Matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan,
dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma dan akhirnya
dalil Ruseffendi dalam Herumawan, 2008:1.
Matematika adalah pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada
mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan terstruktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori dibuat secara deduktif berdasarkan
kepada unsur yang tidak terdefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola
atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keteraturan dan keharmonisannya Johnson dan James dalam
Suwangsih, 2006:4.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa pengertian matematika adalah pola berfikir terstruktur
yang terorganisasi dengan menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat berupa bahasa simbol.
2.8 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan oleh penelit
i sebagai berikut. “Apabila dalam pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe TAI dengan memperhatikan
langkah-langkah secara tepat, maka akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 1 Sumberagung Lampung Timur
Tahun pelajaran 20132014. ”
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal
classroom action research CAR Wardhani, dkk., 2007:1.3. Pendapat lain dinyatakan tentang penelitian tindakan kelas,
yaitu menurut Arikunto 2006:58 adalah penelitian tindakan action research yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas silabus,
materi, dan lain-lain ataupun output hasil Belajar. PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas Arikunto,
2006:58.
Sesuai dengan metode PTK, prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang
terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu: 1 perencanaan
planning, 2 pelaksanaan
acting, 3
pengamatan observing, 4 refleksi reflecting Wardhani, dkk., 2007:2.4.
3.1 Rencana Penelitian
A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Sumberagung
Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur.
B. Waktu Penelitian Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai dengan
bulan Januari 2014, dimulai tahap persiapan hingga penyusunan laporan hasil penelitian.
C. Subjek Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan secara kolaborasi partisipasi
antara peneliti dengan guru kelas V SD N 1 Sumberagung Lampung Timur. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas V SD N 1
Sumberagung lampung Timur dengan jumlah siswa 29 siswa terdiri dari 18 siswa perempuan 17 siswa laki-laki.
3.2 Sumber Data
Data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh
dari hasil tes yang berbentuk skor angka.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan. a. Lembar panduan observasi, dilakukan dengan cara mengamati
aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. b. Tes, dilakukan dengan cara memberikan lembar soal pada siswa guna
mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya model kooperatif tipe TAI pada pembelajaran matematika kelas V SDN 1 Sumberagung
Lampung Timur.