10
berdasarkan haknya sebagai ahli waris. Hak penuntutan ini menyerupai hak penuntutan seorang pemilik suatu benda, dan menurut maksudnya penuntutan itu harus ditujukan
pada orang yang menguasai satu benda warisan dengan maksud untuk memilikinya. Oleh karena itu, penuntutan tersebut tidak boleh ditujukan pada orang yang menguasai
benda tersebut berdasarkan hubungan hukum dengan pewaris, misalnya menyewa. Surat Keterangan Hak Waris sangat diperlukan untuk membuktikan siapa-siapa
yang merupakan ahli waris atas harta peninggalan yang telah terbuka menurut hukum dan berapa porsi atau bahagian masing-masing ahli waris terhadap harta
peninggalan yang telah terbuka itu. Besarnya porsi dari masing-masing ahli waris dalam Surat Keterangan Hak Waris tersebut sangat bergantung kepada Hukum
Waris apa yang digunakan atau diterapkan dalam menentukan hak dari pada ahli waris tersebut.
11
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang perlu dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kedudukan hukum ahli waris golongan II setelah terbitnya penetapan
pengesahan yang dilakukan setelah pewaris meninggal dunia ? 2.
Bagaimana akibat hukum penetapan pengesahan perkawinan yang dilakukan setelah pewaris meninggal dunia ?
3. Bagaimana kekuatan pembuktian surat keterangan ahli waris yang dibuatkan oleh
Notaris ?
11
Edison, Op cit, hal. 1
Universitas Sumatera Utara
11
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada judul dan permasalahan dalam penelitian ini maka dapat dikemukakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kedudukan hukum ahli waris golongan II setelah terbitnya
penetapan pengesahan yang dilakukan setelah pewaris meninggal dunia. 2. Untuk akibat hukum penetapan pengesahan perkawinan yang dilakukan setelah
pewaris meninggal dunia. 3. Untuk mengetahui kekuatan pembuktian surat keterangan ahli waris yang
dibuatkan oleh Notaris.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum khususnya di bidang Hukum Waris serta
menambah khasanah perpustakaan. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pegangan dan rujukan
pada masyarakat khususnya yang akan melaksanakan pembagian warisan, sehingga lebih mengetahui apa dan bagaimana kedudukan ahli waris golongan
kedua itu. Selain itu juga dapat memberi masukan bagi para notaris, akademisi, pengacara, mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
12
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelitian dan penelusuran yang telah dilakukan, baik terhadap hasil-hasil penelitian yang sudah ada maupun yang sedang dilakukan,
baik di Magister Ilmu Hukum maupun di Magister Kenotariatan Universitas
Sumatera Utara, belum ada penelitian yang menyangkut masalah “Hak Mewaris Bagi Ahli Waris Golongan Kedua Studi Kasus Pada Pengadilan Negeri
Medan Nomor Perkara 127PDt.G2008PN.Mdn”. Dengan demikian penelitian
ini adalah asli sehingga dapat dipertanggungjawabkan kemurniannya karena belum ada yang melakukan penelitian yang sama.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori