117
5. Aspek Estetika
Karya batik ini berbeda dari karya sebelum-sebelumnya memiliki visualisasi keutuhan prosesi peryaaan, dari visualisasi penyebaran udhik-udhik,
numplak wajik, gejog lesung, nabuh gamelan, gunungan lanang dan wadhon semua jadi hampir semua prosesi dalam perayaan sekaten tersebut
divisualisasikan dalam satu kain yang disusun secara acak, dan bagian bawah dalam penyusunanya diberikan visualisasi dari panji-panji yang biasanya dibawa
oleh para prajurit keraton ketika upacara gerebeg yaitu meliputi, panji-panji Prajurit Wirobrojo, Prajurit Deang, Prajurit Patangpuluhan, Prajurit Jagakarya,
Prajurit Prawirotaman, Prajurit Ketanggung, Prajurit Mantrijeron, dan Prajurit Nyutran. Selain itu untuk warna, warna yang menonjol dalam karya ini dengan
warna kuning, hijau, merah, biru yang ekspresif dan bebas, sehingga kita bisa melihat bahwa budaya itu bisa dikemas dengan ringan, muda, segar, dan dinamis
6. Aspek Proses
Adapun aspek proses dalam pembuatan karya batik ini sebegain berikut : 1. Langkah pertama membuat rancangan yang merupakan visualisasi
2. Proses memola rancangan pada kain.
3. Memulai membatik klowong yaitu proses menorehkan malam pada permukaan kain sesuai pola yang telah dibuat dan dilanjutkan dengan
pemberian isian isen-isen 4. Proses pewarnaan pertama dikerjakaan dengan teknik usap dengan
pewarnaan remasol, kuning, biru merah, untuk mengahsilkan warna muda dan tua terpengaruh oleh spon yang ditekankan pada kain, stelah selesai
118 pengusapan, selanjutnya kain diangin-anginkan dan diusap dengan
waterglass setelah kering maka dibilas dengan air bersih. Dalam pewarnaan pertama ini menghasilkan banyak warna kerana pencampuran
warna ketika telah diusap pada kain secara langsung. 5.
Selanjutnya nerusi motif yang telah diwarna agar tidak terkena warna selanjutnya,
6. Tahap pewarnaan kedua ini masih sama menggunkan teknik usap pewarnaan remasol dengan warrna kuning, dan untuk menghasilakn warna
yang lebih gelap maka tekanan ketika mengusap harus diberikan tekanan lebih.
7. Selanjutnya nerusi motif yang telah diwarna agar tidak terkena warna selanjutnya.
8. Untuk mengolah background, maka untuk pewarnaan selanjutnya menggunakan napthol, garam scarled R dan napthol AS,
9. Tahapan menembok 10. Tahapan pewarnaan terakhir menggunakan teknik celup, dengan zat
napthol, garam kuning GC dan napthol AS-BO, 11. Tahapan selanjutnya adalah finishing yaitu kain dilorod untuk ke dia
kalinya menggunkan waterglass. Selanjutnya dicuci untuk menghilangkan malam yang masih tersisa dikain, kain diangin-anginkan, dan tahapan
terakhir jiaka kaintelah kering disetrika dengan alas setrika dilapisi kertaskoran sehingga kain tidak langsung terkena panas setrika.