Penyelesaian Perhitungan Pemodelan Struktur

Data-data strukur portal 4 lantai tersebut adalah sebagai berikut : - Kolom tepi lantai 1 s d 4 berukuran 30 x 40 cm - Kolom tengah lantai 1 2 berukuran 30 x 60 cm - Kolom tengah lantai 3 4 berukuran 30 x 50 cm - Balok lantai 1 s d 4 berukuran 30 x 40 cm - Massa lantai 4 = 0.12 kN.s 2 cm - Massa lantai 3 = 0.24 kN.s 2 cm - Massa lantai 2 = 0.24 kN.s 2 cm - Massa lantai 1 = 0.24 kN.s 2 cm - Elastisitas E = 2,5 x 10 6 Ncm 2 - Tinggi lantai h = 400 cm - Lebar portal l = 500 cm - Kurva spektrum yang digunakan sebagai contoh dalam perhitungan adalah kurva spektrum wilayah gempa 3 tanah lunak berdasarkan SNI 03-1726-2002.

3.2 Penyelesaian Perhitungan Pemodelan Struktur

Pada pemodelan struktur 4 lantai ini akan menggunakan prinsip bangunan geser shear building dan massa tergumpal lumped mass pada tiap lantai. Dengan anggapan seperti ini, maka massa akan terkumpul pada satu titik dan hanya mempunyai 1 derajat kebebasan serta akan menghasilkan 4 mode shapes. Untuk mendapatkan nilai-nilai koordinat mode shapes, frekuensi sudut ω dan periode getar struktur T digunakan persamaan getaran bebas tanpa redaman Undamped Universitas Sumatera Utara Free Vibration System dan dianalisis dengan menggunakan metode stodola atau matriks iterasi. Gambar 3.2 Pemodelan Lumped Mass struktur 4 lantai Dalam memulai menganalisis pemodelan struktur tersebut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menggambarkan free body diagram dari pemodelan struktur 4 lantai tersebut berdasarkan prinsip getaran bebas tanpa redaman. Gambar 3.3 Free body diagram dari struktur 4 lantai M4 M3 M2 K M1 K4 K2 K1 M 1 .ӱ K 2 y 2 - K 1 .y 1 M 2 .ӱ K 4 y 4 – K 3 y 3 – M 3 .ӱ M 4 .ӱ Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar free body diagram pada gambar 3.3, dapat disusun persamaan diferensial simultan gerakan massa yaitu, 3.1 Persamaan 3.1 di atas dapat ditulis juga menjadi, 3.2 Persamaan 3.2 selanjutnya dapat ditulis ke dalam bentuk matriks sebagai berikut, 3.3 Dari persamaan 3.3 maka dapat ditulis matriks massa dan matriks kekakuannya adalah sebagai berikut, 3.4 3.5 Dengan menggunakan persamaan 3.4, maka matriks massa dari persoalan diatas adalah, Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk matriks kekakuannya adalah, - Kolom tepi berukuran 30 x 40 cm - Kolom tepi berukuran 30 x 50 cm - Kolom tepi berukuran 30 x 60 cm - Kekakuan kolom lantai 1 K1 adalah - Kekakuan kolom lantai 2 K2 adalah - Kekakuan kolom lantai 3 K3 adalah Universitas Sumatera Utara - Kekakuan kolom lantai 4 K4 adalah Maka matriks kekakuannya dapat ditulis sebagai berikut, Nilai K = 442.969 kNcm merupakan nilai yang ditarik keluar dan ditinggalkan untuk sementara waktu dari matriks kekakuan kolom agar angka dalam matriks kekakuan lebih sederhana dan nantinya nilai tersebut akan digunakan dalam perhitungan frekuensi sudut. a Mode ke-1 Nilai invers dari matriks kekakuan diatas adalah, Maka matriks dinamik fleksibilitas Dynamic Flexibility Matrix stuktur tersebut adalah, Universitas Sumatera Utara Apabila koefisien 1442.969 ditinggalkan untuk sementara agar angka perhitungan menjadi lebih sederhana maka, Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-1 misalnya, Dengan demikian maka , Maka, Dengan nilai = 1.069. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2, Universitas Sumatera Utara Maka, Dengan nilai = 1.149 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi diteruskan pada iterasi ke-3, Maka, Dengan nilai = 1.156 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi diteruskan dan pada iterasi ke-4 diperoleh, Maka, Pada iterasi ke-4 , nilai = 1.157 hampir sama dengan nilai = 1.156, dan nilai sudah sama dengan maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Nilai K = Universitas Sumatera Utara 442.969 kNcm yang ditinggalkan sementara pada perhitungan sebelumnya digunakan dalam menghitung frekuensi sudut. Maka nilai frekuensi sudut yang dihasilkan adalah, rads b Mode ke-2 Pada mode ke-2, maka perlu dihitung nilai sweeping matrix [S 1 ] yaitu dengan persamaan, Universitas Sumatera Utara Maka, Setelah [S1] didapatkan maka matriks dinamik fleksibilitas yang baru adalah, Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-2 misalnya, Dengan demikian maka , Universitas Sumatera Utara Maka, Dengan nilai = 0.164. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2, Maka, Dengan nilai = 0.167 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi diteruskan pada iterasi ke-3, Maka, Dengan nilai = 0.169 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi diteruskan dan pada iterasi ke-4 diperoleh, Universitas Sumatera Utara Maka, Pada iterasi ke-4 , nilai = 0.169 sama dengan nilai = 0.169, dan nilai mendekati nilai maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Maka nilai frekuensi sudut yang dihasilkan adalah, rads c Mode ke-3 Pada mode ke-3, nilai sweeping matrix [S 2 ] dihitungan dengan persamaan, Universitas Sumatera Utara Maka, Setelah [S2] didapatkan maka matriks dinamik fleksibilitas yang baru adalah, Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-3 misalnya, Dengan demikian maka , Universitas Sumatera Utara Maka, Dengan nilai = 0.068. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2, Maka, Dengan nilai = 0.072 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi diteruskan pada iterasi ke-3, Maka, Universitas Sumatera Utara Pada iterasi ke-3 , nilai = 0.072 sama dengan nilai = 0.072, dan nilai mendekati nilai maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Maka nilai frekuensi sudut yang dihasilkan adalah, rads d Mode ke-4 Pada mode ke-4, nilai sweeping matrix [S 3 ] dihitungan dengan persamaan, Maka, Universitas Sumatera Utara Setelah [S 3 ] didapatkan maka matriks dinamik fleksibilitas yang baru adalah, Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-4 misalnya, Dengan demikian maka , Maka, Universitas Sumatera Utara Dengan nilai = 0.002. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2, Maka, Dengan nilai = 0.053 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi diteruskan pada iterasi ke-3, Maka, Pada iterasi ke-3 , nilai = 0.053 sama dengan nilai = 0.053, dan nilai sama dengan nilai maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Maka nilai frekuensi sudut yang dihasilkan adalah, rads Agar proses hitungan menjadi lebih sistematis, maka hasil dari nilai-nilai yang didapatkan dalam perhitungan diatas akan ditabelkan sebagai berikut, Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Nilai-nilai ω, dan Ø pada tiap-tiap mode NO Frekuensi Sudut ω Mode-1 Ø 1 Mode-2 Ø 2 Mode-3 Ø 3 Mode-4 Ø 4 1 ω 1 = 19.569 rads Ø 11 = 1 Ø 12 = 1 Ø 13 = 1 Ø 14 = 1 2 ω 2 = 51.136 rads Ø 21 = 1.860 Ø 22 = 1.044 Ø 23 = -0.238 Ø 24 = -1.040 3 ω 3 = 78.277 rads Ø 31 = 2.748 Ø 32 = -0.364 Ø 33 = -1.280 Ø 34 = 0.609 4 ω 4 = 91.126 rads Ø 41 = 3.066 Ø 42 = -1.263 Ø 43 = 1.930 Ø 44 = -0.483 Untuk menggambarkan nilai Ø tiap mode, maka untuk lantai teratas dianggap nilai Ø 4 = 1, maka nilai-nilai Ø yang digunakan dalam penggambaran tiap koordinat mode adalah, Ø 41 = 1 Ø 42 = 1 Ø 43 = 1 Ø 44 = 1 Ø 31 = 0.896 Ø 32 = 0.291 Ø 33 = -0.663 Ø 34 = -1.262 Ø 21 = 0.607 Ø 22 = -0.827 Ø 23 = -0.123 Ø 24 = 2.155 Ø 11 = 0.326 Ø 12 = -0.793 Ø 13 = 0.518 Ø 14 = -2.072 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Mode shapes struktur 4 lantai Setelah nilai ordinat tiap-tiap mode didapat, maka perhitungan dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu analisis pembebanan gempa dengan metode respon spektrum. Namun sebelumnya terlebih dahulu dicari nilai-nilai periode getar struktur T dari masing-masing mode dengan menggunakan rumus T = . ω 1 = 19.569 rads , T 1 = 0,321 s ω 2 = 51.136 rads , T 2 = 0,123 s ω 3 = 78.277 rads , T 3 = 0,080 s Ø 11 Ø 21 Ø 31 Ø 41 Ø 32 Ø 42 Ø 22 Ø 12 Ø 43 Ø 33 Ø 23 Ø 13 Ø 44 Ø 34 Ø 24 Ø 14 Mode -1 ω 1 = 19.569 rads Mode -2 ω 2 = 51.136 rads Mode -3 ω 3 = 78.277 rads Mode -4 ω 4 = 91.126 rads Universitas Sumatera Utara ω 4 = 91.126 rads , T 4 = 0,069 s Setelah nilai-nilai periode getar T masing-masing mode didapat, maka nilai koefisien gempa dasar C bisa didapatkan berdasarkan kurva spectrum gempa wilayah 3, dengan kondisi tanah lunak. Gambar 3.5 Kurva Spektrum Wilayah Gempa 3 SNI 03-1726-2002 Berdasarkan kurva spektrum tanah lunak wilayah gempa 3, maka nilai koefisien gempa dasar C berdasarkan tiap-tiap mode adalah, T 1 = 0,321 s  C 1 = 0.75 T 2 = 0,123 s  C 2 = 0.58 T 3 = 0,080 s C 3 = 0.48 Universitas Sumatera Utara T 4 = 0,069 s  C 4 = 0.46

1. Partisipasi Mode

a Mode -1 Partisipasi mode - 1, Γ 1 adalah, b Mode -2 Partisipasi mode - 2, Γ 2 adalah, Universitas Sumatera Utara c Mode -3 Partisipasi mode - 3, Γ 3 adalah, d Mode -4 Universitas Sumatera Utara Partisipasi mode - 4, Γ 4 adalah, Sebagai control, partisipasi semua mode harus sama dengan 1 maka,

2. Gaya Horisontal Mode atau Modal Seimic Force F

ij Gaya horisontal mode yang bekerja pada setiap massa akibat kontribusi setiap mode dapat dihitung dengan menggunakan persamaan, a Mode – 1, b Mode – 2, c Mode – 3, d Mode – 4, Universitas Sumatera Utara Dengan memakai prinsip SRSS, maka gaya horisontal tingkat storey seismic force adalah, Gambar 3.6 Gaya Horisontal Mode dan Gaya Horisontal Tingkat

3.3 Perhitungan Analisis dengan Metode Elemen Hingga FEM