a. Untuk mengetahui pelaksanaan Qanun Khalwat di tingkat Mahkamah
Syar‟iyyah studi putusan Mahkamah Syariyyah di Provinsi Aceh Tahun 2010;
b. Untuk mengetahui perbandingan antara putusan Mahkamah Syar‟iyyah
di Provinsi Aceh Tahun 2010 dengan peraturan yang tertera dalam Qanun Aceh Nomor 14 Tahun 2003 Tentang Khalwat;
c. Untuk mengetahui perbandingan antara putusan Mahkamah Syar‟iyyah
di Provinsi Aceh Tahun 2010 dengan fiqh. 2.
Manfaat Penelitian Adapun hasil manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah
mengenai hukum khalwat baik dari segi qanun, putusan Mahkamah Syar‟iyyah, maupun fiqh.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap
upaya menanggulangi kemaksiatan khalwat di kabupatenkota lainnya. c.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia awal mula pelaksanaan syari‟at Islam di
Aceh, dan pelaksanaan Qanun Nomor 14 tahun 2003 tentang larangan berkhalwat di Aceh.
d. Diharapkan penilitian ini bermanfaat untuk menjadi acuaninspirasi
bagi para penulis yang akan melakukan penelitian mengenai Qanun Khalwat di Aceh.
D. Tinjauan PustakaPenelitian Terdahulu Studi Review
Ada beberapa skripsi yang membahas mengenai khalwat di Aceh, di antaranya adalah skripsi yang ditulis oleh Siti Idaliyah dengan judul
“Tindak Pidana Khalwat di Nanggroe Aceh Darussalam Analisis Komparatif Qanun
Nomor 14 Tahun 2003 Tentang KhalwatMesum dan Pasal 532-536 Tentang Pelanggaran Asusila Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana”, Tahun 2013. Siti Idaliyah dalam skripsi tersebut menemukan bahwa terdapat
perbedaan di dalam Qanun Khalwat No. 14 Tahun 2003 dengan pasal asusila yang terdapat di dalam KUHP yakni pasal 532-536 KUHP. Bahwa di dalam
Qanun Khalwat No. 14 Tahun 2003 suatu perbuatan khalwat akan tetap ditindak baik dilakukan di tempat tertutup maupun tempat terbuka umum.
Sedangkan pelanggaran asusila dalam KUHP pasal 532-536, bahwa pelanggaran asusila hanya akan ditindak jika dilakukan di tempat umum.
Artinya bahwa orientasi hukum pengaturan khalwat adalah untuk kemaslahatan dan kemanfaatan pribadi seseorang dan juga orang lain.
Siti Idaliyah juga membahas mengenai sejarah kemunculan atau alasan yang melatar belakangi adanya Qanun Khalwat. Bahwa hal yang
melatar belakangi munculnya Qanun Nomor 14 Tahun 2003 ialah adanya Keistimewaan dan Otonomi Khusus Daerah Istimewa Aceh antara lain di
bidang pelaksanaan Syariat Islam. Siti Idaliyah membahas pula Pasal 532-536 tentang pelanggaran Asusila dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
seperti menyanyikan lagu-lagu yang melanggar kesopanan, memperlihatkan benda atau gambar yang dapat meningkatkan nafsu birahi, dan lain sebagainya.