nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat barang tertentu emas, perak, dan seterusnya yang ditentukan oleh Pemerintah.
Jika suatu Negara hanya memakai satu jenis barang logam sebagai standar moneternya maka Negara tersebut dikatakan menganut “mono metallism
standard”, tetapi jika Negara tersebut memakai dua barang logam sebagai standar moneternya maka dikatakan bahwa Negara tersebut menganut “bimetallism
standard”.
B. Klasifikasi Standar Barang
Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Standar emas the gold standard
2. Standar perak the silver standard 3. Standar kembar emas dan perak
1. Standar Emas a. Definisi Standar Emas
Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu bangsa mengucapkan menyatakan kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual-
belikan emas dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.
b. Macam-macam standar emas
Ada empat macam standar emas yaitu:
1 The Gold Coin Standard
Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan antara lain: · Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat tertentu emas dan biasanya yang
beredar adalah uang emas. Misalnya U 1 = 23,22 gram emas murni. · Pemerintah harus bersedia untuk melebur batangan emas menjadi uang emas
untuk kepentingan masyarakat umum. · Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter dengan sejumlah tertentu
emas agar supaya nilai satuan moneter sama dengan berat tertentu emas. · Adanya kebebasan bagi individu terhadap emas, apakah akan diekspor, disimpan
atau digunakan untuk berbagai tujuan pribadibusiness. · Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran dan harus diterima umum di
dalam pembayaran. · Uang kredit, pada umumnya hanya didukung oleh sebagian cadangan emas, dan
dapat ditebus dengan uang emas.
2 The Gold Bullion Standard
Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya the gold coin standard. Persamaannya antara lain:
· Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan dengan berat tertentu emas.
· Pemerintah membeli dan menjuan seluruh emas yang ditawarkan pada harga tetap.
· Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli emas oleh masyarakat karena jumlah emas yang dijual banyak.
· Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran hutang.
· Pemerintah menerima uang kredit untuk ditukarkan dengan emas. Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar ini:
1. Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.
2. Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak ada kebebasan membuat uang emas.
3 The Meneged Bullion Standard
Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas. Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran
umum. Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas. Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian
standar ini. Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk menurunkan kadar emas dalam setiap satuan dolar agar supaya merangsang
kegiatan usaha melalui kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya devaluasi.
4 The Gold Exchange Standard
Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.
· Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan seberat emas yang tetap. · Pasar bebas emas dijamin, memperbolehkan masyarakat untuk berbuat
sekehendaknya terhadap cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta diberikan kebebasan untuk
mendapatkan emas dari perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang. · Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk membeli sertifikat emas dari
pemerintah dimana dapat ditukarkan dengan emas. Sertifikat-sertifikat emas ini dinyatakan dalam satuan moneter dari suatu Negara yang menganut standar emas
baik the gold coin dan the gold bullion standasrd. Sifat-sifat yang menonjo; dari sistem ini, sifat yang membedakannya dengan the gold coin dan the gold bullion
standard, adalah bahwa uang kertas dapat ditebus dengan sertifikasi emas pada suatu bank asing di dalam suatu Negara yang menganut the gold coin ataupun the
gold bullion standard, sertifikasi-sertifikasi ini merupakan tagihan langsng pada cadangan emas atau investasi jangka pendek yang dimiliki oleh Negara. Tetapi
Pemerintah atau Bank Sentral yang menganut penggunaan atas sertifikasi- sertifikasi ini.
c. Kelebihan standar emas