan Garis Pantai.
Besarnya budget sedimen permusim dapat ditentukan dari perhitungan laju transpor dari masing-masing profil berdasarkan volume dan arah pergerakan prediksi
netto sediment transport musiman. Budget sedimen adalah selisih antara sedimen yang masuk dengan yang keluar pada suatu profil pantai. Apabila nilai budget
sedimennya nol maka pantai pada profil tersebut dalam kondisi seimbang, jika nilainya positif pantai mengalami akresi dan sebaliknya untuk nilai budget negatif pantai
mengalami erosi. Hasil analisis budget sediment pada setiap selsegmen tersebut sebagai dasar input kedalaman perubahan kedalaman dengan penambahan dan
pengurangan berdasarkan hasil budget. Perhitungan budget sediment juga memperhitungkan arah datang gelombang yang menyebabkan perbedaan arah
transport sedimen menyusur pantai barat – timur dan timur – barat. Hal lain yang harus diperhatikan adalah karakteristik masing-masing selsegmen. Pembagian
selsegmen tidak dasarkan pada faktor-faktor tertentu, yang terpenting adalah luas wilayah dari tiap selsegmen sama besar.
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5 6
7 8
Data Citra
Salah satu metode untuk melihat perubahan pantai juga adalah dengan memanfaatkan data citra Landsat 7 ETM+. Pengelohan data citra dilakukan lewat
beberapa tahapan. Pertama koreksi geometri, meliputi penyiapan data pengambilan titik kontrol bumi antara citra dengan peta, penentuan titik kontrol dilakukan dengan
sistem UTM Universal Transvere Mercator karena daerah penelitian realtif kecil. Kedua pemotongan croping, untuk membatasi citra sesuai lokasi yang diteliti
sehingga tampilan pada citra hanya menampilkan daerah kajian. Ketiga penajaman citra enchancement dan pemilihan kombinasi kanal, penajaman kanal menggunakan
komposit kanal 5, 4 dan 2 RGB 542 sebab ketiga kanal sesuai untuk mendeteksi perubahan garis pantai kemudian menggunakan band 4 sebagai gray scale. Keempat
delinasi garis pantai, merupakan tahapan terakhir sebab dengan menggunakan band empat secara langsung akan memisahkan komponen laut dan darat.
Citra yang akan dipakai adalah citra tahun 2001 dan 2006. Citra yang ada akan diklasifikasikan menjadi dua kelas darat dan laut, kemudian dilakukan overlay untuk
mengetahui seberapa besar perubahan luas pada masing-masing kelas. Hasil overlay tersebut akan didapatkan citra perubahan garis pantai.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gelombang
4.1.1. Angin
Gelombang di laut dapat dibedakan atas beberapa macam tergantung faktor pembangkitnya, diantaranya angin tekanan atmosfer, pasang surut dan
gempa bumi Sorensen 1991 dan Komar 1998. Dari sekian banyak faktor pembangkit tersebut dinilai sangat dominan adalah angin Janssen,…. Dan
Triatmodjo, 1999. Berdasarkan hasil analisis data kecepatan angin maksimum secara menyeluruh angin bertiup dengan kecepatan 1.50 – 15.00 mdet. Jika
dipilah berdasarkan bulan dan musim kecepatan angin terbesar 2.00-15.00 mdet, terjadi pada musim timur yakni dari Juni – Agustus. Kemudian mengalami
perlambatan pada musim peralihan kedua antara 2.00-10.00 mdet, musim barat 1.50-10.00 mdet dan kisaran terendah pada peralihan pertama antara 1.50-9.00
mdet Lampiran 1.
Gambar 15. Wind Rose Teluk Indramayu Tahun 1993 – 2007 Berdasarkan Hasil Pengamatan pada Stasiun Jatiwangi – Cirebon.
Frekuensi dan persentase kecepatan dan arah angin maksimum selama 15 tahun 1993-2007 yang terlihat pada Gambar 15 wind rose berdasarkan
Tabel 7 menunjukan bahwa ada tiga arah angin yang dominan, yaitu arah angin dari timur sebesar 46,12 di ikuti oleh arah utara 22,24 dan selatan 20.
Sedangkan arah barat laut 7,23; timur laut 2,22; barat 1,67 dan barat