Gaya Kepemimpinan Transaksional Gaya Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa

126 personal namun ia sebagai pemimpin berusaha kalau ada jemaat baru maka ia menyediakan waktu untuk melakukan kunjungan dan melakukan sentuhan secara personal. Dalam kasus 1 satu, ditemukan hal yang tidak jauh berbeda dengan kasus 2 dua. Hasil wawancara diperoleh keterangan dari salah satu orang yang dipimpin subjek, mengaku bahwa ia menemukan sosok Gembala jemaat memperlakukan dirinya sebagai anak. Ia sendiri merasa memiliki bapak rohani yang perduli dan sangat baik dalam mendidik dirinya. Labih lanjut dijelaskan bahwa Pdt. Bambang Hengky adalah sosok pemimpin yang memiliki “hati bapak”. Hati bapak yang dimaksudkan adalah ia sebagai sosok yang sangat mengasihi orang-orang yang dipimpinnya, selalu mau berkorban untuk orang-orang yang dipimpinnya dan memperlakukan mereka sebagai anak-anaknya sendiri. Bentuk kasihnya dia tunjukan melalui tindakan-tindakan yang tegas tetapi disisi lain ia pun bisa mempelakukan orang-orang yang dipimpinnya dengan penuh kelembutan.

4.1.5. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Secara kritis ketika melakukan tinjauan terhadap bagian yang berkaitan dengan gaya atau tipe kepemimpinan yang ditunjukan oleh kedua Pendeta beretnis Tionghoa maka terungkap juga adanya gaya atau tipe kepemimpinan transaksional. Dari data yang tersaji, yang diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan observasi, ditemukan bahwa kedua Pendeta beretnis Tionghoa sebagai pemimpin melakukan pengorbanan yang tidak sedikit selama proses kepemimpinan dalam gereja yang dipimpin. Pengorbanan yang tidak sedikit yang dimaksud, ditunjukan dalam bentuk materi. Dalam kasus 1 satu, pengorbanan yang ditunjukan oleh subjek dalam bentuk menyerahkan komplekstanah yang dahulunya milik pribadi dari Pdt. Bambang Hengky dan keluarga kepada gereja. Sehingga tanah yang saat ini telah dibangun bangunan gereja dan berbagai unit pendukung, telah menjadi milik jemaat lokal sepenuhnya. Sedangkan 127 pada kasus 2 dua, subjek yang memimpin sebagai gembala jemaat pada saat proses pembangunan gedung gereja, juga melakukan pengorbanan dalam bentuk materi. Hal ini ditunjukannya ketika subjek menjual 2 dua mobil pribadinya untuk membantu kebutuhan biaya pembangunan gedung gereja. Walaupun di satu sisi pengorbanan dalam bentuk materi tersebut dianggap sebagai hal yang positif, yang ditunjukan kedua Pendeta beretnis Tionghoa sebagai pemimpin, namun pada sisi lain, tidak dapat diabaikan bahwa hal tersebut juga dapat menjadi salah satu indikasi adanya gaya atau tipe kepemimpinan transaksional. Gaya kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan yang bercirikan adanya pengorbanan individu terhadap oganisasi dikarenakan adanya kepentingan pribadi. Kepemimpinan yang memotivasi orang-orang yang dipimpin dengan minat-minat pribadinya. Kepemimpinan transaksional juga melibatkan nilai-nilai akan tetapi nilai-nilai itu relevan sebatas proses pertukaran exchange process , tidak langsung menyentuh substansi perubahan yang dikehendaki. Jika melihat corak kepemimpinan yang khas dari gereja-gereja aliran Pentakosta, dalam hal ini tidak mengenal adanya mutasi Pendeta yang berlaku dalam sinode Gereja-gereja aliran Pentakosta tersebut berada, maka tidak menutup kemungkinan munculnya kepentingan pribadi atau individu dari pemimpin. Kondisi ini memungkinkan Pendeta menjadi Gembala jemaat dalam durasi waktu yang tidak ditentukan atau bahkan dapat seumur hidup menjadi pemimpin dalam jemaat tersebut karena tidak adanya mutasi dalam kepemimpinan gereja-gereja aliran Pentakosta. Dengan corak demikian, maka pemimpin bisa saja melakukan pengorbanan yang tidak sedikit dalam bentuk materi terhadap gereja yang dipimpin. Hal ini dikarenakan ia tahu bahwa akan menjadi pemimpin seumur hidup dalam gereja tersebut. Tidak adanya mutasi atau 128 pertukaran penempatan Pendeta dalam gereja-gereja aliran Pentakosta juga memungkinkan Pendeta menganggap bahwa gereja menjadi miliki pribadi atau individu. Dalam kasus 2 dua, subjek menjadi Gembala jemaat setelah kepemimpinan dalam Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga sebelumnya dipegang oleh ayahnya yaitu Pdt. Andreas Muliatno Rusli. Jadi kepemimpinan Pdt. Andreas Muliatno Rusli digantikan oleh putranya sendiri yakni Pdt. Gideon Rusli yang telah menjadi Gembala jemaat sampai saat ini. Kondisi ini cenderung mengarah pada adanya kepentingan pribadi pemimpin ketika mealakukan pengorbanan kepada gereja yang dipimpin. Kondisi ini yang oleh peneliti maksudkan menjadi alasan adanya gaya atau tipe kepemimpinan transaksional jika dilihat dari sisi lain. Jadi nilai yang ditunjukan oleh kedua Pendeta beretnis Tionghoa, dalam hal ini pengorbanan yang dilakukan, dapat atau dimungkinkan menjadi sebatas proses pertukaran exchange process .

4.2. Pemimpin yang Mampu Menjadi Teladan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga

0 2 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga T2 752013029 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga T2 752013029 BAB II

1 2 51

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga T2 752013029 BAB V

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Pendeta Beretnis Tionghoa: studi kasus pada gereja-gereja aliran Pentakosta di Kota Salatiga

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB II

1 6 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) T2 752010013 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Politik Pemimpin Gereja Katolik: Studi pada Gereja Katolik St. Paulus Miki Salatiga T2 752014029 BAB IV

0 0 15