d. Mengajarkan tentang peran interaksi sosial. Interaksi sosial anak terjadi dalam kelompok keluarga. Anak belajar
dari orang tua, saudara kandung, dan anggota keluarga lain, mengenai apa yang dianggap benar dan salah oleh kelompok sosial tersebut.
Penolakan sosial atau hukuman bagi perilaku yang salah dan dari penerimaan sosial atau penghargaan bagi perilaku yang benar akan
memperoleh motivasi yang diperlukan untuk mengikuti standar perilaku yang ditetapkan anggota masyarakat.
19
2. Pendidikan Islam Mengenai Moral
Sebelum memahami hakikat Pendidikan Agama Islam, harus dipahami makna pendidikan itu sendiri. Kata pendidikan berasal dari kata
”didik” yang artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, serta memungkinkan setiap warganya mengembangkan diri, baik dalam aspek
jasmaniah maupun rohaniah berdasarkan falsafah pancasila.
20
Kementerian Agama menyatakan bahwa pendidikan agama islam adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam
meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam melalui
19
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga, 1993, hal. 75-78.
20
Ali, Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan , Jakarta : Bina Ilmu, 2004, hal. 5
kegiatan bimbingan, pengajaran danatau latihan.
21
Pendidikan agama islam yang pada hakikatnya merupakan sebuah proses itu, dalam
pengembangannya juga dimaksud sebagai rumpun mata pelajaran yang diajarkan di sekolah maupun perguruan tinggi. Dengan demikian,
pendidikan agama islam PAI dapat dimaknai dalam dua pengertian ; 1. Sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama islam, 2. Sebagai bahan
kajian yang menjadi materi dari proses penanaman pendidikan itu sendiri. Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu sebagai berikut:
a. Pendidikan agama islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara
berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai. b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan; dalam arti
ada yang dibimbing, ada yang diajari dan atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
terhadap ajaran agama islam c. Pendidik atau guru pendidikan agama islam GPAI yang melakukan
kegiatan bimbingan, pengajaran dan ataulatihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam.
21
Mgz. Nazarudin,
Manajemen Pembelajaran
Implementasi Konsep,
Karakteristik, dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Yogyakarta : Teras, 2007, cet.Ke-I, hal. 12.
d. Kegiatan pembelajaran
pendidikan agama
islam; kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, penghayatan dan pengalaman ajaran agama islam peserta didik.
22
3. Pendidikan Moral Siswa Dalam Keluarga