Natalis USU yang diperingati setiap tahun. Kemudian disusul dengan berdirinya
Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat 1954, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1956, dan Fakultas Pertanian 1956.Pada tanggal 20
November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.
2.2 Terbentuknya Fakultas Pertanian
Indonesia merupakan negara agraris dengan jumlah perkebunan yang sangat luas, sebagai salah satu contoh yaitu daerah Sumatera Utara khususnya
daerah Sumatera Timur yang telah banyak memberikan kontribusi terhadap banyak perusahaan perkebunan, baik swasta maupun nasional. Adanya keinginan
untuk membuka fakultas pertanian pada awalnya telah dibahas secara intensif oleh Dewan Pimpinan setelah kedua fakultas pendahulunya Fakultas Kedokteran dan
Fakultas Hukum yang telah dibuka dan secara resmi diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 September 1955. Berdasarkan
hasil diskusi para anggota Dewan pimpinan maka dibentuk Panitia Ad Hoc yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan dibentuknya Fakultas pertanian di
Medan. Susunan Panitia Ad Hoc, antara lain : 1.
Prof. Dr. A. Sofian Ketua,
2. Hutabarat, Kepala Jawatan Pertanian Sumatera Utara anggota,
3. M. Mapilas L. Tobing, Inspektur Keuangan anggota,
4. Tan Su Tong, Direktur NV Tan Goan anggota,
Universitas Sumatera Utara
5. Ir. Tan Hong Tong, Dosen Fakultas Kedokteran, staf employee
AVROS anggota.
17
Panitia Ad hoc mengadakan rapat pertama pada tanggal 27 Mei 1955. Dalam rapat tersebut, Hutabarat memberi laporan tentang hasil tinjauannya ke Jakarta.
Beliau meenerangkan bahwa ia telah mengadakan pembicaraan di Bogor dengan pihak IPB dan dengan pihak kementrian P dan K. Kemudian pada
perkembangannyan Panitia Ad Hoc mengumpulkan fakta-fakta yang mendukung maupun yang tidak mendukung pembukaan Fakultas pertanian dibawah Yayasan
Universitas Sumatera Utara. Beberapa fakta penting yang dikemukakan oleh panitia, antara lain :
1. Sumatera Utara merupakan daerah pertanian dan perkebunan terpenting di
Indonesia, 2.
Perkebunan-perkebunan di daerah Sumatera Utara berkualitas,
3. Pada maatschhappy-maatschhappy perkebunan di Sumatera Utara telah
banyak bekerja Insinyur Pertanian yang telah berpengalaman dan sebagian diantaranya bersedia untuk memberi bantuan kepada Fakultas Pertanian
yang akan didirikan, 4.
Beberapa mata pelajaran untuk tingkat persiapan memiliki kesamaan dengan mata pelajaran di Fakultas Kedokteran sehingga dosennya dapat
dimanfaatkan untuk mengajar di Fakultas Pertanian.
17
Mahadi,dkk. Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara, Medan: USU Press, hal. 389.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka Panitia Ad Hoc menyimpulkan pendapatnya sebagai berikut:
1. Sumatera Utara merupakan daerah yang paling sesuai untuk mendidik para
ahli pertanian. Oleh karena itu, sudah sepatutnya dan sesegera mungkin daerah ini memiliki Fakultas Pertanian.
2. Pengadaan para dosen tidak perlu dikhawatirkan karen tersedia dengan
mencukupi baik dari maatschhappy-maatschhappy perkebunan maupun dari Fakultas Kedokteran.
3. Pembiayaan operasional Fakultas Pertanian juga dinilai tidak akan besar
karena sebagian fasilitas Fakultas Kedokteran seperti laboratorium dan lain-lain dapat dimanfaatkan secara bersama.
4. Masalah-masalah lain yang berhubungan dengan sumber-sumber
keuangan diserahkan kepada yayasan universitas sumatera utara dengan permohonan agar pengumpulan dana melalui sumbangan-sumbangan
masyarakat diaktifkan kembali.
18
Kemudian, laporan tersebut secara resmi disampaikan Panitia Ad Hoc kepada Dewan Pimpinan Yayasan Universitas Sumatera Utara. Dewan Pimpinan
menerima dengan baik hasil kerja panitia yang ditanggapi dengan membentuk Panitia Teknis Fakultas Pertanian. Dengan terbentuknya Panitia teknis ini maka
Panitia Ad Hoc dibubarkan. Panitia teknis pendirian Fakultas pertanian terdiri dari Prof. Dr. A. Sofian, J.M.D. Hutabarat dan Ir. Tan Hong Tong. Tugas utama
Panitia Teknis antara lain adalah menyusun pendirian Fakultas Pertanian di
18
Ibid, hal. 90
Universitas Sumatera Utara
Medan. Setelah panitia teknis memulai pekerjaan hingga sampai fase akhir, anggota panitia ditambah dengan Prof. Annie Abas Manopo yang saat itu
menjabat Dekan Fakultas Hukum dan Ir. J. Pratasiksdeorang staf employee NV Senembah Maatschhappy. Dengan penambahan anggota panitia ini, namanya
kemudian diganti menjadi Panitia Pelaksana Pendirian Fakultas Pertanian. Berdasarkan masukan saran dan masukan serta berbagai dukungan yang
diberikan baik oleh masyarakat maupun institusi pemerintah dan swasta maka pada tanggal 16 November 1958 Yayasan Universitas Sumatera Utara secara
resmi memutuskan pendirian Fakultas Pertanian di Medan. Jurusan yangdibuka pertama sekali dibuka adalah Tuinbwun, Landbwun dan Veeteelt. Acara peresmian
dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara yang bertempat di salah satu ruang Di Fakultas Hukum di Jalan Seram No. 1 Medan, Universitas Sumatera Utara selaku
Ketua Yayasan Universitas Sumatera Utara.
2.3 Dosen dan Mahasiswa