Model-model Simulasi Jenis Simulasi

22 5 Dalam simulasi hendaknya dapat dicapai tujuan-tujuan yang menyangkut domain kognitif penambahan pengetahuan tentang berbagai konsep dan pengertian, domain afektif seperti menyenangkan, mengharukan, solidaritas, simpati, dan sebagainya. 6 Harus diingat bahwa simulasi itu dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik. 7 Dalam simulasi harus dapat digambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berturut-turut yang diperkirakan terjadi dalam situasi yang sesungguhnya. 8 Dalam simulasi hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu, serta terjadinya berbagai proses seperti akibat-akibat, problem solving dan sebagainya.

d. Model-model Simulasi

1 Model Stokastik atau probabilistic Model stokastik adalah model yang menjelaskan kelakuan sistem secara probabilistik; informasi yang masuk adalah secara acak. Proses stochastic sifat-sifat keluaran output merupakan hasil dari konsep random acak. Meskipun output yang diperoleh dapat dinyatakan dengan rata-rata, tapi kadang-kadang ditunjukkan pula pola penyimpangannya. Model yang mendasarkan pada teknik peluang dan memperhitungkan ketidakpastian uncertainty disebut model probabilistic atau model stokastik. Solihun via http:dephut.go.id diakses Januari 2014. 2 Model Deterministik 23 Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan masalahnya menjadi lebih sederhana. 3 Model Dinamik Model simulasi yang dinamik adalah model yang memperhatikan perubahan-perubahan nilai dari variable-variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang berbeda. 4 Model Statik Model statik adalah kebalikan dari model dinamik. Model statik tidak memperhatikan perubahan-perubahan nilai dari variabel-variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang berbeda. 5 Model Heuristik Model heuristik adalah model yang dilakukan dengan cara coba-coba, kalau dilandasi suatu teori masih bersifat ringan, langkah perubahannya dilakukan berulang-ulang, dan pemilihan langkahnya bebas, sampai diperoleh hasil yang lebih baik, tetapi belum tentu optimal Subagyo, 2000.

e. Jenis Simulasi

1 Sosiodrama Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan 24 pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. 2 Psikodrama Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk trapi, yaitu agar mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan- tekanan yang dialaminya. 3 Role Playing atau Bermain Peran Bermain peran merupakan metode pembelajaran untuk mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi. 4 Peer Teaching Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru. Selain itu, peer teaching bisa dilakukan oleh seorang siswa kepada siswa lainnya yang syarat salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran. 5 Simulasi Game Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan tertentu. 25

f. Langkah-Langkah dalam Proses Simulasi