menurut undang-undang berbeda dengan nilai yang sebenarnya terjadi, maka permintaan nilai logam yang ditaksir terlalu tinggi nilainya akan banyak sekali
sehingga harganya akan meningkat kembali”.
Sistem moneter suatu Negara dikatakan menganut standar logam kembar jika: a. Dua logam pada suatu perbandingan tetap antara satu dengan yang lain
dijadikan sebagai standar nilai satu-satuan moneternya biasanya emas dan perak. b. Pemerintah harus selalu siap membeli emas dan perak pada harga tetap.
Sementara itu uang emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah. c. Segala bentuk uang kertas dari suatu Negara mungkin dapat ditukarkan oleh
pemegangnya ke dalam bentuk uang logam atau batangan logam . Sejarah menunjukkan bahwa bagi Negara yang mencoba menggunakan standar
kembar menghadapi adanya daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran logam-logam tersebut di pasar yang akan menyebabkan harga suatu logam lebih
tinggi dari pada yang lainnya. Ini akan menyebabkan berlakunya Hukum Greshman. Sebagai akibatnya, Negara tersebut dalam prakteknya menggunakan
standar logam tunggal dari logam yang harganya lebih tinggi, meskipun secara resmi tetap menggunakan standar kembar.
a. Kelebihan standar logam kembar Bimetallism Standard
Ø Kurang memadainya penyediaan emas relatip terhadap uang dan kredit yang diciptakan oleh pemerintah dan bank nampaknya mendorong dipakainya sistem
standar logam kembar. Ø Beberapa penganjur standar ini percaya bahwa sistem logam kembar ini akan
dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada standar tunggal yang didasarkan atas emas. Cadangan logam-logam selain emas lebih banyak dan tidak mudah
dipengaruhi oleh kenaikan yang berarti dari penyediaan cadangan-cadangan ini. Ø Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi dari emas dan
perak berubah-ubah dalam arah yang berlainan. Semakin banyak emas yang diproduksi dalam masa depresi ketika produksi perak menurun, karena perak ini
merupakan produksi pabrik logam seperti baja yang produksinya meningkat pada saat baik yaitu pada waktu ongkos penambangan emas meningkat dan produksi
emas tidak menarik. Cadangan emas dari suatu Negara akan selalu bertambah dari satu sumber atau lebih. Kenaikan di dalam cadangan moneternya akan mempunyai
akibat yang tidak dapat dihindari pada nilai total cadangannya. Ø Hukum Gresham tidak secara tetap akan berlaku karena aliran yang terlalu
tinggi dari uang ke dalam pasar yang mana akan menekan nilainya, dan membawanya ke dalam garis nilai tambang mint value.
b. Kekurangan standar logam kembar
Sejarah moneter di dunia pada abad 19 menunjukkan bahwa sistem standar logam kembar menjadi sistem standar logam tunggal kenyataannya. Perbedaan antara
nilai tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran. Akibatnya sistem moneter ini hanya berdasar pada
satu logam saja.
C. Dampak Standar Barang Terhadap Perekonomian
Inflasi yang menjadi masalah serius bagi otoritas moneter di rezim fiat money standard, pada masa tersebut standar barang dapat berjalan secara stabil. Hal ini
karena rezim tersebut memiliki rezim moneter yang berjalan secara otomatis yang dapat mengatur pergerakan supply money di suatu Negara serta diawasi secara
disiplin oleh otoritas moneter masing-masing Negara. Dengan demikian faktor utama yang menjadi pemicu inflasi pada uang substitusi sepenuhnya dapat
dikendalikan, maka dampak dari suatu Negara menganut standar barang terhadap perekonomian salah satunya dapat menyebabkan rendahnya inflasi. Hal ini juga
diakui oleh Frederik Hayek 1976, sebagaimana yang dikutip oleh Block 1999: “Secara signifikan hal tersebut hanya terjadi pada kejayaan sistem industry modern
dan selama standar emas yang berlangsung sekitas dua ratus tahun…..pada masa itu harga-harga diakhir rezim tersebut tidak mengalami perubahan. Ia sama
sebagimana awalnya.” Hayek, 1976:16
“Kecuali selama dua ratus tahun ketika standar emas diterapkan. Selain itu pemerintah sepanjang sejarah telah menggunakan kekuatan eksklusif mereka untuk
menipu dan mencuri harta rakyat.” Hayek, 1976:15. Disamping itu dengan adanya nilai tukar yang tetap antara mata uang suatu Negara
Negara dengan Negara lainnya menjadikan arus perdagangan dan investasi tumbuh dengan pesat. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Grenspan 1966 yang
juga dikutip oleh Block 1999 : “Ketika standar emas dan atau perak diterima sebagai alat pertukaran oleh sebagian besar Negara, standar emas dan atau perak
international yang bebas tanpa bebas telah membantu percepatan pembagian tenaga kerja devision of labour dan perluasan perdagangan international.
Meskipun alat-alat tukar seperti Dollar, Pound, Franch, dll berbeda antara satu Negara dengan Negara lainnya dan seluruhnya ditetapkan nilainya dengan emas
dan atau perak, namun selama masa tersebut tidak ada hambatan bagi perdagangan ataupun pergerakkan modal movement of capital”. Sehingga dampak dari suatu
Negara menganut standar barang terhadap perekonomian salah satunya dapat menyebabkan keseimbangan dalam perdagangan antara Negara lain.
Namun, masalah pokok yang timbul dari standar barang emas dan atau perak adalah kurang praktis apabila transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar.
Moneter Internasional
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah utama yang sering kita bicarakan adalah berkaitan dengan uang. Setiap Negara mempunyai mata uang
sendiri,dan mata uang itu menunjukkan nilai barangnya.Begitu juga dengan Sistem moneter internasional ini mengacu pada institusi-institusi dimana pembayaran atas
transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.
Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap
perubahan. Elemen inti dari sistem moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar.untuk itu dalam penulisan makalah ini penulis akan
membahas terkait dengan pengertian bisnis internasional,sejarah terbentuknya system moneter internasional serta Bagaimanakah kaitannya Hukum ekonomi
moneter internasional terhadap negara dan kepentingan ekonomi.
1.2. Rumusan Masalah