Pengukuran Pencapaian Kompetensi Ujian Nasional Bidang Keahlian Busana Butik a. Ujian Nasional

31 f Penilaian evaluation, yaitu kemampuan mengkaji nilai atau harga sesuatu, seperti pernyataan atau laporan penelitian yang didasarkan suatu kriteria. Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. dapat disimpulkan pada sekolah menengah kejuruan mempunya tiga ranah kompetensi yaitu kompetensi afektif, kognitif dan psikomotor. Ranah afektif terdiri dari sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

c. Pengukuran Pencapaian Kompetensi

Profil kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan SMK terdiri dari kompetensi umum dan kompetensi kejuruan. Kompetensi umum mengacu tujuan pendidikan nasional, sedangkan kompetensi kejuruan mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI. SMK terbagi dalam beberapa bidang keahlian, salah satunya adalah bidang keahlian busana butik. Setiap bidang keahlian mempunyai tujuan menyiapkan peserta didiknya untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian busana butik adalah membekali peserta didik agar berkompeten. 32 Mengukur pencapaian kompetensi kognitif pada penelitian ini menggunakan tes pencapaian kompetensi yaitu berupa tes esai sedangkan kompetensi afektif dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi partisipasi siswa. Pencapaian kompetensi merupakan penilaian untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan sehingga dapat diketahui tingkat penguasaan suatu materi oleh siswa. Penilaian pencapaian kompetensi ini difokuskan pada pencapaian kompetensi pemilihan bahan baku husana berdasarkan kesempatan pakai dengan mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu batas nilai minimal yang harus dicapai oleh siswa agar dapat dinyatakan mencapai atau menguasai suatu kompetensi dasar. Menurut Depdiknas 2008, ketentuan penetapan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal dalam pembelajaran di SMK yaitu: 1 KKM ditetapkan pada awal tahun pembelajaran 2 KKM ditetapkan oleh forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP di sekolah 3 KKM dinyatakan dalam bentuk presentase berkisar antara 0-100 4 KKM untuk masing- masing indikator idealnya berkisar 75 5 Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah kriteria ideal 6 Dalam menentukan KKM dengan mempertimbangkan: a Tingkat kemampuan rata- rata siswa b Kompleksitas indikator yaitu kesulitan kerumitan indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetnsi yang diperoleh siswa c Kemampuan sumber daya pendukung yaitu sarana prasarana, 33 d ketersediaan tenaga, manajemen sekolah dan kepedulian stakeholder sekolah. 7 KKM dapat dicantumkan dalam Lembar Hasil Belajar Siswa LHBS sesuai dengan model yang dipilih sekolah. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP, kriteria ketuntasan minimal KKM pada mata pelajaran teori kejuruan di SMK yaitu 75 75 http:bsnp- indonesia, diakses Januari 2014 Di SMK Diponegoro Depok, indikator penilaian terhadap kompetensi pada mata pelajaran teori kejuruan berdasarkan pencapaian nilai KKM yaitu 75 75, sehingga siswa yang belum mencapai ketentuan tersebut dinyatakan belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM dan harus melakukan perbaikan remidial.

4. Busana Pesta a. Pengertian Busana