Pengertian Bimbingan Kelompok Bimbingan Kelompok
                                                                                keterampilan  dan  sikap  yang  memadai  untuk  terselenggaranya proses kegiatan kelompok secara efektif.
Hartinah 2009:124 mengatakan bahwa keterampilan dan  sikap tersebut meliputi:
1 kehendak  dan  usaha  untuk  mengenal  dan  mempelajari dinamika  kelompok,  fungsi-fungsi  pemimpin  kelompok  dan
hubungan antara anggota di dalam kelompok; 2 kesediaan menerima orang lain, yaitu anggota kelompok;
3 upaya  untuk  menciptakan  hubungan  yang hangat  antara anggota kelompok;
4 kesediaan  menerima  berbagai  pendapat  dan  sikap  yang berbeda  dan  mungkin  berlawanan  dengan  pandangan
pemimpin kelompok; 5 pemusatan  perhatian  terhadap  suasana,  sikap dan  perasaan
seluruh anggota kelompok; 6 menciptakan  dan  memelihara  hubungan  antar  anggota
kelompok; 7 pengarahan  demi  tercapainya  tujuan  bersama  yang  telah
disepakati; 8 Keyakinan  dan  kemanfaatan  proses  dinamika  kelompok
sebagai wahana untuk membantu para anggota; dan 9 Rasa  humor,  bahagia  dan  rasa  puas,  baik  yang  dialami  oleh
konselor sendiri maupun orang lain.
b. Peranan Pemimpin Kelompok Dalam  mengarahkan  suasana  kelompok  melalui  dinamika
kelompok. Prayitno 2004:7 menjelaskan bahwa pemimpin kelompok berperan dalam:
1 Pembentukan  kelompok  dari  sekumpulan  calon  peserta terdiri  atas  8–10  orang,  sehingga  terpenuhi  syarat-syarat
kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok, yaitu:
a Terjadinya  hubungan  antara  anggota  kelompok,  menuju keakraban diantara mereka;
b Tumbuhnya  tujuan  bersama  diantara  anggota  kelompok, dalam suasana kebersamaan;
c Berkembangnya etikat dan  tujuan  bersama  untuk  mencapai tujuan kelompok;
d Terbinanya kemandirian pada diri setiap anggota kelompok, sehingga  meraka  masing-masing  mampu  berbicara  dan
tidak menjadi yes-man; dan e Terbinanya  kemandirian  kelompok,  sehingga  kelompok  ini
berusaha dan mampu “tampil beda“ dari kelompok lain. 2 Penstrukturan,  yaitu  membahas  bersama  anggota  kelompok
apa,  mengapa  dan  bagaimana  layanan  bimbingan  kelompok dilaksanakan.
3 Pentahapan kegiatan bimbingan kelompok. 4 Penilaian segera hasil layanan bimbingan kelompok.