Tujuan dan Manfaat Penelitian Kerangka Teori

5

b. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah, penulis akan membatasi masalah berkisar pada prosedur yang digunakan BPRS Al-Salam dalam menganalisis kelayakan pembiayaan mikro. Oleh karena itu secara spesifikasi perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini difokuskan pada pembahasan sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pembiayaan mikro oleh BPRS Al-Salam Cabang Cinere? 2. Bagaimana analisis kelayakan pembiayaan mikro pada BPRS Al- Salam Cabang Cinere? 3. Bagaimana strategi BPRS Al-Salam Cabang Pembantu Cinere dalam menganalisis kelayakan pembiayaan mikro yang diajukan oleh nasabah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah : Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui prosedur kelayakan pembiayaan mikro oleh BPRS Al-Salam Pembantu Cinere. b. Untuk mengetahui analisis kelayakan pembiayaan mikro pada BPRS Al-Salam Pembantu Cinere. 6 c. Untuk mengkaji strategi BPRS Al-Salam Cabang Cinere dalam menganalisis kelayakan pembiayaan mikro. 2. Manfaat penelitian a. Bagi penulis, untuk meningkatkan pemahaman tentang ilmu pembiayaan. b. Bagi Akademisi 1. Dapat mengetahui praktek-praktek pada dunia perbankan, sehingga 2. dapat dijadikan bekal pada suatu saat nanti. 3. Sebagai sumber ilmu untuk menambah wawasan pengetahuan kita secara langsung dengan menghubungkan dengan penerapan teori yang ada di bangku kuliah. c. Bagi Praktisi 1. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada nantinya untuk meningkatkan kinerja BPRS dalam pemberian pembiayaan. 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan dalam menjalankan pemberian pembiayaan, sehingga dapat meminimkan resiko tidak tertagihnya pembiayaan. d. Bagi Masyarakat Sebagai tambahan informasi bagi peneliti lain ataupun masyarakat untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan BPRS dan tata cara dalam melakukan permohonan pembiayaan. 7

D. Kerangka Teori

1. Pengertian BPRS Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. 3 Berdasarkan Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan, bank pembiayaan rakyat syariah BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 4 BPR yang status hukumnya disahkan melalui Paket Kebijakan Keuangan Moneter dan Perbankan PAKTO tanggal 27 Oktober 1998 pada hakikatnya merupakan modifikasi model baru dari Lumbung Desa dan Bank Desa yang ada sejak 1980-an. 5 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah umumnya melayani masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Di dalam operasionalnya Bank Pembiayaan Rakyat juga melayani kegiatan atau operasional bank seperti menerima simpanan dan menyalurkan pembiayaan khususnya pada masyarakat ekonomi menengah ke bawah. 3 Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009, h. 6 4 Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 5 M. Ma’ uf A dullah, Huku Pe a ka da Pe ke a ga Ba k “ya iah di I do esia, Banjarmasin: Antasari Press, 2006, h. 88 8 2. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal yaitu pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif. 6 Sedangkan menurut Undang-Undang Perbankan No. 21 Tahun 2008 tentang pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,salam, dan istishna’; d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah danatau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai danatau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah 6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, h.160 9 jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. 7 3. Analisis Pembiayaan Sebelum penyaluran pembiayaan dilakukan maka harus diadakan analisis untuk menentukan layak tidaknya suatu pembiayaan direalisasikan. Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian pembiayaan yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5C character, capacity, capital, collateral, condition, analisis 7P personality, party, purpose, prospect, payment, profitability, protection dan studi kelayakan. Kedua prinsip ini 5C dan 7P memiliki persamaan yaitu apa-apa yang terkandung dalam 5C dirinci lebih lanjut dalam prinsip 7P dan di dalam prinip 7P di samping

E. Sistematika Penulisan