Hambatan Penelitian Kelemahan Penelitian

86 manajemen evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan cirri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Notoatmodjo, 2009 Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan program antenatal care selalu dilaksanakan evaluasi. Evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota Semarang adalah setiap 3 bulan. Evaluasi dilaksanakan pada saat pertemuan Bikor. Selain itu, pihak DKK Semarang mengevaluasi dari pencatatan dan pelaporan oleh Pusesmas tiap bulannya. Untuk evaluasi dari Puskesmas ke BPM, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali pada saat pertemuan bidan di Puskesmas. Dengan adanya evaluasi ini, maka dapat diapantau ibu hamil risti yang ada di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang. Kemudian kendala terkait dengan evaluasi ini adalah bidan berhalangan hadir saat dilaksanakannya evaluasi di Puskesmas. Alasan ketidakhadiran tersebut bermacam-macam, antara lain BPM sedang bepergian di luar kota saat dilaksanakannya evaluasi.

5.2. HAMBATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN

5.2.1. Hambatan Penelitian

Hambatan di dalam penelitian ini adalah diperlukakannya waktu yang cukup lama untuk peneliti di dalam mengurus keperluan administrasi izin penelitian.

5.2.2. Kelemahan Penelitian

1. Kelemahan dalam penelitian kualitatif ini adalah kualitasnya yang sangat ditentukan oleh kejujuran dari informan utama. untuk mengatasi hal tersebut, sudah diantisipasi peneliti dengan pemilihan metode pengumpulan data yaitu 87 dengan metode wawancara mendalam, sehingga diharapkan informan dapat memberikan informasi sejujur-jujurnya kepada peneliti. Triangulasi sumber juga dilakukan guna mengantisipasi kelemahan tingkat kejujuran informan ini. 2. Penelitian ini berfokus pada aspek manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan program antenatal care. Faktor lingkungan yang mungkin berpengaruh tidak diteliti pada penelitian ini. 88

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

6.1.1. Gambaran Input dalam program antenatal care di Puskesmas Purwoyoso: 1. Sumber Daya Manusia SDM Kesehatantenaga kesehatan yang memberikan pelayanan program antenatal care dilihat dari jumlahnya masih kurang, yakni berjumlah 2 orang. Hal ini belum sesuai dengan Permenkes No.75 tahun 2014. Namun jika dilihat dari segi kualitas sudah memenuhi kualifikasi. Untuk pembagian tugas di Tim KIA adalah per program. Pelatihan ANC pada bidan dilaksanakan terakhir pada tahun 2013. Peran BPM di dalam pelaksanaan program antenatal care adalah dalam pencatatan dan pelaporan. 2. Sumber dana ANC berasal dari BOK dan DKK jika ada pengusulan. Dana dari DKK ini bersifat stimulasi, misalnya jika terjadi KLB dan hal lain di luar dugaan. Pemanfaatan dana yang ada digunakan untuk aplikasi ke masyarakat, artinya untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan Upaya Kesehatan Masyarakat terlebih dahulu dibandingkan dengan Upaya Kesehatan Perseorangan. 3. Sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Purwoyoso tersedia, tetapi dinilai masih kurang jika melihat dari tuntutan SOP yang semakin tinggi. Untuk kelayakannya, dinilai layak untuk digunakan tetapi tidak ada standarisasi ulang untuk alat-alat tersebut. Kendala yang ada adalah jumlah yang masih kurang