Macam-macam Model Cooperative Learning

E. Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together

1. Pengertian Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head

Together Numbered head together adalah model pembelajaran dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Hamdayama 2014: 175 mengemukakan numbered head together atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap sumber struktur kelas tradisional. Pembelajaran kooperatif tipe numbered head together merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Slavin Huda, 2013: 203 menjelaskan bahwa numbered head together pada dasarnya varian dari diskusi kelompok yang dikembangkan untuk memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan model cooperative learning tipe numbered head together merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok dan dalam pelaksanaannya guru memberi nomor pada setiap siswa dalam suatu kelompok.

2. Kelebihan dan Kekurangan Model Cooperative Learning Tipe

Numbered Head Together Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus disiasati oleh guru. Jika meminimalkan kekurangan pada model tersebut maka akan tercipta suatu pembelajaran yang efektif dan efisien. Hamdayama 2014: 177-178 menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari model cooperative learning tipe numbered head together yaitu: a. Kelebihan Numbered Head Together Model numbered head together memiliki kelebihan yaitu: 1 melatih siswa untuk dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain, 2 melatih siswa untuk bisa menjadi tutor sebaya, 3 memupuk rasa kebersamaan, dan 4 membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan. b. Kelemahan Numbered Head Together Model numbered head together memiliki kelemahan yaitu: 1 siswa sudah terbiasa dengan cara konvensional akan sedikit kewalahan, 2 guru harus bisa memfasilitasi siswa, dan 3 tidak semua mendapat giliran. Sejalan dengan pendapat di atas, Hamdani 2011: 90 mengemukakan kelebihan dan kekurangan dalam model numbered head together antara lain: a. Kelebihan model ini adalah: 1 Siswa menjadi siap semua. 2 Siswa melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. 3 Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. b. Kekurangan model ini adalah: 1 Kemungkinan nomor yang dipanggil akan dipanggil lagi oleh guru. 2 Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model cooperative learning tipe numbered head together memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Sedangkan kekurangannya yaitu tidak semua siswa mendapat kesempatan dipanggil nomornya oleh guru.

3. Sintaks Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together

Setiap model pembelajaran tentu terdapat langkah-langkah yang sudah tersusun secara runtut yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaannya, seperti model cooperative learning tipe numbered head together. Langkah-langkah model pembelajaran numbered head together kemudian dikembangkan oleh Ibrahim Hamdayama, 2014: 175-176 menjadi enam langkah sebagai berikut: a. Persiapan. b. Pembentukan kelompok. c. Diskusi masalah. d. Memanggil nomor anggota atau pemberi jawaban. e. Memberi kesimpulan. Selanjutnya Hanafiah Suhana 2010: 42 menyebutkan langkah- langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini sebagai berikut: a. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor. b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya. d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja mereka. e. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. f. Kesimpulan. Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan langkah- langkah model cooperative learning tipe numbered head together yaitu: membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, memberi nomor kepala kepada siswa, memberikan LKS kepada masing-masing kelompok, memanggil salah satu nomor siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok, mengarahkan siswa dari kelompok lain untuk memberi tanggapan, dan membuat kesimpulan bersama siswa.

F. Media

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Suryani Agung 2012: 136 menjelaskan media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar siswa. Latuheru Suryani Agung, 2012: 137 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 GAYAU SAKTI TP 2012/2013

0 11 69

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 47

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 5 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 51

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SD NEGERI 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

Penerapan cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi SMK YPKK 2 Sleman.

1 4 217