Tujuan Simulasi Prinsip-prinsip Simulasi

20 gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa simulasi adalah percobaan guna mendapatkan gambaran terhadap kegiatan yang direncanakan dengan model yang mirip dengan kegiatan tersebut. Dalam setiap bentuk simulasi akan terjadi hal-hal sebagai berikut : 1 para pemain memegang peranan yang mewakili dunia kenyataan, dan juga membuat keputusan-keputusan dalam mereaksi penilaian mereka terhadap setting dalam mereka temukan sendiri. 2 mereka mengalami perbuatan-perbuatan tiruan yang berhubungan dengan keputusan- keputusan mereka dan penampilan umum mereka. 3 mereka memonitor hasil-hasil kegiatan masing-masing, dan riarahkan untuk merefleksi terhadap hubungan antara keputusan-keputusan mereka sendiri dan konskuensi-konskuensi akhir yang menunjukan gabungan dari berbagai perbuatan. Dengan demikian, dalam simulasi para pelaku dapat memperoleh kecakapan bersikap dan bertindak yang sesuai jika menghayati situasi yang sebenarnya.

b. Tujuan Simulasi

1 Tujuan langsung a Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari. b Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip c Untuk latihan memecahkan masalah 21 2 Tujuan tidak langsung a Untuk meningkatkan aktivitas belajar dengan melibatkan dirinya dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya. b Untuk memberikan motivasi belajar karena sangat menarik dan menyenangkan anak-anak. c Melatih anak bekerjasama dalam kelompok dengan lebih efektif d Menimbulkan dan memupuk daya kreatif anak e Melatih anak untuk memahami dan menghargai pendapat peranan orang lain

c. Prinsip-prinsip Simulasi

1 Simulasi itu dilakukan oleh kelompok siswa. Tiap kelompok mendapatkan kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga berbeda. 2 Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing 3 Penentuan topik dapat dibicarakan bersama antara guru dengan siswa, dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, tingkat sekolah dan situasi setempat. 4 Petunjuk simulasi dapat terlebih dahulu disiapkan secara terinci, tetapi dapat pula secara garis besarnya saja, tergantung dari bentuk simulasi dan tujuannya. 22 5 Dalam simulasi hendaknya dapat dicapai tujuan-tujuan yang menyangkut domain kognitif penambahan pengetahuan tentang berbagai konsep dan pengertian, domain afektif seperti menyenangkan, mengharukan, solidaritas, simpati, dan sebagainya. 6 Harus diingat bahwa simulasi itu dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik. 7 Dalam simulasi harus dapat digambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berturut-turut yang diperkirakan terjadi dalam situasi yang sesungguhnya. 8 Dalam simulasi hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu, serta terjadinya berbagai proses seperti akibat-akibat, problem solving dan sebagainya.

d. Model-model Simulasi