Proses Pewarnaan METODE PENCIPTAAN

kain.Oleh karena itu se berbau HCL. G Sedangkan unt akhir karya seni ini warna biru. Adapun gram sebuk indigo di  ditambahkan Hidro 18 rapat dan didiamkan indigofera ini mengg mengunakan pewarna yang telah dicampur sampai air yang bera tiga kali pencelupan, penguncian warna di selama satu jam. Sel cuka hilang. u selanjutnya kain harus dibilas dengan air bersi Gambar58: Mencelup Kain dengan Indigoso Dokumentasi: Novita Dwi Q, Oktober 2015 untuk pewarnaan menggunakan zat warna ala ini menggunakan warna alam inidgofera yang pun beberapa resep dalam pembuatan sup indig o dilarutkan dalam 1 liter air panas suhu 70 o 18 gram dan soda abu 14 gram kemudian se kan selama 15 menit. Selanjutnya untuk pemba nggunakan larutan asam cuka. Adapun cara pe rnaan alam indigofera. Kain didiamkan dalam pur dengan air dingin sebanyak 9 liter, kain dia berada dalam kain tidak menetes, pencelupan upan, sampai warna biru rata terbentuk dipermuka dilakukan, dengan merendam kain dengan Selanjutnya kain dibilas dengan air bersih sehi 87 bersih hingga tidak gosol 2015 alam dalam tugas ang menghasilkan ndigofera adalah 50 70C, kemundian n semua itu ditutup mbangkit pewarna pencelupan dalam lam sup indigofera diangkat ditiriskan n diulangi hingga ukaan kain. Proses an larutan cukak sehingga bau asam Gam 2. Teknik Usap Dalam teknik usa pewarna indigosol 10 dalam air panas. Pe batik. Gamba Dokum mbar59: Mencelup Kain dengan zat pewarna Dokumentasi: Novita Dwi Q, Oktober 2015 knik usap menggunakan zat pewarmna indigosol da osol 10gr dilarutkan dengan air panas, remasol Penggunaan zat pewarna tersebut dengan me mbar 60: Mewarna kain dengan teknik usap Dokumentasi: Novita Dwi Q, Oktober 2015 88 arna alam 2015 osol dan remasol, zat sol 10gr dilarutkan mengusapkan kain sap Kain akan diw terlebih dahulu, ag dengan spon yang indigosol mix remasol warna menggunkan dengan proses ketika diteknik celup. C menghasilkan banya 3. Teknik Colet Dalam teknik indigosol mix remasol pada setiap bidang se G Setelah prose pemberian malam ke diwarna diletakakan dispanram, kemudian diusa agar warna yang ditorehkan rata. Selanjutn g telah dicelup pada larutan zat warna indi asol, Hal ini dilakukan diruangan terbuka. Unt unkan HCL dan nitrit yang dilarutkan dengan air, tika melakukan penguncian warna jika menggun Cara teknik usap ini lebih menghemat yak warna. knik ini banyak menggunakan zat pewarna indi asol yaitu teknik pewarnaan dengan pola-pola sepeti melukis. Gambar 61: Pencoletan Menggunakan Remasol Dokumentasi: Novita Dwi Q, Oktober 2015 oses pencelupan maka kain batik selanjut kembali seperti kerangka yang telah dibuat, 89 diusap dengan air utnya kain diusap indigosol ataupun Untuk penguncian ir, prosesnya sama ggunakan indigosol at pewarna dan indigosol ataupun pola batik dikuaskan masol 2015 njutnya dilakukan buat, dan pewarnaan selanjutnya kembali terakhir.

E. Pelorodan

Setelah proses yaitu proses meng Menghilangkan lili dikerjakan dalam ai selanjutnya kain dim malam dipermukaan ditentukan yang dap yang ada di permuka dimasukan dalam pa Langkah sela menggunakan air di malam yang masih m li begitu seterusnya berulang sampai mencapa oses pewarnaan terakhir, maka kain melewati pr enghilangkan malam atau lilin pada per lilin keseluruhan pada akhir proses pembua air panas yang telah diberi zat waterglass dimasukan dalam larutan tersebut, dilakukan be ukaan kain rontok atau hilang. Proses pelorodan dapat menentukan dalam proses tersebut ada mukaan sudah rontok atau tidak ada maka k panci pelorodan langsung diangkat dan bilas. Gambar 62: Melorod Kain Dokumentasi: Novita Dwi Q, November 2015 elanjutnya setelah kain direbus adalah proses p dingin. Dalam proses ini kain dibilas sambi h menempel dapat terlepas dari kain. 90 apai proses warna i proses pelorodan permukaaan kain. buatan batik ini ass dan soda abu, n berulang sehingga n waktunya susah dalah jika malam ka kain yang telah s. 2015 s pembilasan kain bil dikucek agar 91 Selanjutnya jika malam sudah tidak ada yang menempel pada kain maka langkah selanjutnya adalah mengangin-anginkan atau dijemur ditempat yang teduh tidak lansung terkena sinar matahari, hal tersebut menghindari agar kain pudar kadar warnanya jika terus-terusan terkena sinar matahari secara langsung. Penjemuran dilakukan hingga kain benar-benar kering.

F. Finishing

Finishing yang dilakukan adalah berupa pengguntingan benang yang tidak rapi di bagian ujung kain, selanjutnya dijahit pinggiran kain. Setelah itu kain di rapikan dengan cara disetlika dengan suhu rendah dan kain dilapisi kertas koran, hal ini dilakukan agar kain tidak terkena langsung panasnya permukaan setlika sehingga warna kain tetep terjaga dan tidak pudar. 92

BAB IV HASIL KARYA DAN PEMBAHASAN

Pada penciptaan karya batik ini diwujudkan dalam enam kain dan dua kain telah diwujudkan sebagai celana, antara lain celana batik heremnov motif gejok lesung dan celana batik wrapnov motif gerebeg, untuk ukuran kain 200 x 115cm berjumlah enam, dan untuk ukuran 250 x 115cm berjumlah dua lembar kain, antaralain batik udhik-udhik, batik nabuh gamelan, batik gejok lesung, batik gunungan wadhon, gerebeg, batik pasar malam sekaten, batik dolanan sekaten, dan batik endog abang. Semua kain memliliki fungsi yang sama sebagai bahan sandang yaitu bahan sandang untuk celana, model celana yang umumnya digunakan untuk para wanita. Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan karya seni batik ini, dengan menggunkan kain mori primisima, pewarnaan naptol, indigosol, indigofera, dan remasol. Teknik yang digunakan dalam proses penciptaan karya seni batik ini adalah teknik batik tulis, dimana proses dalam membatiknya dilakukan dengan menggunakan canting yang digoreskan diatas kain bukan menggunakan canting cap. Proses pewarnaan pada karya seni batik ini menggunakan teknik mencelup, mengusap, dan mencolet. Hal yang membedakan karya seni batik ini adalah aspek estetis dalam setiap motif yang terkandung dalam bahan sandang serta terlihat juga dari warna yang dihasilkan. Berikut ini akan dibahas satu persatu bahan sandang celana, dari beberapa segi aspek fungsi, aspek bahan, aspek ergonomi, ekonomi,estetika, dan aspek proses. Adapun karya-karya tersebut sebagai berikut:

A. Batik Udhik-U a. Spesifikasi

Sumbe Judul Karya Ukuran Media Teknik

b. Deskripsi Karya B 1.

Aspek Fungsi Fungsi karya ba ditujukan untuk bahan bagi wanita, bahan ba pants, karena bentuk ik-Udhik Gambar 63 :Batik Udhik-udhik ber : Dokumentasi Novita Dwi, Desember 2015 ya : Batik Udhik-Udhik : 200 cm x 115 cm : Kain Mori Primisima : Batik tulis, tutup celup, dan usap ya Batik Udhik-Udhik a batik udhik-udhik ini berfungsi sebagai baha han pembuatan celana. Batik udhik-udhik ini da batik celana ini cocok ketika dijahit dengan mode uk motif yang berada dikain dibagi menjadi dua 93 015 han sandang yang ni dapat digunakan n model celana wrap di dua motif utama