kerja penyelenggaraan pembinaan moral siswa yang semakin efektif guna mengantarkan para siswa mempersiapkan diri menjadi generasi
muda yang berkarakter Islami. b. Bagi guru mata pelajaran, hasil penelitian diharapkan menjadi bahan
masukan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu untuk merumuskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, merumuskan
silabus, merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pemilihan Kata Kerja Operasional yang benar-benar sinkron dengan
setiap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai digaraiskan dalam Kurikulum 2013 sehingga tercipta pembelajaran yang efentif
untuk mengantarkan siswa menumbuh-kembangkan multi-kecerdasan berbasis riset sehingga memiliki kemantapan kesadaran moral Islamiy.
c. Bagi peneliti yang akan datang, hasil penelitian ini diharapkan bisa
dipakai dalam pengembangan rancangan penelitian yang relevan dengan topik ini tetapi dalam nuansa pendekatan yang lebih variatif
dipandang dari perspektif disiplin ilmu dan perspektif metode riset.
E. Penegasan Istilah
1. Penegasan istilah secara konseptual a.
Pembinaan : Usaha, tindakan, dan kegiatan yg dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yg lebih baik.
9
b. Moral : Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai
akhlak dan budi pekerti; kondisi mental yang mempengaruhi
9
Arti kata, http:artikata.comarti-360090-pembinaan.html
, diakses pada tanggal 15 July 2014
seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin.
10
Moral jua bisa diartikan sebagai, perilaku yang sesuai dengan kode moral
kelompok sosial. “Moral berasal dari kata latin mores yang berarti tata cara, kebiasaan dan adat”.
11
c. Siswa
: Mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di
sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berpengetahuan, berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia,
dan mandiri.
12
Dengan demikian, maka secara konseptual, yang dimaksud dengan pembinaan moral siswa adalah proses membimbing siswa agar memiliki
perilaku yang mengacu pada nilai-nilai, etika, kharakter yang benuansa Islami.
2. Penegasan istilah secara operasional Secara operasional, yang dimaksud dengan pembinaan moral siswa
adalah realitas proses membimbing siswa agar memiliki perilaku Islami yang diteliti melalui studi kasus yang diukur dengan observasi partisipan
dan wawancara mendalam serta dokumentasi, kemudian hasilnya dianalisis dengan metode induksi.
10
Ibid. . .
11
Elizabeth, B, Hurlock, Perkembangan Anak, Jilid 2. Jakarta : Erlangga, 1978, hal. 74
12
Arti kata, http:artikata.com arti-351498-siswa.html
, diakses pada tanggal 15 July 2014
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam memahami pembahasan skripsi ini maka penulis memandang perlu mengemukakan sistematika pembahasan.
Skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian awal : halaman sampul depan, halaman judul, halaman
persetujuan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi.
Bagian utama inti terdiri dari masing-masing bab berisi sub-sub bab : Bab I : Pendahuluan : a Konteks Penelitian, b Fokus Penelitian, c Tujuan
Penelitian, d Kegunaan Hasil Penelitian, e Penegasan Istilah, f Sistematika Penulisan Skripsi
Bab II : Tinjauan Pustaka : A Moral 1 pengertian moral, 2 pendidikan islam mengenai moral, 3 Pendidikan moral siswa dalam keluarga 4
Pendidikan moral siswa disekolah 5 konsep moral dalam PAI, B peran guru dalam pembinaan moral, C faktor penghambat dan pendukung pembinaan
moral, D pendidikan moral guna menyelamatkan generasi yang akan datang. Bab III : Metode Penelitian : a jenis penelitian, b lokasi penelitian, c
kehadiran peneliti, d sumber data, e teknik pengumpulan data, f teknik analisis data, g pengecekan keabsahan data, h tahap-tahap penelitian.
Bab IV : Hasil Penelitian Lapangan : a paparan data dari lapangan, b temuan , c pembahasan.
Bab V : Penutup : a kesimpulan, b saran. Bagian akhir, meliputi : a daftar rujukan, b lampiran-lampiran, c surat
pernyataan keaslian tulisan, d daftar riwayat hidup penulis.
BAB II TINJAUAN TEORI