Dampak Standar Barang Terhadap Perekonomian

Sejarah moneter di dunia pada abad 19 menunjukkan bahwa sistem standar logam kembar menjadi sistem standar logam tunggal kenyataannya. Perbedaan antara nilai tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran. Akibatnya sistem moneter ini hanya berdasar pada satu logam saja.

C. Dampak Standar Barang Terhadap Perekonomian

Inflasi yang menjadi masalah serius bagi otoritas moneter di rezim fiat money standard, pada masa tersebut standar barang dapat berjalan secara stabil. Hal ini karena rezim tersebut memiliki rezim moneter yang berjalan secara otomatis yang dapat mengatur pergerakan supply money di suatu Negara serta diawasi secara disiplin oleh otoritas moneter masing-masing Negara. Dengan demikian faktor utama yang menjadi pemicu inflasi pada uang substitusi sepenuhnya dapat dikendalikan, maka dampak dari suatu Negara menganut standar barang terhadap perekonomian salah satunya dapat menyebabkan rendahnya inflasi. Hal ini juga diakui oleh Frederik Hayek 1976, sebagaimana yang dikutip oleh Block 1999: “Secara signifikan hal tersebut hanya terjadi pada kejayaan sistem industry modern dan selama standar emas yang berlangsung sekitas dua ratus tahun…..pada masa itu harga-harga diakhir rezim tersebut tidak mengalami perubahan. Ia sama sebagimana awalnya.” Hayek, 1976:16 “Kecuali selama dua ratus tahun ketika standar emas diterapkan. Selain itu pemerintah sepanjang sejarah telah menggunakan kekuatan eksklusif mereka untuk menipu dan mencuri harta rakyat.” Hayek, 1976:15. Disamping itu dengan adanya nilai tukar yang tetap antara mata uang suatu Negara Negara dengan Negara lainnya menjadikan arus perdagangan dan investasi tumbuh dengan pesat. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Grenspan 1966 yang juga dikutip oleh Block 1999 : “Ketika standar emas dan atau perak diterima sebagai alat pertukaran oleh sebagian besar Negara, standar emas dan atau perak international yang bebas tanpa bebas telah membantu percepatan pembagian tenaga kerja devision of labour dan perluasan perdagangan international. Meskipun alat-alat tukar seperti Dollar, Pound, Franch, dll berbeda antara satu Negara dengan Negara lainnya dan seluruhnya ditetapkan nilainya dengan emas dan atau perak, namun selama masa tersebut tidak ada hambatan bagi perdagangan ataupun pergerakkan modal movement of capital”. Sehingga dampak dari suatu Negara menganut standar barang terhadap perekonomian salah satunya dapat menyebabkan keseimbangan dalam perdagangan antara Negara lain. Namun, masalah pokok yang timbul dari standar barang emas dan atau perak adalah kurang praktis apabila transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar. Moneter Internasional

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah