Deinisi Ilmu Pengetahuan Syarat-Syarat Ilmu

Ajaran Buddha A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sumber: http:static6.com201311satelit-131129b.jpg Gambar 4. 2 Satelit ruang angkasa Belajar dan mengembangkan diri adalah kewajiban sebagai generasi muda. Dunia telah berkembang begitu pesatnya. Perkembangan berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Umat Buddha tidak boleh ketinggalan tentang IPTEK, bahkan menjadi keharusan untuk menguasai IPTEK karena dapat dimu- dahkan segala pekerjaan, aktiitas, dan perjuangannya. Banyak tantangan dan masalah yang dihadapi bersama dalam mengembang- kan dan menguasai IPTEK. Menjaga agar IPTEK yang dipelajari, dikuasai, dimi- liki menjadi alat untuk meningkatkan taraf hidup dan menambah kebajikan.

B. Deinisi Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepas- tian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan knowledge, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut ilsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimil- ikinya. 69 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Contoh: Sumber : lisasetianaulfa.blogspot.com Gambar 4.3 Matahari, bulan, bumi 1. Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani materiil saja. Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak bulan, dan sebagainya. Sumber : tukang-jahit-guides.blogspot.com Gambar 4.4 Tukang jahit 2. Ilmu Psikologi hanya bisa membaca perilaku manusia jika lingkup pandangan- nya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Contoh: Ilmu psikologi menjawab apakah seorang penjahit cocok menjadi perawat. Dari pengamatanmu berkaitan dengan 2 contoh gambar di atas, kemukakan hal-hal berikut: 1. Peristiwa apakah yang ditunjukkan pada kedua gambar di atas? 2. Jelaskan bagaimana pandanganmu terhadap 2 hal di atas ketika ilmu pengeta- huan adalah produk 3. Jelaskan sikap dan perilaku apa untuk membentuk pribadi yang peduli dan berusaha keras untuk mengerti ilmu 4. Berilah catan-catatan penting terkait dengan kedua gambar di atas 70 Kelas X SMASMK Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id

C. Syarat-Syarat Ilmu

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah agar sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu. Sumber : jakartacity.olx.co.id Gambar 4.5 Teropong 1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan ma- salah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diu- ji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian. Sumber : www.unhalu.ac.id Gambar 4.6 Laboratorium 71 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasikan ke- mungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuen- sinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani ”Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah. 3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut ob- jeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga. Sumber : secarixkertas.blogspot.com Gambar 4.7 Penggaris 4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum tidak bersifat tertentu. Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu- ilmu sosial menyadari kadar keumuman universal yang dikandungnya ber- beda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

D. Deinisi Teknologi