Pertemuan kelima layanan ke – 4 hari Jumat, 12 Agustus 2016 Pertemuan kenam layanan ke – 5 hari Sabtu, 13 Agustus 2016

37

4. Pertemuan kelima layanan ke – 4 hari Jumat, 12 Agustus 2016

Layanan dilaksanakan dengan waktu 40 menit, yang dilakukan diluar jam pelajaran BK. a. Mendeskripsikan 4 Fase Kognitif Coping. Ada empat fase yang penting dalam pembelajaran untuk menggunakan mengatasi pikiran. Pertama adalah bagaimana konseli menafsirkan situasi awalnya, dan bagaimana konseli berpikir tentang menanggapi atau mempersiapkan untuk menanggapi. Kedua benar-benar berurusan dengan situasi. Ketiga menghadapi apa pun yang terjadi selama situasi yang benar-benar memprovokasi. Setelah situasi, konseli belajar untuk mendorong diri Anda untuk berurusan dengan perasaan dengan cara yang tidak menyakitkan. b. Pemodelan Mengatasi Pikiran. Dirangkum untuk masing-masing empat fase mengatasi: mempersiapkan situasi, menghadapi situasi, mengatasi saat-saat kritis, dan memperkuat diri untuk menghadapi. Disini konselor memberikan contoh pemodelan dari mengatasi pikiran. c. Cara Mengatasi Pikiran. Konselor harus mendorong konseli untuk mencoba dan menyesuaikan pikiran dengan cara apa pun yang dialami oleh konseli. d. Praktek Konseli dari Coping. Beberapa dari konseli diminta untuk mencoba membayangkan permasalahan yang terjadi secara nyata. Lalu konseli diminta untuk mempraktekkan 4 fase kognitif coping yang sudah 38 dijelaskan oleh konselor. Kegiatan diakhiri dengan doa dan meminta persetujuan untuk dilajutkan pertemuan selanjutnya. e. Deskripsi Hasil Layanan Tabel di bawah ini dipaparkan hasil observasi keseluruhan selama kegiatan berlangsung: Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Pertemuan Ke - 5 Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Antusias siswa V Partisipasi siswa V Aktivitas siswa v Respon siswa V Kelancaran layanan v Suasana pelaksanaan V

5. Pertemuan kenam layanan ke – 5 hari Sabtu, 13 Agustus 2016

Layanan dilaksanakan dengan waktu 40 menit. a. Pemodelan Penerapan Keterampilan Coping. Koselor harus pertama memodelkan bagaimana konseli dapat menerapkan keterampilan yang baru diperoleh ketika menghadapi situasi stres.di sini adalah contoh dari demonstrasi pembantu dari proses ini dengan konseli. Akan lebih baik mulai menggunakan metode relaksasi untuk tetap tenang dan menggunakan pikiran berupaya untuk mempersiapkan diri untuk menangani situasi ini secara konstruktif. b. Aplikasi Keterampilan Coping Dalam Praktek Imajinasi dan Role Play. Setelah pemodelan konselor, konseli harus berlatih urutan serupa dari 39 kedua aksi langsung dan keterampilan koping kognitif.praktek dapat terjadi dalam dua cara: imajinasi dan role play, berguna untuk konseli berlatih keterampilan coping sambil membayangkan situasi masalah terkait. praktek ini dapat diulang sampai klien merasa sangat nyaman dalam menerapkan strategi mengatasi situasi dibayangkan. maka klien dapat pratek keterampilan menghadapi bantuan pembantu di role play dari situasi masalah. praktek bermain peran harus mirip dengan situasi perjumpaan konseli. Misalnya, konseli marah kita bisa mengidentifikasi situasi tertentu dan orang-orang dengan siapa ia kemungkinan besar untuk meledakkan atau kehilangan kontrol. konseli dapat membayangkan setiap situasi dimulai dengan yang paling dikelola dan membayangkan menggunakan keterampilan coping. Kemudian konseli dapat melatih keterampilan mengatasi dalam bermain peran. c. Deskripsi Hasil Layanan Tabel di bawah ini dipaparkan hasil observasi keseluruhan selama kegiatan berlangsung: Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Pertemuan Ke - 6 Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Antusias siswa V Partisipasi siswa V Aktivitas siswa V Respon siswa V Kelancaran layanan V Suasana pelaksanaan V 40

6. Pertemuan tujuh layanan ke – 6 hari Senin, 15 Agustus 2016

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Stres Akademik Melalui Teknik Stress Inoculation Training Siswa Kelas XI C SMP Negeri 10 Salatiga T1 132012024 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Stres Akademik Melalui Teknik Stress Inoculation Training Siswa Kelas XI C SMP Negeri 10 Salatiga T1 132012024 BAB II

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Stres Akademik Melalui Teknik Stress Inoculation Training Siswa Kelas XI C SMP Negeri 10 Salatiga T1 132012024 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Stres Akademik Melalui Teknik Stress Inoculation Training Siswa Kelas XI C SMP Negeri 10 Salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Stres Akademik Melalui Teknik Stress Inoculation Training Siswa Kelas XI C SMP Negeri 10 Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Tindakan Vandalisme pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga T1 132011034 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi Belajar dengan Teknik Cognitive Restructuring Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Pabelan T1 132010053 BAB IV

0 1 16

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kontrol Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh T1 BAB IV

0 0 24

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Konformitas Negatif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salatiga T1 BAB IV

0 0 7

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kedisiplinan Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Role Play Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Salatiga T1 BAB IV

0 0 17