2. Lembaga Keuangan Non-Bank
1. Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Ketentuan umum yang melandasi melandasi kegiatan dari bank dan
lembaga keuangan adalah undang-undang pokok perbankan no 14 tahun 1967 yang menyebutkan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui
kegiatan-kegiatan dibidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat.
Peranan dan fungsi Bank dalam masyarakat yaitu : a. Sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana masyarakat.
b. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau lembaga pemberi kredit.
c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran utang.
Secara Umum,macamjenis Bank dapat dibagi menjadi :
1. Bank Sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan
tersebut Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebiujakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system devisa serta mengatur dan
mengawasi bank. Tugas bank sentral yaitu menjaga kestabilan setiap unsur perekonomian dalam
negeri dan juga menjadi sebuah lembaga yang bertanggung jawab dalam kestabilan harga kebutuhan atau nilai mata uang dalam hal ini valas yang sedang berlangsung
di suatu negara. Kenaikan inflasi
atau yang biasa kita alami dengan kenaikan setiap harga baik harga kebutuhan atau harga lain yang bersifat kebutuhan pokok seperti
beras, listrik, air juga turut diatur oleh Bank Sentral. Biasanya penurunan nilai
uang yang terjadi karena sentimen negatif dari pasar uang yang akhirnya turut mendorong perekonomian suatu negara menjadi melemah atau menjadikan nilai
inflasi dalam suatu waktu kurun waktu tertentu di suatu negara melonjak sehingga tercipta keadaan yang semrawut dalam arti kata terjadi penurunan kesehatan
ekonomi. Bank sentral pada dasarnya mempunyai tugas untuk memelihara supaya sistem
moneter itu bekerja secara efesien sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat pertumbuhan kredit uang beredar sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi tanpa mengakibatkan inflasi.
Tugas-tugas Bank Sentral yaitu : 1 Memperlancar lalu-lintas pembayaran sehingga dapat cepat dan efisien.
Untuk memenuhi tujuan ini , Bank sentral menciptakan uang kertas. Dengan demikian apabila kebutuhan masyarat akan uang kas meningkat Bank Sentral dapat
memenuhinya. 2 Sebagai pemegang Kas Pemerintah. Bank Sentral memegng peranan penting
dalam membantu memperlancar kegiatan keuangan dengan cara : · Menerima pembayaran pajak
· Membantu melakukan pembayaran Pemerintah · Membantu penempatan serta pengedaran surat-surat berharga Pemerintah
3 Mengatur dan mengawasi kegiatan Bank-Bank umum. 4 Melakukan pengumpulan serta analisa data ekonomi nasional dan
internasional. Dalam struktur moneter Indonesia, peranan Bank Sentral sebagai pembina dan
pengawas Bank-Bank serta pengendali peredaran uang,di kategorikan sebagai berikut:
a. Bank Sirkulasi
Sebagai Bank Sirkulasi, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang logam sebagai alat pembayaran yang sah.
b. Banker’s Bank Bank Sentral disebut sebagai Bankir dari Bank-Bank, artinya Bank Sentral
dianggap sebagai salah satu sumber dana dimana Bank-Bank dapat meminta bantuan Bank Indonesia untuk menambah permodalan mereka dalam rangka
pemberian pinjaman kepada nasabah. c. Lender of last resort
Dalam kaitan ini, Bank Indonesia disebut sebagai pemberi pinjaman pada tingkat terakhir. Dalam hal ini, Bank Indonesia memberikan bantuan dengan fasilitas
kredit likuiditas darurat.
2. Bank Umum, Bank umum adalah suatu lembaga keuangan yang tujuan utamanya adalah mencari
keuntungan.keuntungan merupakan selisih antra pendapatan dan biaya merupakan bank yang bertugas melayani segenap lapisan masyarakat dan bank yang menerima
simpanan dalam bentuk giro dan deposito dalam dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
Fungsi Bank Umum :
1. Penciptaan uang 2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat 4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga 6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon
seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
3. Bank Perkreditan Rakyat BPR Merupakan Lembaga keuangan Bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka dan tabungan yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha Bank perkreditan rakyat.
Fungsi BPR antara lain : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit. 3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito
berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami
over likuiditas.
4. Bank Syariah, Merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak menggunakan sistem
perbankan pada umumnya, namun dengan menggunakan sistem syariah khususnya menurut syariah agama Islam.
Fungsi bank syariah dalam paradigma akuntansi Islam, secara garis besar terdiri
atas 4 fungsi utama yaitu : a. Sebagai Manajemen investasi.
Bank-bank syariah dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan. Menurut kontrak mudharabah, bank dalam
kapasitasnya sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan investasi dana dari peihak lain menerima presentase keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam
ha terjadi kerugian, sepenuhnya menjadi risiko dana shahibu mal, sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.
b. sebagai Investasi Bank-bank syariah menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha
baik dana modal maupun dana rekening investasi dengan menggunakan aat-alat investasi yang konsisten denagan syariah. Di antara contohnya adalah kontrak
murabahah, musyarakah, bai’ as-salam, bai’ al-istisna’, ijarah, dan lain-lain.
Rekening investasi menjadi dua yakni rekening investasi tidak terbatas dan terbatas :
1. Rekening investasi tidak terbatas general investment Pemegang rekening jenis ini memberi wewenang kepada bank syariah unutk
menginvestasika dananya dengan cara yang dianggap paling baik dan feasible, tanpa menerapakan pembatasan jenis, waktu, dan bidang usaha investasi.
2. Rekening investasi terbatas Pemegang rekening jenis ini menerapkan pembatasan tertentu dalam hal jenis,
bidang usaha, dan waktu bank menginvestasikan dananya. c. Sebagai Jasa keuangan
Bank syariah dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdasakan wupah fee based dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Contohnya,
garansi, transfer kawat, LC, dan sebagainya. d. Sebagai Jasa sosial
Konsep perbankan islamsyariah mengharuskan bank islam melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh pinjaman kebaikan, zakat, atau dana sosial yang
sesuai dengan ajaran Islam. Konsep perbankan syariah juga mengharuskan bank syariah memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan
menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.
2. Lembaga Keuangan Non-Bank