prinsip-prinsip wadah alumni untuk kemudian digariskan dalam pertemuan- pertemuan berikutnya.
Pertemuan berikutnya ternyata tidak pernah berlangsung. Dari data-data resmi Fakultas, tercatat bahwa dari jumlah alumni 249 alumni, 46 orang
diantaranya bekerja dilingkungan Fakultas Pertanian USU 20. Informasi memberikan gambaran bahwa sejumlah besar bekerja dilingkungan Perusahaan
Perkebunan Negara dan Swasta, Dinas Pertanian Rakyat termasuk proyek-proyek perkebunannya dan Lembaga Penelitian RISPA, dsb. Hanya sebagian kecil
melaporkan belum memperoleh pekerjaan tetap, tetapi menolak dinyatakan dalam status “menganggur”. Ternyata tidak seorangpun dari para alumni datang
mendaftar diri untuk menjadi tenaga sukarelawan BUTSI.
3.6 HambatanTantangan
Keberangkatan dari orang-orang Belanda didaerah Sumatera diantaranya terdapat banyak ahli pertanian, yang semula akan diminta bantuannya,
mengakibatkan timbul kekhwatiran tentang perkembangan fakultas pertanian dikemudian hari. Dari kepulangan beberapa ahli tersebut, terdapat diantaranya
telah memiliki jabatan dan juga menjadi dosen di Fakultas Pertanian, antara lain : a.
Ir. J.D. Berlijn, yang selama ini telah memberikan mata pelajaran ilmu alat-alat umum dan juga mengenai mekanisasi pertanian.
b. Ir. H. Remeer yang memberikan pelajaran mengenai “Hydraulica”.
c. Nyonya Daroesman yang memberikan pelajaran Bahasa Inggris.
Selain itu ada juga terdapat beberapa pergolakan yang telah terjadi semenjak bulan Maret di Jl. Sumatera Tengah yang telah membuat pengaruh besar
Universitas Sumatera Utara
pada Fakultas Pertanian. Guru-guru besar seperti Prof.Dr.G.A. de Neve yang biasanya datang seminggu sekali dalam sebulan memberikan perkuliahan pada
mata pelajaran Geologi pada mahasiswa dan Prof. Dr. J.E.W. Heubult dalam mata pelajaran Botani tidak dapat datang ke Medan dikarenakan terputusnya hubungan
komunikasi. Sebagai pengganti dari Prof. Dr. J.E.W. Heubult dan Prof. Dr. G. A. de Neve yang sebelumnya memberikan perkuliahan dan seharusnya memberikan
ujian botani terpaksa ditundadiundur sampai tingkatan atas, dan posisi mereka digantikan oleh Ir.J.Pratasik dan Ir. Tan Hong Tong.
Pada saat pemberian pelajaran di Fakultas Pertanian dilakukan oleh guru- guru besar dan para lektor luar biasa yang pada waktu itu tenaga-tenaga pengajar
belum didapat. Hal ini sangat merugikan dalam perkembangan Fakultas Pertanian. Diharapkan apabila nanti perguruan tinggi ini telah diserahkan kepada pemerintah
akan mendapatkan perubahan yang sangat memuaskan. Kemudian pada kekurangan selanjutnya adalah adanya kekurangan ruangan. Berhubung dengan
segala sesuatu pekerjaan harus dilakukan secara bersamaan dengan Fakultas Kedokteran maka penerimaan mahasiswa harus dibatasi. Sebahagian besar dari
hambatan atau kesulitan yang dihadapi tersebut, dapat diatasi apabila Fakultas Pertanian sudah dinegerikan. Oleh karena itu pihak Departemen PP dan K agar
segera mengupayakan hal tersebut. Hal ini dapat berguna dalam pemindahan tugas yang bekerja di instansi
pemerintahan dapat bertugas di Fakultas Pertanian. Pertukaran tempat dari guru- guru besar yang semula merupakan “Visiting Professor” yang terdapat di Fakultas
Pertanian Medan dan yang bertempat tinggal didaerah konflik akan tidak merasa kesulitan apabila Fakultas Pertanian telah diambil alih oleh pemerintah. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
bertujuan agar para guru-guru besar dapat memberikan perkuliahan di Fakultas Pertanian di Payakumbuh. Usaha untuk memperluas tugas para dosen secara
terus-menerus telah dilanjutkan. Dalam hal ini, perlu dikemukakan bahwa Ir. Tarip A. Harahap dan Ir. M. Sipahutar yang merupakan berasal dari Dinas
Pekerjaan Umum Sumatera Utara telah bersedia untuk memberikan bantuantenaga kepada Fakultas Pertanian sebagai tenaga pengajar di fakultas
tersebut. Tentang adanya usaha untuk penempatan tenaga-tenaga pengajar yang
berasal dari dalam negeri, di lain sisi juga terdapat usaha untuk menarik dosen- dosen yang berasal dari luar negeri. Hubungan dengan Biro Bantuan Luar Negeri
dalam lingkungan “Colombo Plan” New Zealand diperbaharui kembali. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bantuan dosen dan materil dari New Zealand.
Hubungan antara Fakultas pertanian Negeri di Indonesia dipererat dengan kunjungan Prof. Ir. Tan Hong Tong merupakan salah satu ahli karet no. 1 di
Indonesia dan Ir. Pratasik ke konferensi fakultas sejenis yang dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 1958 sampai dengan 10 Januari 1958 di Bandung.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Peranan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara