Desain Penelitian CAMPUR KODE DAN ALIH KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh simpulan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah Tahun Pelajaran 20132014 melakukan campur kode dan alih kode. Campur kode yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah Tahun Pelajaran 20132014 memiliki tiga bentuk campur kode yang berasal dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia maupun campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, yakni campur kode kata, campur kode frasa, dan campur kode klausa. Terdapat dua macam alih kode yang ditemukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah Tahun Pelajaran 20132014, yakni alih kode internal dan alih kode eksternal. Alih kode internal terjadi karena ada pergantian bahasa dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia atau sebaliknya, perpindahan situasi, penutur, pengaruh mitra tuturnya, dan perpindahan topik pembicaraan, sedangkan faktor adanya kehadiran orang ketiga dan ingin dianggap terpelajar tidak ditemukan dalam data. Alih kode eksternal yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah Tahun Pelajaran 20132014 terjadi ketika berbicara dengan teman sebayanya yang disebabkan oleh faktor ingin beradab-adab. Hasil penelitian menunjukkan adanya 46 data percakapan yang mengalami campur kode dan 20 data alih kode yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah Tahun Pelajaran 20132014.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagian terdahulu, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Bagi para guru sekolah menengah atas perlu memperhatikan penggunaan bahasa para siswa baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerahnya. Guru harus menghindari pemakaian bahasa daerah selama proses pembelajaran karena sekolah merupakan tempat yang formal, sehingga diperlukan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Pengecualian apabila campur kode dan alih kode memang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. 2. Bagi peneliti yang berminat di bidang kajian yang sama perlu menindak lanjuti penelitian dengan kajian campur kode dan alih kode yang terdapat dalam bahasa tulisan.

Dokumen yang terkait

CAMPUR KODE DALAM TUTURAN SISWA DAN GURU PADA PEMBELAJARAN KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO

3 10 136

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN BAHASA INDONESIA MASYARAKAT MINANG DI BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

1 56 72

CAMPUR KODE BAHASA SUNDA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA TUTURAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KELUMBAYAN BARAT TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 7 18

BAHASA LISAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SEKINCAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 23 78

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DA N IMPLIKASI NYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ( SUATU KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DA N IMPLIKASI NYA DALAM PEMBELA

0 26 104

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

4 52 64

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 48

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 12 76

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 12 KERINCI

0 0 12

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATEN KARANGANYAR

0 0 16