1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan usaha dari suatu perusahaan maka akan dirasakan perlu adanya
sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Salah satu bentuk sumber dana yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan adalah pembiayaan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara pertumbuhan suatu kegiatan perekonomian atau suatu
kegiatan usaha dari perusahaan dengan eksistensi pembiayaan mempunyai koefisien, korelasi yang sangat erat.
Peraturan Bank Indonesia No.1422PBI2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pemberian Kredit Atau Pembiayaan dan Bantuan Teknis Dalam
Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, bawsannya bank umum diwajibkan untuk menyalurkan dananya dalam bentuk kredit
pembiayaan kepada UMKM dengan pangsa sebesar minimal 20 secara bertahap yang diikuti dengan penerapan insentifdisinsentif.
1
1
Peraturan Bank Indonesia No.1422PBI2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pemberian Kredit Atau Pembiayaan dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah
1
2
Badan Pusat Statistik 2003 di dalam Sri Winarni 2006 mengidentifikasikan permasalahan umum yang dihadapi oleh UMKM adalah
1 Kurang permodalan, 2 Kesulitan dalam pemasaran, 3 Persaingan usaha ketat, 4 Kesulitan bahan baku, 5 Kurang teknis produksi dan keahlian, 6
Keterampilan manajerial kurang, 7 Kurang pengetahuan manajemen keuangan, dan 8 Iklim usaha yang kurang kondusif perijinan,
aturanperundangan Hasil penelitian kerjasama Kementerian Negara KUKM dengan BPS
2003 di dalam Sri Winarni 2006 menginformasikan bahwa UKM yang mengalami kesulitan usaha 72,47 , sisanya 27,53 tidak ada masalah.
Dari 72,47 yang mengalami kesulitan usaha tersebut, diidentifikasi kesulitan yang muncul adalah 1 Permodalan 51,09 , 2 Pemasaran 34,72
, 3 Bahan baku 8,59 , 4 Ketenagakerjaan 1,09 , 5 Distribusi transportasi 0,22 dan 6 Lainnya 3,93 .
Persentase kesulitan yang dominan dihadapi UMKM terutama meliputi kesulitan permodalan 51.09. Lebih lanjut disebutkan bahwa dalam
mengatasi kesulitan permodalannya diketahui sebanyak 17,50 UKM menambah modalnya dengan meminjam ke bank, sisanya 82,50 tidak
melakukan pinjaman ke bank tetapi ke lembaga Non bank seperti Koperasi Simpan Pinjam KSP, perorangan, keluarga, modal ventura, lainnya.
Sedangkan permasalahan yang dihadapi UMKM dalam mendapatkan kredit modal usaha antara lain adalah 1 Prosedur pengajuan yang sulit
3
30,30 , 2 Tidak berminat 25,34 , 3 Pelaku UMKM Tidak punya agunan 19,28 , 4 UMKM yang tidak tahu prosedur 14,33 , 5 Suku
bunga tinggi 8,82 ,, 6 Proposal ditolak 1,93 . Dibalik besarnya peran dari usaha mikro bagi perekonomian
nasional,sektor ini masih dihadapkan pada permasalahan utama yang dihadapi oleh sektor UMKM untuk mengembangkan usahanya adalah kurangnya
modal. Perkembangan sektor UMKM yang demikian menyiratkan bahwa
terdapat potensi yang besar atas kekuatan domestik, jika hal ini dapat dikeloladan dikembangkan dengan baik tentu akan dapat mewujudkan usaha
menengah yang tangguh.Semakin hari persaingan dalam bisnis perbankan dalam pembiayaan UMKM sangat ketat.
Persaingan tersebut tidak hanya terjadi antar bank,tetapi persaingan juga datang dari lembaga keuangan lain yang berhasil mengembangkan
produk-produk keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada usaha perbankan
tersebut menjadikan masing-masing lembaga perbankan harus berlomba untuk memenangkanpersaingan bisnis.
2
2
Chandra Dewi, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Strategi Pemberian Kredit dan Dampaknya Terhadap Non Performing Loan, 2009.
4
Namun sektor UMKM memiliki resiko yang besar, karena suatu usaha tidak ada yang bisa memastikan apakah akan mendapatkan keuntungan atau
justru akan mengalami kerugian. Berdasarkan hal-hal tersebut maka penulis ingin meneliti lebih jauh
dan mencoba menuangkan hasil analisa berdasarkan data yang faktual melalui penulisan karya ilmiah, yang berupa skripsi dengan judul
“Analisis Kelayakan Pembiayaan Mikro Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
BPRS Al-Salaa m” Studi Kasus BPRS Al Salaam Cabang Cinere.
B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah