Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum Di Propinsi Sumatera Utara (1956-2000)

(1)

SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN UMUM DI PROPINSI

SUMATERA UTARA (1956-2000)

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN

O L E H

NAMA : EDWARD SILABAN

NIM : 050706034

DEPARTEMEN SEJARAH

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

2010

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN UMUM DI PROPINSI

SUMATERA UTARA (1956-2000)

O L E H

NAMA : EDWARD SILABAN

NIM : 050706034

Pembimbing

Dra. Lila Pelita Hati, Msi.

Nip. 196705231992032001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam bidang Ilmu Sejarah

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

2010

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN UMUM DI PROPINSI

SUMATERA UTARA (1956-2000)

Yang diajukan oleh: Nama: EDWARD SILABAN

NIM: 050706034

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh:

Pembimbing

Dra. Lila Pelita Hati, Msi.

tanggal……Juni 2010

NIP 195406031983032001

Ketua Departemen Sejarah

Dra. Fitriaty Harahap, S.U tanggal…… Juni 2010

NIP 195406031983032001

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(4)

2010

Lembar Persetujuan Ketua Departemen Disetujui oleh:

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN SEJARAH Ketua Departemen

Dra. Fitriaty Harahap, S.U NIP 195406031983032001


(5)

Lembar Pengesahan Skripsi Oleh Dekan dan Panitia Ujian

PENGESAHAN

Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra Dalam Ilmu Sejarah pada Fakultas Sastra USU Medan

Pada : Tanggal :

Hari :

Fakultas Sastra USU Dekan

Prof. Syaifuddin, M.A Ph.D NIP 196509091994031004

Panitia Ujian

No Nama Tanda Tangan

1 ( )

2 ( )

3 ( )

4 ( )


(6)

ABSTRAK

Berdirinya Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia global.

Perpustakaan Umum yang ada di Propinsi Sumatera Utara telah mengalami beberapa kali pergantian nama. Adapun pergantian nama itu antara lain: Perpustakaan Negara, Perpustakaan Wilayah, Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Nasional dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara..

Pergantian nama tersebut sebagai bentuk peraturan dari pemerintah pusat. Namun khusus untuk Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Sumatera Utara pergantian nama tersebut berasal dari Peraturan Daerah sebagai bentuk Otonomi Daerah. Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara memberikan peran penting terhadap masyarakat. Peran tersebut terus digelorakan dalam rangka menjadikan masyarakat yang cerdas. Peran yang dimiliki perpustakaan dapat dilihat dari keberhasilan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan tersebut antara lain sarana dan prasarana yang bertambah, koleksi buku yang bertambah, peningkatan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, peningkatan sumberdaya petugas perpustakaan dan anggaran yang memadai.

Jika hal ini berhasil dikerjakan perpustakaan maka terciptalah masyarakat yang cerdas. Seiring dengan pergantian nama tersebut perkembangan perpustakaan akan tampak setelah komponen perpustaaan berjalan lancar. Disamping itu, perpustakaan masih tetap menjalankan visi dan misinya dalam rangka menciptakan masyarakat yang berbasis teknologi dan informasi melalui pemanfaatan perpustakaan Metode penelitian ini menggunakan studi kerpustakaan dan studi lapangan.


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam mengerjakan skripsi ini, begitu besar gelombang tantangan yang penulis hadapi. Api semangat penulis sudah hampir padam dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Di saat teman-teman satu angkatan penulis sudah sibuk mengerjakan tugas akhir dan bahkan sudah menyelesaikannya, penulis masih terus bertanya-tanya di persimpangan jalan. Apakah melalui jalan karya dan pengabdian, atau penyelesaian studi dari kampus untuk kemudian berkarya dan mengabdi bagi rakyat. Selama hampir satu tahun penulis memilih jalan yang pertama, melalui keaktifan menulis di media, penelitian dan berorganisasi. Namun, berkat dukungan banyak pihak, penulis menyadari bahwa sudah saatnya menyelesaikan skripsi agar lebih maksimal berkarya ketika menjadi alumni. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada mereka:

1. Ayah saya Jonni Silaban dan Ibu saya Mahida Panjaitan. Terima kasih ayah dan ibu, atas dukungan, didikan, nasehat, doa-doa, dan segala kebaikan yang telah diberikan kepadaku. Kiranya Tuhan memberkati segala mimpi-mimpi dan harapan kita. 2. Terima kasih kepada abang dan kakak saya (B’Rudianto,B’Erpin dan K’ Junita)

serta adik-adik saya tercinta ( Berliana, Lamson, Eddi Karno, Ediono, dan Enrayono) atas dukungan kalian kepadaku. Semoga kalian lebih baik dari saya dan tetaplah kibarkan bendera semangat kalian untuk meraih cita-cita.

3. Bapak Prof. Syaifuddin, M.A, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra USU Medan. 4. Ibu Dra. Fitriaty Harahap S.U, dan Ibu Dra. Nurhabsyah M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Departemen Sejarah yang telah memberikan saran kepada penulis. 5. Ibu Dra. Penina Simanjuntak M.S selaku dosen wali penulis.

6. Ibu Dra. Lila Pelita Hati Msi, yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen di Departemen Sejarah yang telah mendidik penulis selama mahasiswa. Terima kasih juga kepada Bang Ampera yang telah memberikan pelayanan administrasi di Departemen Sejarah.


(8)

8. Kepada UKM KMK USU yang telah membina penulis agar senantiasa menjadi garam dan terang dunia kapan pun dan di mana pun berada.

9. Terima kasih buat kelompok kecil (KK) Horas & With Love ( K’Lita, Febrianus, Sere Murni, dan Merisdawati) yang telah menemani penulis mengepakkan sayap terbang di angkasa perjuangan dan dalam menyalakan obor pikiran.

10.Kepada kawan-kawan yang pernah mahasiswa Ilmu Sejarah khususnya angkatan 2005. Terima kasih buat waktu yang pernah kita lalui bersama.

11.Kepada adik-adik mahasiswa sejarah, kiranya kalian tetap membudayakan baca buku, diskusi, menulis, main bola, dan demonstrasi.

12.Terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan KDAS (Kelompok Diskusi dan Aksi Sosial). Bagiku, KDAS adalah tempat belajar dan di sinilah penulis menemukan roh perjuangan membebaskan kaum-kaum tertindas. Vor Veritas.

13.Terima kasih kepada organisasi Pro-Demokrasi yang selalu membela rakyat. Perjuangan kita tak pernah berhenti demi perubahan yang kita cita-citakan.

14.Kepada kaum marginal (buruh, petani, nelayan, dan kaum miskin). Tetaplah teriakkan lagu pembebasan.

15.Kepada para informan (Asmanum, Henita, Indra Nasution, dan Suriyanti,). Terima kasih atas kepingan-kepingan sejarah yang telah disumbangkan.

16.Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Semoga skripsi ini berguna bagi kita semua, khususnya bagi pihak yang tertarik pada Sejarah Perpustakaan.

Medan, Juni 2010 Penulis


(9)

KATA PENGANTAR

Sudah selayaknya dengan segenap hati dan jiwa, penulis mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat-Nya, penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini. Skripsi ini dikerjakan sebagai tanggung jawab sejarawan dalam merekonstruksi masa lalu untuk dijadikan pelajaran masa sekarang dan masa yang akan datang. Disamping itu skripsi ini juga sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan penulis di Departemen Sejarah Fakultas Sastra USU.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara (1956-2000)”. Tulisan ini menguraikan perjalanan sejarah pergantian nama yang dialami Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara. Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara mengalami lima kali pergantian nama mulai dari Perpustakaan Negara (1956), Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara (1978), Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara (1989) dan bernama Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara (2000).

Penulis akan membahas sejarah pergantian nama, perkembangan, dan peranan perpustakaan umum bagi masyarakat di Sumatera Utara. Di mana Perpustakan umum di Propinsi Sumatera Utara memberikan sumbangan yang besar untuk masyarakat Sumatera Utara dalam ilmu pengetahuan dan informasi.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam tulisan ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik yang kritis-konstruktif dari pembaca demi perbaikan tulisan sederhana ini. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Selamat membaca dan hidup demokrasi.

Penulis


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

UCAPAN TERIMA KASIH...ii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...vii

BAB I. Pendahuluan...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...7

1.3 Tujuan dan Manfaat...8

1.4 Tinjauan Pustaka...8

1.5 Metode Penelitian...10

BAB II. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara...12

2.1 Latar Belakang Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara...12

2.2 Visi dan Misi Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara...14

2.3 Faktor-Faktor Latar Belakang Berdirinya Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara...16

2.3.1 Kebutuhan Masyarakat...16

2.3.2 Kebijakan Pemerintah...16

BAB III. Perkembangan Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara...18

3.1 Perpustakaan Negara Propinsi Sumatera Utara...18

3.1.1 Tugas dan Fungsi Pokok Perpustakaan Negara...18

3.1.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Negara...20

3.1.3 Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Negara...20

3.1.4 Anggaran dan Personil Perpustakaan Negara...22


(11)

3.2 Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara...23 3.2.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara...24

3.2.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara...26

3.2.3 Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara...27

3.2.4 Anggaran dan Personil Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara...29

3.2.5 Struktur Organisasi Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara...30 3.3 Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara...30

3.3.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara...31

3.3.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara...33

3.3.3 Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara...33

3.3.4 Anggaran dan Personil Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara...35

3.3.5 Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara...36

3.4 Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera

Utara...37 3.4.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara...38

3.4.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara...42

3.4.3 Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara...43


(12)

3.4.4 Anggaran dan Personil Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera

Utara...44

3.4.5 Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara...45

3.5 Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Sumatera Utara (BAPERSDA)...46

3.5.1 Tugas dan Fungsi BAPERSDA...46

3.5.2 Sarana dan Prasarana BAPERSDA...46

3.5.3 Koleksi dan Pengunjung BAPERSDA...50

3.5.4 Anggaran dan Personil BAPERSDA...52

3.5.5 Struktur Organisasi BAPERSDA...55

3.6 Kebijakan Pengembangan Koleksi...56

3.6.1 Tujuan Pengembangan Koleksi Perpustakaan...58

3.6.2 Pemilihan Pengadaan Bahan Pustaka Perpustakaan...59

3.6.3 Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka Perpustakaan...60

3.6.4 Metode Pengadaan Bahan Pustaka Perpustakaan... 60

3.6.5 Kendala Pengembangan Koleksi... 61

3.6.6 Sistem Layanan Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara...62

3.6.6.1 Layanan Teknis...62

3.6.6.2 Layanan Pengguna...63

3.7 Peraturan pada Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara...66

BAB IV. Peranan Badan Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara...68

4.1 Informasi Pendidikan...68

4.2 Penelitian...69

4.3 Khasanah Budaya...70

4.4 Rekreasi...71


(13)

BAB V Kesimpulan dan ...73 5.1 Kesimpulan...74 5.2 Saran ...75


(14)

ABSTRAK

Berdirinya Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia global.

Perpustakaan Umum yang ada di Propinsi Sumatera Utara telah mengalami beberapa kali pergantian nama. Adapun pergantian nama itu antara lain: Perpustakaan Negara, Perpustakaan Wilayah, Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Nasional dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara..

Pergantian nama tersebut sebagai bentuk peraturan dari pemerintah pusat. Namun khusus untuk Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Sumatera Utara pergantian nama tersebut berasal dari Peraturan Daerah sebagai bentuk Otonomi Daerah. Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara memberikan peran penting terhadap masyarakat. Peran tersebut terus digelorakan dalam rangka menjadikan masyarakat yang cerdas. Peran yang dimiliki perpustakaan dapat dilihat dari keberhasilan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan tersebut antara lain sarana dan prasarana yang bertambah, koleksi buku yang bertambah, peningkatan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, peningkatan sumberdaya petugas perpustakaan dan anggaran yang memadai.

Jika hal ini berhasil dikerjakan perpustakaan maka terciptalah masyarakat yang cerdas. Seiring dengan pergantian nama tersebut perkembangan perpustakaan akan tampak setelah komponen perpustaaan berjalan lancar. Disamping itu, perpustakaan masih tetap menjalankan visi dan misinya dalam rangka menciptakan masyarakat yang berbasis teknologi dan informasi melalui pemanfaatan perpustakaan Metode penelitian ini menggunakan studi kerpustakaan dan studi lapangan.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu.1 Yang direkonstruksi ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia. Kenyataan bahwa sejarah terus di tulis manusia, di semua peradaban dan sepanjang waktu, menjadikan bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena peradaban manusia berbarengan dengan perjalanan manusia2

Sepanjang sejarah manusia, perpustakaan bertindak sebagai penyimpan hasil pemikiran manusia.

. Peradaban tidak akan terbina tanpa tradisi budaya ilmu yang meliputi tradisi kehidupan perpustakaan, tulis menulis dan buku. Perpustakaan sebagai hasil peradaban manusia merupakan salahsatu bukti sejarah.

3

Oleh karena itu perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari sejarah manusia itu sendiri.4 Perpustakaan sebagai rangkaian catatan sejarah masa lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi.5

Perpustakaan merupakan suatu badan atau lembaga yang dapat mempersatukan beragam informasi kepada masyarakat, karena tugas utama perpustakaan adalah

Perkembangan perpustakaan diawali dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan manusia. Di dalam perpustakaan terdapat harta yang tersimpan dari masa lampau dalam wujud karya-karya sastra, buah pikiran, filsafat, teknologi peristiwa-peristiwa besar sejarah umat manusia dan ilmu pengetahuan lainya.

1

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,Yogyakarta:BENTANG, 2005, hlm. 18-19. 2

Wiji, Suwarno ,Dasar-Dasar Perpustakaan, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2007, hlm.5. 3

Ibid. hlm. 12. 4

Ibid. hlm. 19. 5


(16)

menghimpun, mengolah dan kemudian menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Penyebarluasan informasi oleh perpustakaan kepada segenap anggota masyarakat ini sifatnya sosial demokratis artinya penyebarluasan informasi tidak membeda-bedakan status dan kedudukan seseorang.6

Krech, Cruthchfield, dan Ballachey menjelaskan bahwa karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan, bagaimana caranya agar dapat memecahkan masalah tersebut.

Sifat keterbukaan informasi di perpustakaan inilah yang mempunyai misi sosial. Anggota masyarakat di semua lapisan dan tingkatan mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan perpustakaan.

7

Fungsi perpustakaan umum yang paling menonjol adalah fungsi informatif, pendidikan, rekreasi dan meningkatkan minat baca.

Salah satu cara adalah mencari tambahan pengetahuan melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang sebagian besar tersedia di perpustakaan. Prinsip yang utama adalah bagaimana agar masyarakat pengguna jasa informasi yang kondisinya beragam itu bisa menemukan atau mendapatkan informasi yang dibutuhkannya yaitu informasi yang sesuai dengan minat masing-masing.

8

6

Pawit M. Yusup, Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hlm. 336. 7

Sutarno, Op.cit., hlm. 8 8

Pawit M. Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995, hlm. 1.

Fungsi pertama informatif adalah segala informasi yang dimilikinya sanggup menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh segenap anggota masyarakat. Sumber informasinya berpotensi memberitahukan atau memberikan informasi kepada segenap anggota masyarakat yang membutuhkannya.


(17)

Fungsi yang kedua adalah pendidikan, artinya segala informasi yang dimilikinya, dimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat. Perpustakaan menyediakan informasi yang terekam dan segala jenisnya yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah, informasi yang ilmiah terdapat pada rekaman atau tulisan ilmiah baik yang tersimpan pada literatur primer maupun pada literatur tersier. Buku, majalah, surat kabar, maupun termasuk media bukan hasil cetakan seperti film, video tape, media audio, dan sebagainya merupakan sumber informasi ilmiah meskipun ada juga sebagian informasinya tergolong bukan ilmiah seperti informasi tentang berita kekeluargaan, kematian, dan iklan komersial.

Semua jenis informasi tersebut baik yang tergolong ilmiah tentu yang sudah disimpan dan direkam sebagian tersimpan di perpustakaan. Karena perpustakaan adalah pengelolaan informasi dalam kegiatan penghimpunan, pengelolaan dan penyebarluasan informasi untuk kepentingan masyarakat banyak. Prinsip yang utama adalah bagaimana agar masyarakat pegguna jasa informasi yang kondisinya beragam bisa menemukan atau mendapatkan informasi yang dibutuhkannya yaitu informasi yang sesuai dengan minat masing-masing.

Fungsi ketiga, rekreasi artinya, koleksi yang disediakan banyak yang berisi informasi ringan, tidak mendalam seperti pada perpustakaan perguruan tingi dan perpustakaan khusus. Hal ini karena kondisi masyarakat yang dilayaninya sangat beragam, baik pada tingkat pengetahuan, pendidikan sehingga sumber informasi yang disediakannya harus disesuaikan dengan keberagaman kondisi masyarakat. Keberagaman ini mencerminkan tersedianya informasi yang ringan-ringan dan umum-umum secara berimbang. Namun informasi itu harus mengacu pada hal-hal yang bersifat positif, dan mendidik masyarakat.


(18)

Fungsi keempat yang harus dilakukan perpustakaan adalah meningkatkan minat baca masyarakat. Setelah adanya minat baca maka ketertarikan untuk berkunjung ke perpustakaan sudah tentu meningkat. Oleh karena itu perpustakaan terus menggelorakan masyarakat yang gemar membaca. Hal ini akan memotivasi masyarakat untuk memberdayakan perpustakaan demi terciptanya masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman yang menguasai informasi dan teknologi.

Secara kelembagaan perpustakaan adalah suatu unit kerja yang di dalamnya terhimpun segala macam informasi untuk diolah kemudian oleh masyarakat. Dalam memberikan informasi kepada masyarakat maka perpustakaan umum merupakan tempat untuk memperoleh informasi yang bersifat umum. Umum berarti merata, baik dalam sebaran dan cakupan bidang ilmunya maupun penggunaannya.9

Perpustakaan yang ada di propinsi Sumatera Utara disebut Perpustakaan umum. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No.4762/S/1956 Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara didirikan pada tanggal 1 Agustus 1956 dengan nama Perpustakaan Negara Propinsi Sumatera Utara yang bertugas melayani keperluan pemerintah maupun masyarakat umum berupa buku, majalah dan sejenisnya.

Perpustakaan umum didirikan dengan tujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam bidang informasi secara menyeluruh di suatu daerah tertentu tanpa memisah-misahkan stratifikasi di masyarakat.

10

9

Ibid. hlm. 22. 10

Djadjuliyanto, dkk, Himpunan Lengkap 1951-1990 Peraturan Perundang-Undangan Tentang

Perpustakaan dan Pembukuan di Indonesia, Jakarta:BP Muara Agung, 1990, hlm. 35-36. Peresmian perpustakaan ini dilaksanakan pada tahun 1957.


(19)

Pada tanggal 23 Juni 1978 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0199/1978 Perpustakaan Negara berubah menjadi Perpustakaan Wilayah Sumatera Utara.11 Setahun kemudian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Surat Keputusan No.095/0/1979 bahwa Perpustakaan Wilayah Sumatera Utara termasuk Tipe A dengan kriteria koleksinya lebih dari 20.000 judul buku.12

Dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden No.11 Tahun 1989 tertanggal 6 Maret 1989 Perpustakaan Daerah Sumatera Utara merupakan satuan organisasi di lingkungan Perpustakaan Republik Indonesia yang berada di Ibukota Propinsi Sumatera Utara. Kemudian dikeluarkan Keputusan Presiden No.50 Tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tertanggal 29 Desember 1997 Perpustakaan Daerah Sumatera Utara berubah nama menjadi Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara. Melalui Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia No. 44 Tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tertanggal 23 Juli 1998 ditegaskan bahwa Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara termasuk Tipe A dengan kriteria koleksinya 20.000 ke atas unit bahan pustaka.13

Setelah menjadi Perangkat Daerah Propinsi Sumatera Utara, berdasarkan Peraturan Daerah No.4 Tahun 2000 berubah menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara (BAPERSDA). Adapun tugas yang diemban oleh Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara meliputi pengembangan, pembinaan dan pendayagunaan semua jenis perpustakaan di instansi atau lembaga pemerintahan maupun swasta dalam rangka

11

Muhammad, Fitriansyah, Sistem Informasi Sirkulasi Buku Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip

Daerah Propinsi Sumatera Utara, Medan: AMIK TRIGUNA DHARMA, 2008, hlm. 5.

12

Djadjuliyanto, Op. cit. hlm. 167. 13


(20)

pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya serta pelayanan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur Propinsi Sumatera Utara14

Selain karena kearsipan sudah menjadi bagian dari BAPERSDA Propinsi Sumatera Utara, maka tugas tersebut di atas bertambah yaitu melaksanakan pengelolaan dan penataan arsip di lingkungan pemerintahan Propinsi Sumatera Utara dengan melakukan pembinaan pada unit-unit kearsipan yang ada di propinsi. Tugas pokok perpustakaan adalah untuk menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.

.

15

Sedangkan fungsi perpustakaan meliputi pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka, penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, penggandaan, penerbitan dan lain-lain, penyimpanan serta administrasi perpustakaan seperti kepegawaian, ketatausahaan, keuangan dan kerumahtanggaan.16

Keinginan untuk melayani informasi kepada masyarakat umum secara terbuka menjadi latar belakang berdirinya Perpustakaan umum di propinsi sumatera utara. Perpustakaan memiliki visi dan misi dalam melaksanakan tujuannya. Visi dari Perpustakaan antara lain: untuk mewujudkan masyarakat informasi, atau masyarakat yang cerdas.17

14

Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Sumatera Utara 2010. 15

Sutarno, Manajemen Perpustakaan, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Sagung Seto, 2006, hlm. 55.

16

Ibid.hlm. 54. 17

Ibid. hlm. 51.

Sedangkan misi dari Perpustakaan antara lain: menciptakan dan memantapkan kebiasaaan membaca sesuai kebutuhan masyarakat, mendukung baik pendidikan


(21)

perorangan secara mandiri maupun pendidikan formal pada semua jenjang, meningkatkan kesadaran terhadap budaya, apresiasi pada kesenian dan hasil-hasil penemuan ilmiah, mengusahakan agar semua anggota masyarakat dapat akses kepada segala macam informasi yang tersedia di perpustakaan, ikut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.18

1. Apa latar belakang sejarah didirikannya Perpustakaan umum di Propinsi Sumatera Utara?

Penelitian ini difokuskan pada pengkajian terhadap Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum di propinsi Sumatera Utara 1956-2000. Adapun periodisasi yang diberikan pada penelitian ini untuk membatasi penulisan agar tidak terlalu luas. Penelitian diawali pada tahun 1956 yang merupakan awal berdirinya perpustakaan umum di Sumatera Utara dan pada tahun 2000 menjadi akhir periode penelitian karena keluarnya Peraturan Daerah No.4 Tahun 2000 tentang pergantian nama Perpustakaan sebagai bentuk dari otonomi daerah menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara (BAPERSDA).

1.2 Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas maka dibuatlah suatu perumusan mengenai masalah yang hendak diteliti sebagai landasan utama dalam penelitian. Penelitian ini dibuat untuk membahas Sejarah Berdirinya Perpustakaan di propinsi sumatera utara 1956-2000. Untuk mempermudah penulisan dalam upaya menghasilkan penelitian yang objektif, maka pembahasanya dirumuskan terhadap masalah-masalah sebagai berikut:

2. Bagaimana perkembangan Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara tersebut?.

18


(22)

3. Bagaimana peranan Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Masa lampau manusia memang tidak dapat ditampilkan kembali dan direkontruksi seutuhnya, namun rekonstruksi kehidupan manusia perlu dipelajari sebagai aktivitas kehidupan manusia pada masa lampau yang diharapkan mampu memberikan pelajaran bagi kehidupan manusia di masa kini dan akan datang karena sejarah memberikan dan menjadi pelajaran bagi manusia untuk tidak melakukan kesalahan yang sama pada masa lampau di masa kini dan akan datang.

Adapun tujuan dari penelitian/penulisan ini adalah:

1. Mengetahui latar belakang sejarah berdirinya Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara

2. Menjelaskan perkembangan Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara 3. Menjelaskan peranan Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara

Di samping tujuan di atas diharapkan akan menghasilkan manfaat sebagai berikut: 1. Menambah wawasan pembaca mengenai sejarah berdirinya Perpustakaan di

Propinsi Sumatera Utara

2. Menambah literatur dalam penulisan sejarah guna membuka ruang penulisan sejarah yang berikutnya

3. Memberikan motivasi bagi pembaca agar menjadikan Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara sebagai tempat mendapatkan informasi pendidikan dan rekreasi. 4.


(23)

1.4 Tinjauan Pustaka

Adapun buku yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian ini antara lain: Dalam bukunya Sutarno NS yang berjudul ”Perpustakaan dan Masyarakat” menjelaskan perpustakaan sebagai rangkaian catatan sejarah masa lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Buku ini membantu penulis menjelaskan manfaat perpustakaan bagi masyarakat.

Dalam buku A.Ridwan Siregar yang berjudul ”Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa” menjelaskan bahwa perpustakaan umum memberikan peranan yang unik di dalam masyarakat. Sebagai suatu lembaga netral perpustakaan menyediakan informasi dan perbedaan pandangan sekaligus di suatu tempat dimana warga masyarakat dapat memberi tahu diri mereka sendiri tanpa paksaan tentang isu-isu mutakhir yang peka. Melalui perpustakaan, warga masyarakat dapat memberdayakan diri mereka sendiri dengan mendapatkan berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesi dan bidang tugas masing-masing, yang pada akhirnya bermuara pada tumbuhnya warga masyarakat yang terinformasi dengan baik berkualitas dan demokratis.

Peran perpustakaan umum sebagai pendemokrasian penyebaran informasi menunjukkan bahwa abad informasi sekarang telah memperlebar jurang antara orang-orang kaya dengan yang miskin informasi, pada saat informasi menjadi komoditi yang harus dibeli. Apabila ini terjadi maka kehadiran perpustakaan umum dapat diharapkan menawarkan akses gratis atau murah terhadap sumber-sumber informasi lainnya. Selain itu perpustakaan juga berperan dalam memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

Buku ini membantu penulis dalam menjelaskan Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara merupakan media informasi bagi masyarakat di Sumatera Utara. Baik dalam hal


(24)

tujuan atau peranan perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara sebagai lembaga perantara dalam proses komunikasi berfungsi untuk menyediakan bahan-bahan bacaan dan menyediakan sarana untuk pengaksesan informasi yang berkaitan dengan bahan-bahan bacaan.

Jonner Hasugian dalam bukunya “Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi” menjelaskan bahwa secara logis terdapat rangkaian di antara tulisan, buku perpustakaan dan ilmu perpustakaan. Sebuah buku merupakan rangkaian tulisan yang berupa pokok pikiran, pengetahuan, gagasan atau imajinasi seseorang. Selanjutnya kumpulan dari sejumlah buku merupakan embrio lahirnya perpustakaan.

Kaitan buku ini dengan penelitian untuk menjelaskan latar belakang berdirinya perpustakaan dengan adanya buku-buku hasil karya manusia sebagai media untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu buku ini juga membantu peneliti untuk melihat sumber informasi yang tersedia di Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara tersebut.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian sejarah mempunyai metode tersendiri dengan menggunakan pengamatan. Penggunaan metode sejarah harus dengan hati-hati.19

Tahap pertama heuristik (pengumpulan sumber) yang sesuai dan mendukung sumber objek yang diteliti. Dalam hal ini dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan/studi literatur dan penelitian lapangan/studi lapangan. Dalam penelitian Untuk mendapatkan penulisan sejarah yang deskripsi analitis haruslah melalui tahapan demi tahapan. Tahapan-tahapan itu menurut Kuntowijoyo ada empat sebagai berikut:

19


(25)

kepustakaan tersebut dilakukan dengan mengumpulkan beberapa buku, majalah artikel-artikel, skripsi dan karya tulis yang pernah ditulis sebelumnya berkaitan dengan judul yang sedang dikaji. Kemudian penelitian lapangan akan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terhadap informan-informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini, baik terhadap informan yang bekerja di Perpustakan umum maupun di luar dari instansi Perpustakaan umum.

Tahapan kedua yang dilakukan adalah kritik. Dalam tahapan ini kritik dilakukan terhadap sumber yang telah terkumpul untuk mencari kesahihan sumber tersebut baik dari segi substansial (isi) yakni dengan cara menganalisis sejumlah sumber tertulis misalnya buku-buku atau dokumen yang berkaitan dengan Perpustakaan Daerah, kritik ini disebut kritik intern. Dan mengkritik dari segi materialnya untuk mengetahui keaslian atau palsukah sumber tersebut agar diperoleh keautentikannya kritik ini disebut kritik ekstern.

Tahapan ketiga adalah interpretasi, dalam tahapan ini data yang diperoleh dianalisa sehingga melahirkan satu analisa yang baru yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek yang diteliti. Objek kajian yang cukup jauh ke belakang serta minimya data dan fakta yang ada membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam agar mendapatkan fakta sejarah yang objektif.

Tahap terakhir adalah historiografi, yakni penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya tersebut menjadi satu kisah atau kajian yang menarik dan selalu berusaha memperhatikan aspek kronologisnya. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif analitis. Yaitu dengan menganalisis setiap data dan fakta yang ada untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis dan ilmiah mengenai Perpustakaan umum di Propinsi Sumatera Utara.


(26)

BAB II

SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN UMUM DI PROPINSI SUMATERA UTARA

2.1. Latar Belakang Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara

Perpustakaan merupakan unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara kontiniu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Oleh karena itu berdirinya perpustakaan umum di Sumatera Utara tentu mencakup lima unsur yaitu:

1. Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memilih koleksi bahan pustaka.

Mengumpulkan berarti ada usaha dari perpustakaan untuk mengadakan koleksi bahan pustaka tertentu. Hal ini dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang informasi. Pelayanan informasi kepada masyarakat bentuknya gratis tidak dipungut biaya. Koleksi bahan pustaka digunakan untuk menunjukkan bahwa yang dikumpulkan, disimpan dan dipelihara dalam perpustakaan itu tidak hanya buku tetapi juga semua bahan yang memuat informasi yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Bahan pustaka dapat berupa rekaman kaset atau piringan hitam, gambar-gambar, film, maupun jenis publikasi lainya.

2. Koleksi bahan pustaka diatur secara sistematis dengan cara tertentu

Sebuah perpustakaan yang baik harus memiliki sistem tertentu yang dipegang untuk mengolah dan mengelola koleksi itu. Perpustakaan umum propinsi Sumatera Utara menggunakan sistem untuk mengolah dan menyajikan informasi kepada khalayak umum.


(27)

Sebab koleksi yang banyak dan tidak diatur akan menyulitkan dalam menemukan bahan informasi yang dicari. Sistem pengaturan bisa dipergunakan adalah sistem klasifikasi(pengelompokan).

3. Digunakan secara terus-menerus oleh pemakainya

Koleksi yang ada di perpustakaan umum dimaksudkan untuk digunakan bagi pemakainya. Perpustakaan umum menyediakan bahan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Karena hal ini berpengaruh terhadap selera pemakai untuk berkunjung ke perpustakaan.

4. Sebagai sumber informasi

Pendirian perpustakaan umum Propinsi Sumatera Utara dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Perpustakaan sebagai sumber informasi harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna. Untuk memperoleh informasi pengguna dapat memakai berbagai cara mulai membaca di perpustakaan, meminjam dan membawa pulang bahan bacaan.

5. Merupakan suatu unit kerja

Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara setelah berdiri memiliki unit kerja. Unit kerja akan memperlancar jalanya kinerja perpustakaan. Sebagai unit kerja Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara memiliki tiga komponen yang mendukung pelaksanaan program perpustakaan yaitu petugas, sarana dan biaya.20

20

Nurhadi, Muljani, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia, Yogyakarta: Andi Offset, 1983.hlm. 6-7.


(28)

Berdirinya Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara tidak terlepas dari perkembangan peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri.21

1) Melaksanakan pengumpulan, peminjaman, perawatan, dan pengelolaan bahan pustaka.

Adanya ledakan informasi dan kemjuan teknologi merupakan latar belakang berdirinya perpustakaan umum di propinsi sumatera utara. Kemajuan tekonologi informasi secara global telah memaksa masyarakat untuk tidak ketinggalan informasi. Oleh karena itu, masyarakat memperoleh banyak informasi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Setiap orang berlomba untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk dikomsumsi. Perpustakaan menjadi jawaban untuk menemukan informasi yang berlimpah. Untuk mendapatkan informasi ini tidak perlu dibayar tetapi diberikan secara gratis kepada masyarakat umum tanpa memandang status pengguna tersebut.

Kehadiran perpustakaan tidak hanya dirasakan sebagai tempat melestarikan pengetahuan tetapi juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Perpustakaan yang ada di Propinsi Sumatera Utara disebut perpustakaan umum. Pada awalnya berdirinya Perpustakaan di Propinsi Sumatera Utara bernama Perpustakaan Negara yaitu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran dan Kebudayaan No.4762/S/1956.

Perpustakaan umum di Propinsi Sumatera Utara mempunyai fungsi yaitu:

2) Melaksanakan jasa perpustakaan, perawatan dan pelestarian bahan pustaka.

3) Melaksanakan penyusunan dan penerbitan bibliografi daerah dan katalog induk daerah sumatera utara.

4) Melaksanakan penyususnan bahan rujukan berupa indeks, bibliografi, subjek, abstrak dan direktori.

5) Melaksanakan urusan ketatausahaan.22

21

Ibid. hlm.15. 22


(29)

2.2 Visi dan Misi Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara Visi

Visi Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara sebagai berikut ”menjadi pusat pelayanan informasi literatur dan sarana belajar sepanjang hayat”

Misi

Visi Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera Utara

1. Layanan prima jasa perpustakaan, dokumentasi, informasi serta kearsipan guna pengembangan kualitas sumber daya manusia.

2. Pembinaan semua jenis perpustakaan dan kearsipan pada semua jenis instansi pemerintah dan swasta.

3. Pelestarian karya cetak dan karya rekam serta arsip sebagai hasil karya budaya bangsa.23

Selain mengalami pergantian nama, perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara juga dalam sejarah perkembangannya telah mengalami beberapa kali perpindahan tempat atau lokasi. Pertama di jalan Jambi kemudian pindah ke jalan Cik Ditiro No. 1 Medan. Kemudian pindah lagi ke jalan Serdang No. 18 Medan. Terjadinya perpindahan lokasi ini disebabkan belum ada gedung permanen untuk perpustakaan umum. Tahun 1989 pada saat bernama Perputakaan Daerah dimana pihak perpustakaan mengajukan proposal kepada pemerintah. Setelah itu dibangunlah gedung baru perpustakaan umum yang digunakan pada tahun 1991 terletak di Jalan Brigjen Katamso No. 45 K Medan.24

23

Suryawan, pengaruh jabatan fungsional pustakawan terhadap kinerja pustakawan pada

BAPERSDA, Medan :USU, 2009, hlm. 3.

24

Wawancara dengan Indra Nasution sebagai Kepala Sub Bagian Pengolahan di BAPERSDA, 7 April 2010.


(30)

2.3 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Berdirinya Perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara

2.3.1 Kebutuhan Masyarakat

Masyarakat adalah seluruh lapisan warga dan anggota masyarakat yang membutuhkan keberadaan perpustakaan, memiliki hak, akses memperoleh layanan informasi secara cepat dan tepat dalam rangka memenuhi kebutuhannya.25

Perpustakaan Umum Propinsi Sumataera Utara didirikan karena adanya masyarakat yang memerlukan bahan bacaan dan informasi.

Pendirian perpustakaan umum tidak hanya menyimpan informasi tetapi menyajikannya untuk publik sebagai tugas yang diemban. Masyarakat yang sejak awal ditargetkan untuk menjadi pelanggan, konsumen informasi dan pemakai terus diperbaiki agar tertarik, berminat dan terbiasa berkunjung ke perpustakaan. Salah satu faktor pendukung didirikannya perpustakaan adalah kebutuhan masyarakat.

26

Masyarakat yang dimaksud yaitu orang yang menggunakan perpustakaan. Seiring perkembangan teknologi dan informasi tidak bisa dipungkiri masyarakat sangat membutuhkan informasi untuk mengetahui perkembangan zaman.27 Hal ini merupakan salah satu bagian dari latar belakang berdirinya perpustakaan Umum Propinsi Sumatera Utara. Perpustakaan Umum juga dibutuhkan masyarakat untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

25

Suryawan, Op.cit, hlm. 155. 26

Rachman Hermawan, dkk, Etika Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto, 2006, hlm. 10. 27


(31)

2.3.2 Kebijakan Pemerintah

Perpustakaan sebagai sebuah lembaga menyangkut berbagai aspek dan komponen antara lain sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber finansial, sumber informasi dan sumber daya lain yang diperlukan. Adapun pertimbangan yang paling mendasar adalah keputusan yang ditetapkan oleh pejabat atau orang-orang yang berwewenang secara sah dan legal. Peran pemerintah di bidang perpustakaan sangat besar, dapat dikatakan bahwa perkembangan perpustakaan umum sangat bergantung kepada pemerintah. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan tidak dapat dilepaskan dari peran pemerintah.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang perpustakaan baik tingkat pusat/nasional maupun tingkat daerah atau wilayah. Kebijakan pemerintah tersebut tertuang dalam peraturan perundang-undangan, Keputusan Presiden (Keppres), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri (Permen), Peraturan Daerah (Perda) dan Keputusan pejabat lain.28

28

Dindiny, Rossy, Faktor Penghambat Pustakawan BAPERSDA Propinsi Sumatera Utara dalam

memperoleh angka kredit, Medan: USU, hlm. 147.

Masing-masing tersebut merupakan dasar, regulasi, kebijakan, pedoman,

petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis yang secara berjenjang menurut ruang lingkup wewenang dan tanggung jawabnya yaitu, dari yang paling tinggi sampai paling rendah.

Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan landasan hukum, petunjuk ataupun pegangan dalam pembentukan, pengelolaan dan pembinaan perpustakaan. Oleh karena itu, baik secara langsung maupun tidak, kebijakan pemerintah di bidang perpustakaan merupakan salah satu peluang yang memberikan motivasi dan inovasi dalam rangka dan upaya pengembangan perpustakaan umum.


(32)

BAB III

PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DI PROPINSI SUMATERA UTARA

3. 1. Perpustakaan Negara Propinsi Sumatera Utara

Perpustakaan Negara Propinsi Sumatera Utara merupakan perpustakaan pertama yang ada di Propinsi Sumatera Utara. Perpustakaan Negara didirikan pada tahun 1956. Tugas Perpustakaan Negara diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No. 29103 tanggal 23 Mei 1956.29 Sedangkan susunan dan struktur organisasi sama sekali tidak disinggung dalam Surat Keputusan tersebut.30

1) Membantu perkembangan perpustakaan yang lain di lingkungan negara Republik Indoensia dan menciptakan serta menyelenggarakan kerjasama antar perpustakaan.

Dalam Surat tersebut dinyatakan bahwa Perpustakaan Negara berada di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai perpustakaan umum yang mempunyai tugas seperti berikut ini:

2) Berusaha menambah produksi mengenai literatur fungsional. 3) Menyelenggarakan pendidikan berupa kursus perpustakaan. 4) Berusaha mengadakan katalog induk.

5) Merupakan perpustakaan referensi untuk tingkat propinsi.31

3.1.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Negara

Tugas Perpustakaan Negara diharapkan dapat membina perpustakaan yang ada di propinsi sekaligus menyelenggarakan koordinasi dalam katalog induk yang merupakan titik kerja sama penjaminan antarperpustakaan.

Adapun Fungsi Perpustakaan Negara ada dua yaitu:

29

Djadjulyanto, Loc. cit.. 30

Rachmat Natajudmena, Op.cit, hlm. 10. 31

Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994, hlm. 37.


(33)

1) Merupakan Perpustakaan Umum dan rujukan kepada semua lapisan masyarakat.

a. Merupakan Perpustakaan Umum dan rujukan untuk seluruh wilayah di propinsi sumatera utara.

b. Membantu dan ikut serta memajukan perpustakaan rakyat setempat.

c. Memberi bantuan kepada perpustakaan sekolah termasuk perguruan tinggi, dan perpustakaan khusus.

d. Memberi dorongan terbentukya perpustakaan baru di Propinsi Sumatera Utara.

e. Mengadakan kerjasama dengan perpustakaan-perpustakaan yang ada di propinsi.

f. Memenuhi kebutuhan bahan bacaan bagi masyarakat g. Menyelenggarakan perpustakaan keliling

h. Menyelenggarakan pendidikan khusus bagi petugas-petugas perpustakaan

i. Megadakan pendaftaran buku dari semua perpustakaan yang ada di propinsi

j. Usaha lain guna mengembangkan perpustakaan 2) Merupakan perpustakaan rujukan(referensi).32

Untuk melaksanakan tugas ini Perpustakaan Negara Propinsi Sumatera Utara menyediakan Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara, Berita Negara, Lembaran Daerah, Buku Bacaan lainya. Pada Berita Negara dijelaskan perpustakaan negara berdiri langsung dibawah pimpinan Kepala Biro Perpustakaan Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan.33

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Perpustakaan Negara harus didukung oleh berbagai komponen dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat pengguna.

32

Rachmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Nasional Propinsi, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI Bagian Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan, 1999, hlm. 6.

33


(34)

3.1.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Negara

Sarana dan prasarana menjadi salaha satu aspek penting untuk melihat perkembangan Perpustakaan Negara. Sarana dan prasarana yang memadai membantu mempermudah tugas-tugas dan menunjang kinerja perpustakaan. Gedung dan perlengkapan menjadi kompenen penting. Perpustakaan Negara belum memiliki gedung permanen namun masih menyewa yang berada di Jalan Cik Ditiro. Tiadanya gedung ini karena merupakan awal berdirinya belum memiliki anggaran yang cukup. Oleh karena itu, sarana dan prasarana yang dimiliki Perpustakaan Negara masih sangat minim termasuk peralatan seperti meja baca, kursi, rak buku, sarana komunikasi dan transportasi dan ruangan juga masih sedikit.34

Selain sarana dan prasarana yang dimiliki perpustakaan, koleksi juga menjadi peran penting untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan. Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Negara harus memuaskan kebutuhan pengunjung. Koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan Negara tidak berbeda dengan sarana dan prasarana

Secara kuantitas keadaan sarana dan prasarana perpustakaan negara belum mencakup layaknya sebuah perpustakaan. Namun kondisi tersebut tidak mengurangi kinerja yang akan diberikan pihak perpustakaan kepada pengguna. Termasuk pelayanan terhadap pengunjung masih tetap dijalankan. Namun secara kualitas kondisi sarana dan prasarana masih harus ditingkatkan karena komponen ini sangat berdampak terhadapa jumlah pengunjung.

3.1.3 Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Negara

34


(35)

yang dimiliki yaitu masih berjumlah sedikit. Hal ini tidak terlepas dari anggaran yang disediakan untuk pengadaan bahan pustaka sangat minim. Koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan negara sekitar 19.425 judul dan 35.886 eksemplar. 35

Begitu juga dengan pengunjung perpustakaan masih sedikit. Hal ini dikarenakan koleksi yang dimiliki perpustakaan negara masih sedikit. Kondisi koleksi perpustakaan sangat besar pengaruhnya terhadap jumlah pengunjung. Pengunjung Perpustakaan Negara setiap hari berjumlah sekitar 200-400 orang, dengan latar belakang yang berbeda.

Bahan pustaka terdiri dari buku, majalah, surat kabar.

36

(200 Org X 281 hari) = ± 56.200 Org, hingga (400 Org X 281 hari) = ±. 112.400 Org/Tahun. Jadi rata-rata pengunjung Perpustakaan Negara setiap tahun ± 56.200 Org,

hingga ± 112.400 Org/Tahun.

Untuk menghitung rata-rata jumlah pengunjung setiap Minggu, Bulan dan Tahun sebagai berikut: a). Perkiraan jumlah pengunjung setiap Minggu (dalam satu Minggu Perpustakaan Negara hanya buka 6 hari kerja) adalah:

(200 X 6 hari) = ± 1200 Org/Minggu, hingga (400 X 6 hari) = ± 2400 Org./Minggu

b). Perkiraan pengunjung setiap Bulan (dalam satu Bulan Perpustakaan Negara hanya buka 24 hari kerja) adalah:

(200 Org X 24 hari = ± 4800 Org/ Bulan,hingga 400 Org X 24 hari = ± 9600 Org/Bulan.

c). Perkiraan pengunjung setiap Tahun (dalam satu tahun terdiri dari 365 hari dikurangi 52 hari Minggu = 313 hari X 10 % hari libur adalah:

35

Wawancara dengan Henita sebagai fungsional di BAPERSDA, 01 Juni 2010. 36

Wawaancara dengan Asmanum sebagai Petugas Referensi Perpustakaan di BAPERSDA, 03 Juni 2010.


(36)

Ada mahasiswa, siswa dan umum. Pengunjung paling banyak pada hari libur. Selain megisi waktu libur juga untuk mendapatkan informasi yang bersifat baru.37

Jumlah pegawai yang bekerja di perpustakaan negara sebanyak 57 orang. Personil ini berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Pada dasarnya maju mundurnya perpustakaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan tersebut. Termaasuk pegawai yang bekerja di perpustakaan harus memiliki ide, gagasan dan konsep yang brilian serta mempunyai semangat untuk mengabdikan diri kepada perpustakaan.

Pengunjung mencari kebutuhan yang sesuai dengan bidang masih-masing.

3.1.4 Anggaran dan Personil ketenagakerjaan Perpustakaan Negara

Anggaran merupakan salahsatu komponen penting dalam menjalankan tugas perpustakaan. Anggaran diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengembangan semua kegiatan yang berhubungan dengan perpustakaan. Anggaran perpustakaan harus disediakan oleh penyelenggara. Anggaran Perpustakaan negara berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran yang minim akan berpengaruh terhadap sarana dan prasarana, koleksi bahan pustaka dan petugas perpustakaan. Anggaran perpustakaan negera sangat minim terbukti dari minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki. Oleh karena itu perpustakaan negara harus mempunyai dana tambahan untuk mengekfektifkan pelayanan kepada pengunjung.

38

37

Wawancara dengan Asmanum Petugas Referensi Perpustakaan di BAPERSDA, 07 Juni 2010. 38

Wawancara dengan Asmanum sebagai Petugas Referensi Perpustakaan di BAPERSDA, 03 Juni 2010.


(37)

3.1. 5 Struktur Organisasi Perpustakaan Negara

Sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No. 29103 tanggal 23 Mei 1956.39

Kemudian pada tahun 1963-1965 dijabat oleh Ibu Tengku Ferial Amiruddin. Masa jabatan selama 3 tahun. Pada tahun 1965-1969 pimpinan Perpustakaan Negara mengalami dua kali pergantian kepemimpinan yakni pertama dijabat oleh Bapak R. Adnan, yang menjabat selama 2 tahun kemudia digantikan oleh Bapak R. Adil Musa yang menjabat sampai dengan tahun 1969. Terjadinya dua kali pergantian masa kepemimpinan ini karena adanya kebijakan dari pusat tentang susunan jabatan.

Pada Keputusan tersebut tidak disinggung mengenai Struktur Organisasi Perpustakaan Negara. Kepemimpinan pada Perpustakaan Negara Propinsi Sumatera Utara silih berganti. Terjadinya pergantian ini karena adanya kebijakan dari pemerintah pusat tentang penetapan Kepala perpustakaan negara Propinsi Sumatera Utara. Tahun 1957 – 1959 Kepala perpustakaan dijabat oleh Bapak Daniel Marpaung. Masa Kerja Bapak Daniel Marpaung selama 2 tahun. Setelah itu pada tahun 1959- 1963 dijabat oleh Bapak Bachrum Hutasuhut, dengan masa kerja 5 tahun.

40

Setelah masa jabatan ini selesai kemudian pada tahun 1973 digantikan oleh Bapak SP.Hutauruk. Masa jabatan selama 2 tahun, karena adanya kebijakan dari pemerintah pusat maka Bapak SP Hutauruk digantikan oleh Bapak Contantin Siagian sampai tahun 1975. Masa jabatan Constantin Siagian selama 1 tahun. Pada Tahun 1975-1983 Perpustakaan

Jabatan selanjutnya diduduki oleh Bapak Jamalus Azis mulai tahun 1969-1973. Masa jabatan Bapak Jamalus Azis selama 5 tahun.

39

Djadjulyanto, Loc. cit.. 40


(38)

Negara dijabat oleh Bapak Drs. Abdul Sani. Masa jabatan Abdul Sani selama 2 periode yaitu 8 tahun. Pada masa perpustakaan Daerah Bapak Abdul Sani masih memegang jabatan.

3. 2. Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara

Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara merupakan bentuk pengembangan Perpustakaan Negara yang sudah lama diselenggarakan di Propinsi Sumatera Utara. Dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0199/0/1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 23 Juni 1978, Perpustakaan-Perpustakaan Negara menjadi Perpustakaan Wilayah.

Dengan ditingkatkannya Perpustakaan Negara menjadi Perpustakaan Wilayah ini berarti bahwa peran perpustakaan umum tingkat Propinsi Sumatera Utara tidak hanya memberikan pelayaan informasi kepada masyarakat umum sekitarnya melainkan telah ditingkatkan kedudukan, tugas dan fungsinya. Tugasnya menyediakan koleksi bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan kebudayaan.41 Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan departemen pendidikan dan kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala pusat pembinaan perpustakaan.42

Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara adalah perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah daerah tingkat I (propinsi). Perpustakaan Wilayah merupakan satu-satunya

41

Muljani A. Nurhadi, dkk, Op.cit, hlm. 57-58. 42


(39)

Perpustakan yang ada di Propinsi Sumatera Utara. Perpustakaan Wilayah berkedudukan di Ibukota propinsi sebagai pusat kerjasama antara perpustakaan di wilayah propinsi, penyimpanan koleksi bahan pustaka, yang menyangkut propinsi, semua terbitan di wilayah, pusat penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian dalam wilayah propinsi.43

1) Mengumpulkan dan menyusun bahan pustaka menyangkut wilayah dan semua jenis penerbitan di wilayah serta bahan pustaka lainya.

3.2.1 Fungsi Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara

Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara berfungsi:

2) Memberikan pelayanan dan pendayagunaan bahan-bahan pustaka. 3) Menyelenggarakan layanan referensi.

4) Memelihara bahan-bahan pustaka. 5) Menyusun katalogus induk wilayah.

6) Membantu pelaksanaan pemberian bimbingan teknis perpustakaan.

7) Melaksanakan urusan tata-usaha dan urusan rumah tangga Perpustakaan Wilayah propinsi sumatera utara.44

Apabila dilihat perbandingan antara tugas pokok dan fungsi perpustakaan negara dan perpustakaan wilayah terjadi peningkatan tugas. Pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Nomor 29103/S Tahun 1956 hanya mengelompokkan tugas pokok perpustakaan negara yaitu tugas yang bersifat umum dan ditujukan kepada masyarakat dan tugas lainya adalah merupakan petunjuk khusus bagi pemerintahan propinsi serta daerah-daerah bagianya dalam hal Peraturan-Peraturan, Keputusan-Keputusan , Pedoman-Pedoman dan Pengumuman Resmi.

43

Larasti Milburga, dkk , Membina Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Kanisius, 1987, hlm. 36. 44


(40)

Dalam SK tersebut perpustakaan wilayah dibagi menjadi Perpustakaan Wilayah Tipe A dan Tipe B. Dikatakan perpustakaan Tipe A jika perpustakaan telah memiliki koleksi minimal 20.000 unit bahan pustaka, sedangkan Perpustakaan Wilayah Tipe B memiliki koleksi kurang dari 20.000 unit bahan pustaka. PerpustakaanWilayah Propinsi Sumatera Utara termasuk Perpustakaan Wilayah Tipe A karena memiliki koleksi lebih dari 20.000 unit bahan pustaka.

3.2.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara

Sarana dan Prasarana Perpustakaan Wilayah masih tergolong minim. Namun pada saat itu juga perpustakaan mengalami perkembangan yang sangat pesat karena faktor kepemimpinan Pak Sabirin Nasution. Pada masa kepemimpinannya masyarakat lebih mengetahui keberadaan perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara. Perpustakaan Wilayah masih belum mempunyai gedung sendiri tetapi masih menyewa di Jalan Serdang No 18.45

d. Layanan Referensi

Perpustakaan Wilayah memiliki 2 (dua) ruangan yaitu: 1) Ruang Tata Usaha

2) Ruang Layanan

Ruang layanan terdiri dari: a. Layanan Anak

b. Layanan Dewasa c. Layanan Majalah

45


(41)

e. Layanan Deposit f. Layanan Pengolahan46

Dengan adanya pergantian nama perpustakaan negara menjadi perpustakaan wilayah maka tugas dan fungsinya semakin di tingkatkan. Koleksi Pepustakaan wilayah Popinsi Sumatera Utara lebih mengutamakan pendidikan, karena berada di bawah Dinas Pendidikan.

3.2.3 Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara

47

Koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan wilayah sebanyak 21.480 judul dan 43.540 eksemplar.48

1) Hasil terbitan perpustakaan wilayah propinsi sumatera utara seperti laporan tahunan, bibliografi daerah sumatera utara, majalah gema informasi dan katalogus induk.

Jenis koleksinya antara lain:

2) Terbitan-terbitan pemerintah daerah propinsi sumatera utara seperti pidato kepala daerah, lembaran daerah, buku tahunan, statistik, dan laporan tahunan.

3) Bahan pustaka berisi informasi tentang adat istiadat yang meliputi seluruh suku yang ada di sumatera utara seperti adat-istiadat Melayu, Karo, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara.

4) Bahan informasi dan tentang sejarah, bahasa kesusastraan, cerita rakyat daerah sumatera utara.

5) Buku-buku langka tentang sumatera utara seperti buku-buku dalam bahasa Batak yang ditulis dalam aksara Batak.

6) Majalah budaya Batak, pariwista, bona pasogit, dunia wanita, gema informasi, wacana yang semuanya telah dijilid dan diindeks.

7) Peta tentang daerah sumatera utara.

8) Brosur dan pamflet yang didalamya dimuat informasi tentang sumatera utara.

9) Surat kabar terbitan daerah Medan seperti Harian Analisa, Waspada, Mimbar Umum, Garuda, Sinar Indonesia Baru, Sinar Pembangunan.

10)Hasil-hasil penelitian seminar, lokakarya dan kertas kerja, skripsi dari jurusan ilmu perpustakaan fakultas Sastra USU.

11)Bentuk koleksi terekam yaitu kaset sebanyak 22 buah (lagu dan musik daerah), foto (gambar) sebanyak 7 buah, slide suara sebanyak 33 buah. 49

46

Ibid. hlm. 8. 47

Wawancara dengan Henita Fungsional Pustakawan di BAPERSDA, 01 Juni 2010. 48

Novelina, Lubis, Koleksi deposit daerah pada perpustakaan wilayah departemen pendidikan dan

kebudayaan propinsi sumatera utara, Medan: USU, 1992. hlm.8.

49


(42)

Pada saat bernama perpustakaan negara Propinsi Sumatera Utara pengunjung perpustakaan masih sedikit. Hal ini dikarenakan pelayanan perpustakaan masih menggunakan manual belum mengenal sistem komputer. Dengan sistem manual ini maka jumlah pengunjung masih kurang berminat untuk melakukan kunjungan ke perpustakaan. Selain itu, faktor sosialisasi juga yang kurang maksimal, karena tidak memanfaatkan fasilitas yang ada. Memang fasilitas yang sangat sederhana menjadi faktor kendala menuju kemajuan.50 Jumlah pengunjung perpustakaan sekitar 500-600 orang per hari.51

c). Perkiraan pengunjung setiap Tahun (Dalam satu tahun terdiri dari 365 hari dikurangi 52 hari minggu = 313 hari X 10 % hari libur adalah:

Jumlah ini sudah cukup banyak mengingat masyarakat sumatera utara yang belum mengalami kemajuan dari segi pengetahuan.

Untuk menghitung rata-rata jumlah pengunjung setiap minggu, bulan dan tahun sebagai berikut:

a). Perkiraan jumlah pengunjung setiap minggu (Dalam satu Minggu perpustakaan Wilayah hanya buka 6 hari kerja) adalah:

(500 X 6 hari) = ± 3000 orang/Minggu, hingga (600 X 6 hari) = ± 3.600 Org./Minggu

b). Perkiraan pengunjung setiap Bulan (Dalam satu Bulan perpustakaan hanya buka 24 hari kerja) adalah:

(500 Org X 24 hari = ± 12.000 Orang/ Bulan,hingga 600 Orang X 24 hari = ± 14.400 Org/Bulan.

50

Wawancara dengan Henita sebagai fungsional pustakawan di BAPERSDA, 01 Juni 2010. 51

Wawancara dengan Asmanum sebagai petugas Refereni Perpustakaan di BAPERSDA, 03 Juni 2010.


(43)

(500 Org X 281 hari) = ± 140.500 Org, hingga (600 Org X 281 hari) = ±. 168.600 Org/Tahun.

Jadi rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan Wilayah setiap tahun adalah ± 140.500 Org, hingga ±. 168.600 Org/Tahun.

3.2.4 Anggaran dan Personil Ketenagaan Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara membutuhkan dana. Dalam hal ini untuk membeli buku, peralatan dan membiayai pegawai perpustakaan. Anggaran untuk perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).52

Sumber daya manusia yang bekerja di perpustakaan wilayah berjumlah 85 orang. Jumlah ini sudah bertambah dibandingkan semasa bernama perpustakaan negara. Hal ini seiring dengan ditingkatkannya fungsi perpustakaan wilayah. Pada masa kepemimpinan Bapak Sabirin Nasution perpustakan wilayah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari antusias masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan semakin meningkat. Bahkan pada masa itu masyarakat lebih mengenal perpustakaan wilayah daripada perpustakaan negara. Faktor kepemimpinan Bapak Sabirin berpengaruh besar terhadap kinerja di perpustakaan wilayah. Penggunaan disiplin yang kuat menjadi salahsatu aspek penentu kemajuan.53

52

Wawancara dengan Asmanum sebagai petugas Refereni Perpustakaan di BAPERSDA, 03 Juni 2010.

53

Wawancara dengan Asmanum sebagai petugas Refereni Perpustakaan di BAPERSDA, 03 Juni 2010.


(44)

3.2.5 Struktur Organisasi Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara

Struktur organisasi merupakan gambaran umum tentang tata hubungan tugas atau kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Dengan adanya struktur organisasi ini, maka setiap tugas-tugas dan tanggung jawab dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh masing-masing individu yang ada dalam organisasi tersebut sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Kepemimpinan Perpustakaan Daerah silih berganti sebagaimana yang terjadi pada masa perpustakaan Negara.

Hal ini terjadi karena masa jabatan yang sudah habis dan adanya perombakan dalam susunan kepemimpinan perpustakaan.54

54

Wawancara dengan Henita sebagai Fungsional Pustakawan di BAPERSDA, 01 Juni 2010

Tahun 1983-1993 dijabat oleh Bapak Drs. Sabirin Nasution. Kepemimpinan Sabirin Nasution pada masa Perpustakaan Daerah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini terbukti Gedung perpustakaan Daerah dibangun pada masa kepemimpinanya. Sabirin Nasution menjabat selama 2 periode. Pada masa kepemimpinannya masyarakat lebih mengenal perpustakaan. Kemudian pada tahun 1993-1998 dijabat oleh Ibu Dra. Ria Chazana. Masa jabatan Ria Chazana selama 5 tahun.


(45)

Gambar 1: Struktur Organisasi Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara

3.3 Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Istilah Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara dikenal setelah keluarnya Keputusan Presiden No.11 Tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional. Adapun tugas, kedudukan dan fungsi Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara diatur dalam pasal 79 ayat (1) yang berbunyi: Perpustakaan Daerah seperti yang tersebut dalam keputusan ini merupakan Perpustakaan Wilayah yang berkedudukan sebagai satuan organisasi Perpustakaan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Perpustakaan Nasional. Selanjutnya Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan layanan dan pengembangan perpustakaan di daerah serta melaksanakan layanan dan pelestarian bahan pustaka.55

55

Wawancara dengan Asmanum sebagai Petugas Referensi, di BAPERSDA, 04 Juni 2010.

Kepala Perpustakaan Wilayah

Seksi Akusisi Deposit dan Pengolahan

(ADP)

Seksi Pelayanan dan Referensi Sub Bagian


(46)

3.3.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara memiliki tugas pokok antara lain: 1. Melaksanakan pembinaan layanan

Adapun arti pembinaan layanan adalah memberikan bimbingan kepada pengelola semua jenis perpustakaan khususnya dalam bidang tatacara atau teknik-teknik dalam layanan.

2. Pengembangan perpustakaan

Pengembangan perpustakaan adalah bagaimana strategi dan upaya-upaya untuk mengembangkan semua jenis perpustakaan baik dari segi jumlah perpustakaan maupun pengembangan komponen perpustakaan.

3. Melaksanakan layanan dan pelestarian bahan pustaka

Dalam melaksanakan layanan adalah usaha-usaha untuk memberdayakan perpustakan secara optimal dengan menggunakan sistem layanan yang lebih baik termasuk sistem peminjaman. Tentang pelestarian bahan pustaka dimaksudkan agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dapat dipelihara dengan sebaik-baiknya dengan cara mengadakan konservasi, penjilidan dan lain-lain, sehingga bahan pustaka tersebut bertahan lama dan dapat dimanfaatkan selama-lamanya oleh masyarakat para pemakai jasa perpustakaan.56

56

Novelina, Lubis. Op.cit. hlm. 14.

Adapun arti pembinaan dan pengembangan disini adalah upaya-upaya untuk membina dan mengembangkan semua jenis perpustakaan di Wilayah Propinsi Sumatera Utara:


(47)

a. Pertambahan unit-unit perpustakan dari semua jenis perpustakaan wilayah propinsi

b. Pertambahan ruang baca, koleksi sarana dan prasarana perpustakaan c. Menyusun dan menerbitkan berbagai bahan koleksi sekunder

d. Mengembangkan kerjasama dan koordinasi baik dalam ruang lingkup sendiri maupun antar perpustakan wilayah propinsi.

e. Melakukan evalusi serta berbagai kegiatan ketatausahaan. Fungsi Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah:

1. Mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan daerah.

2. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pada semua jenis perpustakaan daerah.

3. Melaksanakan pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan bahan pustaka. 4. Melaksanakan jasa perpustakaan, perawatan dan pelestarian bahan pustaka. 5. Melaksanakan penyusunan dan penerbitan bibliografi daerah dan katalog

induk daerah.

6. Melaksanakan penyusunan bahan pustaka berupa indeks,bibliografi, subjek, abstrak dan direktori.

7. Melaksanakan jasa informasi dan rujukan(referensi). 8. Melaksanakan kerjasama antar perpustakaan daerah.

9. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi kegiatan perpustakaan di daerah. 10.Melakukan urusan ketatausahaan.57

3.3.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Sarana dan prasarana yang dimiliki Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara mengalami penambahan hal ini karena faktor dibangunnya gedung baru yang berada di Jalan Brigjen Katamso No. 45 K. Perpustakaan Daerah memiliki 2 (dua) ruangan:

1) Ruang Tata Usaha

57


(48)

2) Ruang Layanan

Ruang layanan terdiri dari: a. Layanan Anak

b. Layanan Dewasa c. Layanan Majalah d. Layanan Referensi e. Layanan Deposit f. Layanan Pengolahan h. Audio Visual58

Maka fasilitas yang berhubungan dengan perpustakaan segera dipenuhi. Namun secara kuantitas jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki perpustakaan daerah tidak bisa dikelompokkan. Hal ini sebagai akibat dari tidak ada data yang memuat tentang fasilitas Setelah bernama Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara terjadi penambahan dan Audio Visual.

3.3.3 Koleksi dan Pengunjung Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Koleksi Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara mengalami peningkaatan dari Perpustakaan Wilayah seiring dengan kemajuan pelayanan. Tidak berbeda dalam hal sarana dan prasarana yang dimiliki Perpustakaan Daerah. Pada masa kepemimpinan Bapak Sabirin Nasution, Perpustakaan daerah sudah mempunyai gedung sendiri. Terlaksananya pembangunan gedung setelah mengajukan proposal kepada Pemerintah Daerah yaitu Gubernur Sumatera Utara.

58 Ibid.


(49)

Perpustakaan Daerah. Secara kualitas sarana dan prasarana perpustakaan sudah memenuhi syarat layaknya perpustakaan.59 Koleksi Perpustakaan Daerah terdiri dari 24.876 judul dan 47.652 Eksemplar.60

Pengunjung Perpustakaan Daerah semakin meningkat hal ini adanya penambahan sarana dan prasarana perpustakaan. Gedung Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara di bangun pada tahun 1991 yaitu pada masa kepemimpinan Bapak Sabirin Nasution yang terletak di Jalan Brigjen Katamso No. 45 K. Biaya pembangunan gedung sebesar 480 juta dengan luas 1.950 m2. Pengunjung perpustakaan rata-rata 600-700 orang per hari.61 Terdiri dari mahasiswa, dosen, pelajar, guru, pegawai, ibu rumah tangga, warga masyarakat dan peneliti.62

59

Wawancara dengan Henita sebagai fungsional pustakwan di BAPERSDA, 01 Juni 2010. 60

Waspada, 28 Juli 1991. 61

Analisa, 29 Mei 1991. 62

Waspada, 28 Juli 1991.

Untuk menghitung rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan daerah setiap Minggu, Bulan dan Tahun sebagai berikut:

a). Perkiraan jumlah pengunjung setiap Minggu (dalam satu Minggu Perpustakaan Daerah hanya buka 6 hari kerja) adalah:

(600 Org X 6 hari) = ± 3.600 Org/Minggu, hingga (700 X 6 hari) = ± 4.200 Org./Minggu

b). Perkiraan pengunjung setiap Bulan (dalam satu Bulan perpustakaan hanya buka 24 hari kerja) adalah:

(600 Org X 24 hari = ± 14.400 Orang/ Bulan, hingga 700 Orang X 24 hari = ± 16.800 Org/Bulan.


(50)

c). Perkiraan pengunjung setiap Tahun (dalam satu tahun terdiri dari 365 hari dikurangi 52 hari minggu = 313 hari X 10 % hari libur adalah:

(600 Org X 281 hari) = ± 168.600 Org/Tahun, hingga (700 Org X 281 hari) = ±. 196.700 Org/Tahun.

Jumlah pengunjung rata-rata setiap tahun ± 168.600 Org/Tahun, hingga ±. 196.700 Org/Tahun.

3.3.4 Anggaran dan Personil Ketenagaan Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Dalam melaksanakan pelayanan kepada pengguna, Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Diharapkan dana dari APBN dapat meningkatkan kinerja Perpustakaan Daerah untuk memuaskan pengguna. Anggaran perpustakaan setiap tahun selalu bertambah, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Termasuk anggaran Perpustakaan Daerah bertambah dibandingkan pada masa perpustakaan sebelumnya.

Tenaga kerja untuk menjalankan tugas dan fungsi perpustakaan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil. Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara memiliki jumlah pegawai sebanyak 98 orang.63 Hal ini telah terjadi penambahan dari sebelumnya berjumlah 85 orang. Salahsatu tujuannya untuk memaksimalkan kinerja yang akan dilakukan Perpustakaan daerah Propinsi Sumatera Utara.

63


(51)

3.3.5 Struktur Organisasi Perpustakaan Wilayah Propinsi Sumatera Utara Gambar 2: Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah

Pada struktur organisasi Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara tetap menggunakan struktur organisasi pada Perpustakaan Wilayah.64

Istilah Perpustakaan Nasional Propinsi dikenal setelah keluar Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1997 dalam pasal 4 tentang Susunan Organisasi. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara merupakan instansi vertikal Perpustakaan Nasional RI yang berada di daerah dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada kepala

Kepemimpinan Perpustakaan Daerah masih dijabat oleh Bapak Sabirin Nasution. Mulai 1983-1993. Adanya 2 perionde kepemimpinan ini tidak terlepas dari pengaruh yang besar terhadap perkembangan perpustakaan.

3.4. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara

64

Wawancara dengan Henita sebagai Fungsional Pustakawan, di BAPERSDA, 01 Juni 2010.

Kepala Perpustakaan Daerah

Seksi Akusisi Deposit dan Pengolahan

(ADP)

Seksi Pelayanan dan Referensi Sub Bagian


(52)

Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara berada di Ibukota Medan mempunyai wewenang antara lain membina semua jenis perpustakaan, baik perpustakaan milik pemerintah maupun milik swasta yang berada di Ibukota Propinsi Sumatera Utara maupun daerah tingkat II, kecamatan, dan desa/kelurahan sumatera utara.

Tugas Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara melaksanakan kegiatan di propinsi meliputi pengembangan, pembinaan dan pendayagunaan semua jenis perpustakaan di instansi atau lembaga pemerintah maupun swasta dalam rangka pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya serta pelayanan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Perpustakan Nasional Republik Indonesia.65

Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara mengutamakan pelayanan kepada masyarakat yang berada di Ibukota propinsi untuk kebutuhan informasi ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta usaha-usaha meningkatkan minat baca masyarakat.

Karena disamping sebagai pembina jabatan fungsional perpustakaan di wilayah propinsi juga sebagai deposit karya cetak dan karya rekam serta karya elektronika. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara juga berfungsi sebagai koordinator antar perpustakaan di wilayah propinsi dan sebagai perpustakaan umum di Ibukota Propinsi Sumatera Utara serta penyelenggaranya sangat luas yaitu memberikan arahan Presiden No. 50 Tahun 1997 yaitu memberikan pengarahan secara optimal dan konprehensif.

66

65

Rakhmat Natajumena, Op.cit, hlm. 17. 66

Wawancara dengan Henita, Fungsional Pustakawan, di BAPERSDA, 01 Juni 2010.


(53)

pengelolanya dalam berbagai jenis koleksi serta bahan pustaka yang sangat dibutuhkan oleh budaya baca masyarakat terutama bahan koleksi sejenisnya referensi.

3.4.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara

Perpustakaan nasional propinsi sumatera utara memiliki fungsi antara lain: a. Fungsi Perpustakaan Nasional Propinsi sumatera utara

Perpustakaan Nasional Propinsi sumatera utara adalah lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden sesuai dengan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1989 sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin memerlukan jasa layanan perpustakaan. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara berada di bawah Sekretaris Negara.67

a) Merumuskan rancangan kebijaksanaan di bidang pengembangan, pembinaan dan pendayagunaan perpustakaan propinsi.

Perpustakaan Nasional Propinsi sumatera utara mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di propinsi meliputi pengembangan pembinaan dan pendayagunaan semua jenis perpustakaan di instansi atau lembaga pemerintah maupun swasta dalam rangka kelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya serta pelayanan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan yaitu:

b) Mengembangkan pembinaan dan pendayagunaan semua jenis perpustakan di propinsi.

c) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta pembinaan sumber daya manusia di bidang perpustakaan.

d) Melaksanakan kerja sama informasi dengan badan atau instansi lain. e) Melaksanakan pengumpulan, penyimpanan dan pengelolaan serta

perawatan dan pelestarian bahan pustaka.

f) Mengelola karya cetak dan karya rekam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

67


(54)

g) Melaksanakan penyusunan bibliografi daerah, katalog induk daerah, katalog induk daerah bahan rujukan berupa indeks, bibliografi, subjek abstrak dan literatur lainya.

h) Melaksanakan layanan jasa koleksi seperti bahan rujukan, naskah dan multimedia.

i) Melaksanakan urusan administrasi.

j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala.68

Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara mempunyai fungsi paling penting dari semua sumber informasi ilmu pengetahuan teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangaunan nasional. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara juga mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah propinsi serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat. Dalam pengertian yang sangat mutakhir ini juga tersirat fungsi perpustakaan pada umumnya yaitu sebagai sumber ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan. Namun secara khusus setiap jenis perpustakaan Republik Indonesia berbeda dengan lainya.

b. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara Sebagai Sumber Referensi

Perpustakaan Nasional Sumatera Utara juga merupakan perpustakaan rujukan (referensi) untuk menyediakan bahan lembaran negara, tambahan lembaran negara berita negara, lembaran daerah dan bahan pustaka lainya. Perputakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara harus melaksanakan pembinaan layanan pustaka dan Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara menyimpan koleksi langka dan bersejarah seperti buku-buku yang masih ada dari zaman dahulu.69

68

Panti Astuti, Perpustakaan Nasional Propinsi, Medan: USU, 2006, hlm. 3. 69

Wawancara dengan Henita sebagai fungsional pustakawan , 01 Juni 2010. di BAPERSD


(55)

Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 dan Peraturan Daerah No.70 Tahun 1991, Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara melaksanakan penghimpunan, penyimpanan dan pelestarian karya cetak dan karya rekam (KCKR) yang dihasilkan di wilayah negara Indonesia. Perpustakan Nasional Propinsi Sumatera Utara menyediakan layanan yang diperlukan seperti:

1) Layanan menjadi anggota perpustakaan 2) Layanan internet

3) Layanan CD/VCD/Micro Film 4) Layanan informasi

5) Layanan peminjaman

6) Layanan membaca buku bagi yang bukan anggota perpustakaan70

Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara di dalam tugas sehari-harinya harus memanfaatkan pustakawan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang berijazah di bidang perpustakaan.

Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara tetap berpedoman pada UUD 1945 dan GBHN di dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di dalam menyediakan informasi sebagai referensi agar masyarakat pemakai lebih cepat memperoleh data yang sifatnya buku pegangan, buku petunjuk dan buku referensi yang benar-benar akurat.

71

1. Mencari informasi pejabat sebagai penyedia informasi sebaik-baiknya Pustakawan dalam menyelesaikan tugasnya harus mencakup:

2. Mencari bahan-bahan, dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan informasi

70

Panti, Astuti, Op.cit, hlm.5-6. 71


(56)

pejabat.

3. Menyusun kebijakan dengan peraturan yang berlaku

4. Mencari solusi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait, dengan demikian tugas dan fungsi, wewenang lembaga perpustakaan propinsi lebih fokus pada teknis pelayanan pemberian informasi ke publik.

5. Memuat kesimpulan terhadap berbagai ide-ide, masukan-masukan informasi yang baik dari masyarakat untuk dilaporkan kepada induk organisasi.

6. Membuat evalusi penyebaran informasi kepada publik yang wajib secara berkla maupun tanpa adanya permintaan publik.

7. Melakukan ketentuan kerahasiaan yang jelas dan tegas secara limitatif.72

Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara di dalam pengembangan dan kemajuan selalu disebut dengan lembaga pemerintah Non departemen yang menjalankan fungsi dan tugas pemerintah dibidang perpustakaan, bertangung jawab atas pengembangan jenis-jenis perpustakaan dalam kerangka sistem nasional perpustakaan nasional Indonesia, terwujudnya koleksi nasional sebagai wujud pelestarian hasil budaya bangsa khususnya dalam bentuk dokumen tercetak dan terekam yang kesemuanya tertulis di dalam Rancagan Undang-Undang RI.

c. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara sebagai Karya Deposit dan Silang layanan

Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara sebagai karya deposit dan silang layanan melaksanakan penghimpunan-penghimpunan dan pendayagunaan bahan pustaka

72


(57)

baik dalam berbagai jenis maupun karya rekam yang dihasilkan oleh pemerintah dan berbagai industri rekaan baik pemerintah, perorangan maupun badan swasta seluruh Indonesia. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara sebagai karya deposit silang layanan patuh dalam melaksanakan kegiatan pengembangan sesuai Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1991 tentang wajib serah pinjam karya cetak dan karya rekam termasuk film, cerita dan dokumenter.

Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara sebagai karya deposit dan karya silang layanan berusaha untuk membentuk kerja sama yang berkaitan sebagai jenis dan komponen perpustakaan di seluruh wilayah negara Republik Indonesia dalam rangka mengelola, memberikan akses, mempromosikan dan menyebarkan informasi dari semua jenis bahan pustaka atau sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni kepada msyarakat.73

Ruang layanan terdiri dari:

3.4.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi maka sarana dan prasarana Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara mengalamai penambahan. Hal ini juga pengaruh dari gedung baru yang di miliki perpustakaan nasional yang beralamat jalan Brigjen Katamso No. 49 K. Adapun Ruangan yang dimiliki Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara antara lain:

1) Ruang Tata Usaha 2) Ruang Layanan

73


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Panti, Perpustakaan Nasional Propinsi, Medan: USU, 2006

Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Basuki, Sulistyo, Perpustakaan dan Informasi Dalam Konteks Budaya, Depok: UI, 2006.

..., Periodisasi Perpustakaan Indonesia, Bandung: Rosdkarya Offset, 1994.

Blasius, Sudarsono, Analogi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006.

Djadjuliyanto, dkk, Himpunan Lengkap 1951-1990 Peraturan Perundang-Undangan

tentang Perpustakaan dan Pembukuan di Indonesia, Jakarta: BP Muara Agung,

1990.

Febrianty, Beta Ria, Perbandingan Pengembangan Koleksi Pada Masa Sebelum Krisis

Moneter, Masa Krisis Moneter, Proses Pemulihan dan Sesudah Krisis moneter Pada BAPERSDA, Medan: USU, 2007.

Fitriansyah, Muhammad, Sistem Informasi Sirkulasi Buku Pada Badan Perpuatakaan Dan

Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara, Medan: Amik Triguna Dharma, 2008.

Ginting, Kontak, Visi Dan Misi Perpustakaan Dalam Mencerdaskan Bangsa, Medan: Kampus USU, 2001.

Gottschalk, Louis, Nugroho Notosusanto (pnjh), Mengerti Sejarah, Jakarta: Penerbit UI Press, 1985.

Harahap, Hamidy Basyral, dkk, Kiprah Pustakawan Sepermpat Abad Ikatan Pustakawan

Indonesia (1973-1998), Jakarta: Infomedika, 1998.

Harumiaty, Nurma,dkk, 50 Tahun Perpustakaan Unair (1955-2005), Surabaya: Airlangga University Press, 2005.


(2)

Hasugian, Jonner, Dasar-dasar Perpustakaan dan Informasi, Medan: Penerbit USU Press, 2009.

Hermawan, Rachman,dkk, Etika Kepustakawan, Jakarta: Sagung Seto, 2006.

HS, Lasa, Petunjuk praktis pengelolaan perpustakaan Masjid dan Lembaga

Islamiah,Yogyakarta; UI PRESS,1994.

Kandina, Cut, Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Tenaga Kerja Pada BAPERSDA, Medan: USU, 2007.

Lubis, Tetty, Koleksi Deposit Daerah pada Perpustakaan Wilayah Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Sumatera Utara, Medan:USU, 2007.

Martono, Boedi, Arsip Korespondensi, Penciptaan dan Penyimpanan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1997.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005.

Nasution, Sabirin, Pembinaan dan Pengembangan Koleksi Ciri Khas Daerah Perpustakaan

Wilayah, Medan:: Laporan Tahunan, 1989.

Ngadikun, Suatu Tinjauan tentang Peranan Pelayanan Referensi pada Perpustakaan

Wilayah, Medan :USU,1987.

Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, Alumni : Bandung,1988

Nurhadi, Muljani, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia, Yogyakarta: Andi Offset, 1983.

Paembonan, Taya, dkk, Perbukuan Nasional Kini dan Tantangannya Masa Mendatang, Jakarta: Balai Pustaka, 1994.


(3)

Priska, Sistem Informasi Perpustakaan pada BAPERSDA, Medan: TRIGUNA DHARMA, 2007.

Rachmiaty, Persepsi Pustakawan pada BAPERSDA terhadap jabatan fungsional

pustakawan, Medan: USU, 2005.

Rakhmat, Natajumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Nasional

Propinsi, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI Bagian Proyek Pengembangan Sistem

Nasional Perpustakaan, 2000.

Raya, Tanjung, Peranan Rubrik Ilmu Pengetahuan pada Harian Waspada dalam

Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa di BAPERSDA, Medan: USU, 2003.

Ricklefts, Darmono Hardjowidjono (pnjh), Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993.

Rimbarawa,Kosam,dkk, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Rossi, Dindiny, Faktor Penghambat Pustakawan BAPERSDA dalam Memperoleh Angka

Kredit, Medan: USU, 2005.

Saragih, Ilderina, Persepsi Pengguna Perpustakaan Terhadap Layanan Sirkulasi pada

BAPERSDA,Medan:USU, 2003.

Sembiring, Isabella, Hubungan Pemanfaatan Layanan Deposit Dengan Kepuasan

Pengguna Pada BAPERSDA, Medan: USU, 2009.

Sihombing, Isabella, Hubungan Pemanfaatan Layanan Deposit Dengan Tingkat Kepuasan

Pengguna Pada BAPERSDA, Medan: USU, 2007.

Siregar, Ridwan, Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa, Medan: Penerbit USU Press, 2004.


(4)

..., Pelayanan Referensi di Perpustakaan, Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Suraningsih, Anik, Hubungan Tingkat Pendidikan Pustakwan dengan Kinerja Pustakawan, Medan:USU,2007.

Suryawan, Pengaruh Jabatan Funsional Pustakawan Terhadap Kinerja Pustakawan pada

BAPERSDA, Medan: USU, 2009.

Sutarno, NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, 2006.

..., Manajemen Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Syahrial, Rusina, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Jakarta: Jambatan, 2000.

Syahrini, Nurellyta, Sistem Informasi Inventarisasi Barang pada BAPERSDA, Medan: TRIGUNA DHARMA, 2007.

Trimo, Soejono, Dari Dokumentasi ke Sistem informasi Manajemen, Bandung: CV. Karya Remaja, 1987.

Wiji, Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2007.

Yusup M, Pawit, Pedoman Praktis Mencari Informasi, Bandung : Rosdakarya, 1995.

………, Ilmu Informasi,Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.


(5)

Surat Kabar

Analisa, 29 Mei 1991 Waspada, 28 Juli 1991


(6)

DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Indra Nasution.

Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 41 Tahun

Jabatan : Kepala Sub Bagian ( Kasubbid) Pengolahan

2. Nama : Suriyanti Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 50 Tahun

Jabatan : Kepala Bidang (Kasubbid) Layanan

3. Nama : Asmanum Ningsih Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 53 Tahun

Jabatan : Petugas Referensi Perpustakaan.

4. Nama : Henita Jenis kelamin : Perempuan Umur : 55 Tahun