Kebiasaan Belajar PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA, KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 2 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

18 Perbedaan tingkat keberhasilan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satu diantaranya adalah kebiasaan belajar siswa. Berbicara masalah kebiasaan, setiap manusia satu dengan yang lainnya tidaklah sama, ada seorang siswa yang yang mempunyai kebiasaan belajar acuh tak acuh, belajar saat menjelang ujian atau belajar cukup dengan menghafal saja. Segala sesuatu yang dilakukan manusia baik yang penting maupun yang tidak penting mempunyai kebiasaan yang tersendiri dan berbeda. Begitu pula dalam hal kebiasaan belajar yang merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Menurut Aunurrahman dalam Novi 2009:185, kebisaan belajar adalah prilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya. Kemudian Menurut Witherington mengemukakan Djalali, 2008:128, bahwa kebiasaan belajar adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Di dalam belajar, kebiasaan belajar perlu dipupuk dan dikembangkan karena kebiasaan bukanlah sesuatu yang telah ada, namun sesuatu yang harus dibentuk. Sedangkan menurut Djali 2008:128, kebiasaan belajar adalah cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu meneria pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaruhan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Selanjutnya menurut Suryabrata 2004, kebiasaan belajar adalah suatu perbuatan 19 belajar dan perbuatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang, terencana, terarah, sistematis,serta dilakukan dalam situasi belajar tertentu. Kebiasaan belajar bukan merupakan bakat alamiah yang berasal dari faktor bawaan, tetapi merupakan perilaku yang dipelajari dengan secara sengaja dan sadar selama beberapa waktu. Karena diulang sepanjang waktu, berbagai perilaku itu begitu terbiasakan sehingga akhirnya terlaksana secara spontan tanpa memerlukan pikiran sadar sebagai tanggapan otomatis terhadap sesuatu proses belajar. Tentu saja kebiasaan belajar adakalanya merupakan kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang buruk kebiasaan belajar yang baik akan membantu peserta didik untuk menguasi pelajarannya, menguasai materi dan meraih keberhasilan di sekolah. Sedangkan kebiasaan belajar yang buruk akan mempersulit peserta didik untuk memahami pelajarannya dan menghambat siswa dalam mencapai keberhasilan di sekolah. Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud kebiasaan belajar adalah suatu perilaku belajar yang dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang lama yang pada akhirnya menjadi menetap dalam diri siswa sehingga hal tersebut dapat memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perubahan sebagai akibat dari proses belajar, maka kegiatan belajar harus direncanakan sedemikian rupa dan mempunyai tujuan. Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penunjang tercapainya hasil belajar siswa. Dengan memiliki kebiasaan belajar yang baik maka setiap usaha belajar akan memberikan hasil yang memuaskan. Ilmu yang sedang dituntut dapat dimengerti 20 dan dikuasai dengan maksimal serta ujian-ujian bisa dilalui dengan hasil yang baik sehingga pada akhirnya dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Menurut Gie Dewi, 2002:13 mengemukakan kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik, antara lain: 1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya. Seorang siswa perlu membuat jadwal belajar di rumah atau diperpustakaan yang dilaksanakan secara teratur. Hal ini akan dapat dilaksanakan jika siswa memiliki sifat disiplin. 2. Membaca dan membuat catatan. Sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca dengan teratur, sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi serta membuat catatan dengan teratur dan rapih agar mudah dibaca. 3. Mengulang bahan pelajaran. Untuk lebih memantapkan apa yang telah dipelajari ulang. 4. Mengerjakan tugas. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, siswa perlu mengerjakan tugas, baik itu pekerjaan rumah atau latihan mengerjakan soal. Berdasarkan uraian di atas, bahwa kebiasaan belajar yang baik tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi kebiasaan harus direncanakan, dilatih, diusahakan dan dikembangkan sedikit demi sedikit atau secara berulang-ulang. Apabila seseorang belajar tanpa rencana sulit untuk memperoleh hasil yang maksimal. Mengenai cara belajar yang baik, siswa dapat menerapkan prinsip belajar yaitu adanya kedisiplinan, keteraturan dan konsentrasi maka kegiatan belajar akan berjalan dengan baik. Kebiasaan belajar mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar, dengan adanya kebiasaan belajar yang baik seseorang akan menggunakan waktunya untuk belajar serta tenaga dan pikirannya banyak dicurahkan untuk belajar sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Kebiasan belajar. Kebiasaan belajar yang baik juga akan membantu siswa dalam menguasai materi yang sedang dipelajarinya sehingga pada akhirnya siswa tersebut akan 21 memperoleh hasil belajar yang maksimal. Siswa yang menerapakan kebiasaan belajar yang baik dan teratur tentu akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang tidak menerapkan kebiasaan belajar. Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan memperoleh pengetahuan dapat disebabkan oleh kebiasaan belajar yang kurang baik, sehingga menghambat kamajuan belajar siswa dan pada akhirnya akan mengalami kegagalan dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Menurut Dimyati dalam Novi 2002: 246, kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa: 1. Belajar pada akhir semester 2. Belajar tidak teratur 3. Menyia-nyiakan kesempatan belajar 4. Bersekolah hanya untuk bergengsi 5. Datang terlambat 6. Bergaya jantan seperti merokok, sok menggurui teman lain. Sedangkan menurut Aunurrahman dalam Novi 2009:185 ada beberapa bentuk perilaku yang menunjukkan kebiasaan tidak baik dalam belajar yang sering kita jumpai pada sejumlah siswa, seperti: 1. Belajar tidak teratur 2. Daya tahan belajar rendah belajar secara tergesa-gesa 3. Belajar bilamana menjelang ulangan atau ujian 4. Tidak memiliki catatn pelajaran yang lengkap 5. Tidak terbiasa membuat ringkasan 6. Tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi pelajaran 7. Senang menjiplak pekerjaan teman, termasuk kurang percaya diri di dalam menyelesaikan tugas 8. Sering datang terlambat 9. Melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk misal merokok. 22 Jenis-jenis kebiasaan belajar di atas merupakan bentuk-bentuk perilaku belajar yang tidak baik karena mempengaruhi aktivitas belajar siswa dan pada gilirannya dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh.

3. Lingkungan Belajar

Lingkungan mempunyai peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena manusia manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dari waktu ke waktu lingkungan selalu mengitari manusia, sehingga antara manusia dan lingkungan terhadap hubungan timbal balik dimana lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan. Begitu juga dalamproses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar dan perkembangan anak. Lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut. Lingkungan yang merupakan sumber belajar memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran. Lingkungan dalam arti sempit adalah alam sekitar di luar diri individu atau manusia. “Lingkungan itu mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-s truktural” Dalyono, 2007: 129. Menurut Hamalik, 2004: 195 lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan 23 adalah segala sesuatu yang disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku secara langsung maupun tidak langsung. Supardi dalam Fatma 2003: 2 menyatakan “lingkungan adalah jumlah semula benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati”. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan lingkungan yang di dalamnya diperlukan suatu interaksi antara sesama manusia. Lingkungan belajar menurut Muhammad Saroni dalam Fatma 2006: 82-84, adalah “segala sesuatau yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran yang dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga siswa merasa betah di sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan apapun keterpaksaan”. Sedangkan menurut Indra Djati Sidi dalam Fatma 2005: 148, “Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar menyenangkan”. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan keaktifan belajar, oleh karena itu lingkungan belajar perlu ditata semestinya. Slameto 2003: 60 mengem ukakan bahwa “Lingkungan belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat”. Lingkungan yang pertama yaitu lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang dikenal anak pertama kali dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Lingkungan keluarga adalah segenap stimuli, interaksi, dan kondisi dalam hubungannya dengan perilaku ataupun karya orang lain yang berada disekitar sekelompok orang yang terikat oleh darah, perkawinan, atau adopsi. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap siswa karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang utama bagi perkembangan seorang anak. Di dalam keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 97

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP UTAMA 3 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 81

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP UTAMA 3 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 77

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 1

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 83

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, CARA GURU MENGAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 89

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DI RUMAH CARA BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 75

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA, KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 2 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 87

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 15 93

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BATANGHARI NUBAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 79